tag:blogger.com,1999:blog-85172005954955410892024-03-13T21:46:48.368-07:00Curahan haticurahan hati yang tertulis dalam sebuah cerpen dan puisiUnknownnoreply@blogger.comBlogger54125tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-44791659492841722372012-01-21T17:08:00.001-08:002012-01-21T17:08:34.825-08:00Saat Cinta Tlah TerbagiSaat Cinta Tlah Terbagi merupkan cerpen remaja sedih ,karena sebuah cinta yang telah terbagi kayak cerpen sedih dekap Khayalan jadi mengenang Masa Lalau jadi Galau dech, nama nya juga masa - masa remaja ini penuh dengan namanya cinta yang datang maupun pergi, cinta mencintai , disakiti pula juga tanpa kita sadari kita menyakiti orang yang mencintai kita, kembali ke topik awal Cerpen cinta 2012 ini sebenarnya udah lama dikirim , hehe tapi baru di post maaf yaa terimakasih buat yang ngrim namanya Chintya Valent moga besok2 ngrim lagi ya ^_^. Yuk Mari baca<br />
<br />
<br />
<br />
CERPEN CINTA 2012 : SAAT CINTA TLAH TERBAGI<br />
<br />
<br />
<br />
Nama ku chindy….aku remaja ingusan 19 tahun yang udah ngalamin cobaan2 yang aku rasa berat….singkat cerita nih,ayah aku tu seorang pengusaha sangkar burung yang sukses banget tapi di awal tahun 2006 beliau bangkrut,di khianatin sama teman kerjanya.MIRIS!!! setelah itu,beliau mencoba bangkit dari keterpurukannya dan mencoba tes buat jadi karyawan swasta.dan ternyata lolos.ayahku mulai bekerja menjadi kryawan sebuah kantor swasta dengan gaji yang lumayan banyak lah cukup buat hidup sehari2.tapi….setelah beliau bekerja di sana beliau jadi terlibat perselingkuhan,aku berkata begini karena aku menyaksikannya <br />
<br />
sendiri.singkat cerita juga ibu aku gak terima di perlakukan seperti itu,dan naas nya ibu ku malah membalas dengan perselingkuhan pula.beliau mulai berani jalan dengan teman laki2nya..bahkan aku pernah dengar dia masuk hotel dengan salah satu teman laki2nya.bisa di bayangin betapa hancurnya hati aku??sakitt banget kalo aku gak punya iman mungkin aku udah melakukan hal2 yang menyesatkan.tapi bersyukur aku masih bisa mengontrol diriku.intinya keluarga aku RUSAKKK <br />
<br />
Saat aku mengalami keterpurukan ku yang luar biasa ini seorang laki2 datang menawarkan kasihnya padaku,namanya vincent usianya 2 tahun di atasku.dia begitu sabar terhadapku….dan juga terhadap keluargaku.Kami mulai menjalin hubungan 1 oktober 2009 jam 10:41…aku sangat mengingatnya.betapa bahagianya aku hari itu.Hari berganti hari,tahun berganti tahun tidak terasa hub kami sudah 2 tahun…banyak sekali ujian bagi hubungan kami ini.tapi semua itu mampu kami lewati karna besarya cinta kami.tapi tidak untuk masalah yang kali ini <br />
<br />
Yaaa…. Orang ke-3…sejak vincent pindah tempat kerja dia mulai berbeda.ada seorang cewek yang aku tahu namanya Tisya.awalnya Tisya yang ngejar2 vincent.setahu aku vincent ituorangnya gak mudah tertarik sama cewek tapi ternyata aku salah.suatu ketika aku membuka hape nya vincent ada beberapa sms dari Tisya<br />
Tisya mesagge::Sayang abis ini aku melucur ke kafe tunggu aku ya sayang.lalu aku buka balasan sms vincent ke tisya aku berharap balasan itu tidak ada.tapi ternyata ada.aku buka pelan2… <br />
<br />
Vincent mesagge::Iya sayyanggkuuu aku tunggu ya..muach……Ya Tuhan kaget banget aku.aku tanya pelan2 sama vincent “sayang ini maksudnya apa??kok kamu manggilnya sayang2 sih ke tisya”aku lihat sorot mata gugup dari mata vincent.tapi dia mencoba menjawab setenang mungkin.”ya ampun kok bisa sih padahal aku gak bales sms dia lho sayang..ohh ini pasti ulahnya si Dikko,dia emang usil banget sayang suka baca2 sms aku gitu.beneran deh yank bukan aku yang balesin masa kamu gak percaya sih sama aku?”terpaksa aku mempercayainya.tapi tidak 100%..singkat cerita aku mulai menyelidiki hubungan mereka.dan ternyata memang benar mereka ada hubungan!! <br />
<br />
suatu ketika ada seorang cewe yang ngasih tau aku.kalo vincent sering ngasih cokelat ke tisya kalau tisya marah.padahal kalau aku yang marah vincent malah balik marah ke aku.merasa tidak adil,kenapa harus terjadi yang seperti ini apa kurangnya aku ke vincent.aku gak pernah nuntut macem2 sama vincent tapi kenapa dia bisa tega sama aku.lalu aku mulai add facebook teman2 kerja vincent.aku mau telusuri foto2 mereka dan ternyata banyak sekali foto mesra mereka,di kafe,mall,bahkan di pantai pun ada.bisa kalian bayangin kan gimana rasanya. <br />
<br />
Sabtu sore sepulang kerja aku ajak vincent ke taman buat bicaraain ini baik2.dan akhirnya vincent mengaku kalau memang dia menyayangi tisya,dia cinta sama tisya,dan gak bisa untuk lebih miilih salah satu antara aku/tisya.Vincent nangis dan memohon untuk di beri kesempatan.dia minta waktu untuk dia bisa melupakan Tisya.aku menurut saja karna aku sangat mencintai Vincent.Setiap malam aku berdoa buat hubungan ini.aku minta yang terbaik untuk hubungan aku dan Vincent.Tapi Tuhan menjawab lain.semakin hari vincent malah semakin berani dengan hubungannya bersama Tisya….Aku sering denger dari teman2ku kalau mereka bertemu vincent dan tisya di tempat2 umum berduaan.itu udah menunjukkan betapa beraninya mereka. <br />
<br />
tapi aku juga tidak tahu harus berbuat apa.Vincent tidak mau melepasku tapi aku tersiksa dengan keadaan seperti ini.lalu aku merenungi kejadian ini.semua kembali ke aku.Ayah dan ibuku saling mengkhianati dan berselingkuh…akhirnya anak yang jadi korban.mungkin seperti inilah perasaan suami/istri selingkuhan ayah dan ibuku.aku baru masa pacaran bagaimana dengan mereka yang sudah menikah dan mempunyai anak.betapa sakitnya hati mereka.kalau sudah seperti ini siapa yang harus di salahkan??Tidak ada!!semua terjadi dengan sendirinya.akan selalu begitu.dan saat ini aku memutuskan untuk keluar dari semuanya.lebih mendekatkan diriku pada Tuhan.berharap Tuhan pulihkan hidupku dan juga keluargaku.satu hal yang harus kita pegang HUKUM KARMA MASIH BERLAKU….. <br />
<br />
Brbuat baik pada siapa pun.dan menjaga kesetiaan itu penting.Aku sudah mengalaminya.pedih sekali,sekecil apapun perbuatan kita pasti ada balasannya…Tentang aku dan Vincent kami masih bersama tapi aku bertekad aku pasti keluar dari semua ini.hidup ku tidak hanya untuk menanti kesetiaan seorang playboy.karena aku percaya Tuhan sudah sediakan jodoh terbaik buat aku.ayah dan ibuku masih belum berubah.tetap pada perbuatannya….Tapi suatu saat mereka pasti sadar dan bisa menjadi orang Tua yang terbaik untukku dan adikku.kisahku mungkin sederhana.tapi aku berharap ini bisa menjadi inspirasi untuk orang di sekitarku….untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi…Amin<br />
<br />
Cerpen Cinta 2012 : Saat Cinta Tlah Terbagi bagaimana menurut sahabat aneka remaja? hemm kalo menurut aq jangan pernah cinta terbagi, gak baek lho cinta cukup 1 aja natr nyakiti hati orang kan kasian, mencintai dan di cintai lebih baik, so jangn pernah mainkan hati orang oke!!!Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-79801114051019896652011-11-17T19:23:00.001-08:002011-11-17T19:23:51.403-08:00Tangga Cahaya…Tangga Cahaya…<br />
DI mataku, bumi dan langit dihubungkan dengan begitu banyak tangga. Hanya tangga, terbuat dari -entah apa bahannya– namun, sesuai dengan pengetahuanku, rasanya, mirip cahaya. Ya, cahaya. Agar mudah otakmu menerima gambaran yang kuberikan, maka, mungkin aku menyebutnya seperti cahaya neon (meskipun, menurutku, itu masih jauh dari apa yang kusaksikan ini).<br />
<br />
Untuk mudahnya, maka kuberi nama saja itu tangga cahaya neon. Hanya saja, jika lampu neon itu menggunakan tabung, ini tidak. Hanya cahaya saja berpendar indah, berwarna-warni. Sungguh, seandainya saja kau bisa menyaksikannya, maka kau akan berjingkrak-jingkrak, atau malah terbengong-bengong, karena matamu menyaksikan pemandangan menakjubkan. Mungkin yang paling menakjubkan sejak kau mampu menikmati dunia ini.<br />
<br />
Tetapi, sebentar, Kawan. Aku tak punya kekuatan yang mungkin bisa sedikit membantu orang lain, termasuk dirimu, untuk melihat apa yang kusaksikan. Jangankan kekuatan yang kuberikan, sedangkan aku sendiri saja tak tahu apakah ini sebuah kekuatan atau keanehan.<br />
<br />
***<br />
<br />
Sebentar, sebelum terlalu jauh aku meracau soal tangga ini, ada baiknya kau tahu sedikit ihwal semua ini.<br />
<br />
Awalnya, seingatku, aku sakit keras. Mula-mula panas dan dingin menyerangku habis-habisan. Istriku mengira aku kena DB, lalu ketika dibawa ke dokter, dokter mengatakan gejala tipus. Lantas, ada seorang kawan membelikanku vermint, kapsul cacing tanah yang dikeringkan. Sembuh. Maksudku sejak kutelan obat itu, panasku berangsur-angsur turun, nafsu makanku meningkat, kemudian berkeringat dan tubuhku segar kembali.<br />
<br />
Akan tetapi, baru kusadari beberapa saat kemudian, ada yang berubah dengan mataku; maksudku, pandanganku. Saat itu, aku dikunjungi Haji Beni, sahabatku. Dia berkunjung karena mendengar aku sakit panas. Dia orang baik, sangat baik, malah. Aku menjulukinya dengan sebutan saudara kembarnya Mas Danarto, yang seniman itu. Julukanku beralasan karena, baik gestur, wajah, maupun tutur sapanya, beda-beda tipis dengan Mas Danarto. Ketika kujuluki demikian, Beni tertawa saja, karena dia sendiri tidak kenal dengan Mas Danarto. Dia hanya berkomentar bahwa dia senang disamakan dengan seniman; dan bukan koruptor. Ah, Haji Beni…<br />
<br />
Ketika mengunjungiku, waktu itu, wajahnya agak pucat. ”Capek, kurang tidur,” begitu jawabnya ketika kutanya. Namun, yang membuatku ternganga adalah kilasan-kilasan cahaya putih berpendar-pendar di atas kepalanya. Semula aku mengira lantaran mataku memang masih sulit menerima cahaya siang yang menyilaukan. Tetapi, karena cahaya di atas kepala Haji Beni hanya menggelimang dan membentuk sesuatu, aku jadi mulai percaya bahwa mataku melihat sesuatu.<br />
<br />
Seminggu sejak kunjungannya, Haji Beni meninggal. Aku takziah di pagi hari itu. Ketika kira-kira 50 meter dari rumahnya, aku tertegun. Kusaksikan sebuah tangga cahaya bersinar lebih putih dan lebih berkilau daripada cahaya matahari, memancar dari atap rumah Haji Beni, lurus menembus awan dan… aku tak tahu di mana tangga itu berakhir. Orang-orang yang sudah lebih dulu hadir di sana sempat menyaksikan kecanggunganku, lalu menggamitku menuju jenazah Haji Beni dibaringkan. Aku duduk di samping jenazah sahabatku sambil memanjatkan doa. Dia orang baik. Wajah, dan sekujur tubuhnya memancarkan cahaya, dan rupanya dari situlah tangga cahaya yang kusaksikan di luar tadi itu, bermula.<br />
<br />
***<br />
<br />
Sejak itu, aku jadi sering menyaksikan tangga-tangga cahaya. Dan sejak saat itu, manakala aku melihat ada kelebatan-kelebatan cahaya di atas kepala seseorang, maka bisa kupastikan, tak lama lagi orang tersebut akan dipanggil Tuhan.<br />
<br />
Maaf, bukan maksudku menakut-nakutimu. Sama sekali tidak. Dan pengetahuan semacam ini bisa kuperoleh, juga bukan karena mauku, apalagi cita-citaku. Untuk apa? Aku tiba-tiba diberi kemampuan melihat sesuatu yang biasanya tak kasat mata, dan aku tak mampu menolaknya. Entahlah, aku sendiri sering menyesal mengapa menceritakan peristiwa ini kepada orang lain. Karena sejak pertama kali kukisahkan penglihatanku ini kepada orang lain, tidak satu pun yang percaya. Kalau kau pun tak percaya, aku paham sepenuhnya.<br />
<br />
***<br />
<br />
Seperti kataku tadi, bumi dan langit di mataku memang dihubungkan dengan begitu banyak tangga cahaya, cahaya neon tanpa tabung. Bersembulan, timbul tenggelam, berpendaran siang malam, mengantarkan orang-orang baik kembali kepada Tuhan. Sungguh, ketika kupandangi itu semua, tak terasa air mataku meleleh. Keangkuhanku cair oleh keagungan luar biasa yang dipertunjukkan Tuhan kepadaku. Hanya saja, aku tak bisa begitu saja mengatakan dan menggambarkannya kepada siapa pun. Aku hanya bisa menunjukkan beberapa bagian saja, yang mungkin memiliki ”kata” sebagai wakilnya. Dan ”kata”’, sungguh bukan sesuatu yang benar-benar mampu mewakilinya, aku tahu itu.<br />
<br />
***<br />
<br />
Suatu kali, entah berapa waktu silam, aku diminta untuk datang ke rumah seseorang.<br />
<br />
”Untuk apa, ya?”<br />
<br />
”Begini. Saya hanya diminta untuk menjemput Bapak, soal ada kepentingan apa, saya tidak tahu,” ucapnya dingin, tetapi memaksa itu.<br />
<br />
Kupandangi beberapa saat beberapa laki-laki berambut ijuk pendek dan bertubuh karang itu.<br />
<br />
”Tapi… malam-malam begini?”<br />
<br />
”Ini penting, maaf, saya hanya diperintah begitu.”<br />
<br />
Hmm.. kata ”diperintah” ini yang membuatku gelisah. Aku paling tidak menyukai manusia yang hanya menjalankan perintah, tanpa tahu maksud tindakannya.<br />
<br />
Dan beberapa saat kemudian, mataku menangkap kilatan-kilatan cahaya merah, seperti cahaya laser pointer, berkitar-kitar gelisah di atas kepala para lelaki itu.<br />
<br />
Wajah mereka pun kelihatan menegang. Mungkinkah cahaya itu menandakan akan terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan, bahkan membahayakan mereka jika ”perintah” itu gagal dilaksanakan?<br />
<br />
Dugaanku benar. Ketika aku sudah berada di rumah si ”pemerintah” yang minta ampun besar dan luasnya itu, kilatan-kilatan laser di kepala manusia karang itu lenyap. Bahkan yang tadi berkata dingin dan agak memaksa kepadaku itu, kini dengan keramahan yang kaku menawariku mau minum apa.<br />
<br />
”Saya dengar Anda bisa meramalkan kematian?” begitu ucapan berat si pemilik rumah besar itu, begitu para lelaki karang itu meninggalkan ruangan.<br />
<br />
”Yang bilang begitu siapa, Pak?”<br />
<br />
”Lho, jadi untuk apa saya undang Anda malam ini…”<br />
<br />
”Yaa… maaf, Pak. Izinkan saya pulang, kalau begitu.”<br />
<br />
”Hahahaha…nanti dulu, sabar, saya bercanda, kok, hahahahaha…”<br />
<br />
Kusaksikan seorang Farao merentangkan tangannya, menunggu tundukan kepala budak-budaknya. Aku tak tahu mengapa langkahku sampai di istana Firaun ini?<br />
<br />
”Begini. Yang saya dengar, Anda bisa melihat tanda-tanda kematian seseorang. Betul?”<br />
<br />
”Bapak mendengar dari siapa?”<br />
<br />
”Tak ada asap jika tak ada api.”<br />
<br />
Aku terdiam. Apa maunya? Dan karena aku terdiam, dia kemudian mulai berceloteh tentang hidup dan mati menurut keyakinannya. Aku sendiri tak yakin soal apa yang disebutnya keyakinan itu. Aku hanya melihat manusia gunung karang yang merasa sudah mampu menyundul awan karena ketinggiannya. Aku pun mulai diserang rasa mual, mendengar bualan manusia ini.<br />
<br />
”Anda pernah mendengar Wahyu Cakraningrat, kan?”<br />
<br />
Kutatap saja wajahnya yang di mataku kian tampak tolol itu. Kisah pewayangan itu tentu saja kuhafal luar kepala, karena aku sering nonton wayang kulit di masa kecilku.<br />
<br />
”Siapa yang mendapatkan wahyu itu, kok, saya lupa.. Mmm…siapa, siapa?” tanyanya sambil memejamkan mata sementara jari-jarinya menjentik-jentik ke arahku, memaksaku ikut berpikir.<br />
<br />
”Abimanyu, anak Arjuna…’<br />
<br />
”Yaaaa… Tapi itu di wayang, di zaman kita ini, Anda tahu kepada siapa?” ucapnya setengah berbisik dan mimiknya penuh kebanggaan.<br />
<br />
Kau tahu jawaban yang diharapkannya muncul dari bibirku, kan? Mungkin jika kau ada di sana malam itu, tinjumu akan melayang ke wajahnya yang dungu itu.<br />
<br />
”Tapi Abimanyu mati dengan tubuh terajam anak panah,” jawabku dingin.<br />
<br />
Dia terdiam, mungkin tak menyangka bahwa kata-kata itulah yang muncul dari bibirku.<br />
<br />
”Jadi, Anda memang bisa meramalkan kematian seseorang. Jadi…” setelah agak lama dia terdiam, ”seperti itukah kematian saya?”<br />
<br />
Sungguh, aku berada di puncak mualku. Kepalaku berkunang-kunang, lantaran mendengar bualan terbesar yang pernah kudengar selama hidupku.<br />
<br />
”Pak, saya tidak pernah bisa meramalkan kematian seseorang…”<br />
<br />
”Bagaimana jika saya merencanakan membunuh seseorang, apakah Anda bisa melihat tanda-tanda kematian orang itu?”<br />
<br />
”Pak, maaf, saya lelah. Saya minta izin pulang. Maaf.”<br />
<br />
”Bukankah kematian memiliki tanda-tanda, sebagaimana sebuah kelahiran… Hah? hahahahahaaa…Dan dengan mengetahui tanda-tandanya, bukankah kita bisa memindahkan, bahkan menolak kematian itu, hah? Bagaimana? Hahahahahaha…”<br />
<br />
***<br />
<br />
Bulan Desember, angin mendesau-desau, terkadang membawa hujan bercampur panas. Seringkali pula panas berhujan deras. Di sebuah siaran televisi kusaksikan sebuah perkampungan dengan sekelompok orang, mungkin seratus jiwa, tengah gelisah. Mereka mempersenjatai diri dengan apa saja yang mereka punya. Rumah mereka akan digusur. Menurut berita, mereka sebetulnya penduduk liar yang menempati kawasan milik seseorang. Lahan seluas puluhan hektare milik seorang manusia? Di sisi lain, ratusan atau bahkan ribuan orang yang tak punya segenggam pun tanah? Mengapa ini yang kusaksikan?<br />
<br />
Dan demi kusaksikan di televisi, siapa si pemilik lahan, mendadak mualku bangkit lagi. Nyaris aku muntah di ruangan. Gelak tawanya seakan kembali terdengar di antara wawancara yang menggebu-gebu, soal hak dan kewajiban, soal keadilan dan entah apalagi. Segera kuraih remote.<br />
<br />
Tetapi, sesaat sebelum remote kutekan dan mencari saluran lain, mataku menangkap sesuatu.<br />
<br />
Di kepala mereka, manusia yang tengah gelisah itu, ah… kilatan cahaya berwarna-warni mulai berpendar-pendar. Berkilauan cahaya-cahaya itu mengitari kepala mereka masing-masing, bahkan di atas kepala seorang bayi yang tengah menyusu.<br />
<br />
Air mataku tak terbendung lagi. Kusaksikan langit malam yang terang benderang oleh tangga-tangga cahaya, meliuk-liuk lurus menuju langit, indah, agung, mempesona, memukau, menyihirku.<br />
<br />
***<br />
<br />
Sudahlah, di mataku, saat ini, bumi dan langit dihubungkan oleh tangga-tangga cahaya. Tangga cahaya yang mengantarkan jiwa-jiwa yang tenang kembali kepada sang Maha Pencipta. ***Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-10840732135029780532011-11-17T19:21:00.000-08:002011-11-17T19:21:53.870-08:00Merdeka<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPK3XmZiSMb0GIwwSvtnz6Fg16CJX_W7KVHJABTzss2UZ5vHVoBlyXLqwrsFCfVAjiP3JFTEx2vowHEFu8fndNsWpp4WYi1Po36D59ywvUw6uYbT_SJ90w4wkbWXgdg8xmUO3zxM0oiw/s1600/bendera1.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="258" width="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPK3XmZiSMb0GIwwSvtnz6Fg16CJX_W7KVHJABTzss2UZ5vHVoBlyXLqwrsFCfVAjiP3JFTEx2vowHEFu8fndNsWpp4WYi1Po36D59ywvUw6uYbT_SJ90w4wkbWXgdg8xmUO3zxM0oiw/s320/bendera1.jpg" /></a></div><br />
MENJELANG pertempuran terakhir yang menentukan, kami semua, para prajurit, bersiap. Mengumpulkan tenaga, mengerahkan jiwa-raga untuk mengakhiri habis-habisan benturan yang sudah berlangsung ratusan tahun ini.<br />
<br />
Aku duduk di batang pohon kelapa yang mati disambar geledek. Di pangkuanku senjata, sisa-sisa peluru, rasa sakit, dan lelah yang sudah tidak aku pedulikan lagi. Bila subuh pecah dan matahari menyerakkan bara di langit timur, kami harus menyerbu. Hidup atau mati itu soal nanti. Roda sejarah ini tidak boleh berhenti.<br />
<br />
Kawan-kawanku ada yang berbaring tidur untuk menikmati mimpinya yang mungkin tidak akan pernah lagi kembali. Ada yang menulis surat buat keluarganya meskipun dia tahu semua itu tidak akan pernah sampai. Di depan nyala api, komandan termenung seperti membaca apa yang akan terjadi.<br />
<br />
Waktu itulah sebuah tangan menepuk pundakku. Setan datang dengan wajah yang gemilang. Lebih cantik dari semua bintang layar kaca atau bidadari di kelir wayang yang pernah aku tonton. Senyumnya menghancurkan seluruh duka yang bersembunyi di balik tulang dan urat-uratku yang sudah patah dan rengat. Dan baunya bukan main harum. Semerbak sehingga medan pertempuran yang anyir oleh bau darah itu berubah jadi kamar hotel berbintang sembilan yang sensual.<br />
<br />
”Bang,” suaranya mendesah membasahi telinga.<br />
<br />
Aku tak berani menoleh. Imanku sudah runtuh mendengar sapa yang menyengatkan listrik ribuan voltase itu.<br />
<br />
”Bang, aku datang membawa pesan untukmu. Abang punya waktu sebentar aku ganggu?”<br />
<br />
”Pesan apa?”<br />
<br />
”Jangan memandang ke depan hanya sebatas pandang.”<br />
<br />
”Kenapa? Apa yang bisa aku lakukan, aku hanya manusia biasa yang sudah bertahun-tahun tidak sempat tidur.”<br />
<br />
”Kalau Abang hanya melihat yang ada di depan Abang, Abang hanya akan melihat sebuah tiang bendera. Paling banter Abang hanya akan kepingin menaiki tiang itu untuk mengibarkan bendera.”<br />
<br />
”Betul, memang begitu.”<br />
<br />
”Paling banter Abang hanya akan menikmati bendera itu mengibas-ngibas ditiup oleh angin yang bertiup membawa asap knalpot, sampah pabrik, dan debu-debu kotor yang penuh penyakit. Dalam waktu sekejap Abang akan sakit.”<br />
<br />
”Tidak apa. Aku sudah biasa sakit. Tambah sakit lagi tidak akan berarti apa-apa. Sebentar lagi ini akan berakhir. Begitu rona merah menebarkan api di langit, pertempuran yang tidak seimbang ini akan memusnahkan kami semua. Tapi tidak apa. Demi merdeka jiwa-raga harus rela dikorbankan.”<br />
<br />
”Itu bodoh. Itu tidak perlu terjadi. Abang harus terus hidup untuk mengalami apa yang akan terjadi. Untuk apa berjuang kalau hanya untuk mati?”<br />
<br />
”Untuk merdeka.”<br />
<br />
”Abang sudah tertipu! Lihatlah ke depan. Enam puluh lima tahun lagi, kalau Abang merdeka, Abang akan menyesali apa yang sudah Abang lakukan.”<br />
<br />
”Kenapa?”<br />
<br />
”Enam puluh tahun lagi dari sekarang, pohon-pohon itu akan ditebangi jadi jalan dan mall. Pencakar-pencakar langit akan menancap di setiap jengkal tanah di seluruh tubuh kota. Jalan layang melilit kota, tidak ada lagi yang akan sempat melihat pagi dan senja merah, karena langit sudah dihancurkan oleh dosa-dosa pembangunan. Di jalanan tidak ada lagi ruang bagi pejalan kaki dan sepeda, semua direbut oleh kendaraan mewah punya para konglomerat. Kehidupan ini bukan milik rakyat, tapi para pemimpin, ketua-ketua partai, dan para cerdik pandai yang nenjadi selebriti karena teori-teori kemanusiaannya yang luar biasa cerdas, tetapi tak pernah berpihak kepada kemanusiaan. Uang adalah dewa yang paling tinggi yang ingin dimiliki oleh semua orang dengan segala macam cara. Termasuk menipu, menindas, membunuh, juga mempergunakan ideologi, ilmu pengetahuan, kesenian, dan agama. Karena itu, terimalah ini. Aku diminta menyampaikan ini kepada Abang. Buanglah senjata yang tidak akan sempat meletus itu, karena senjata-senjata kuman sudah terlebih dahulu akan mematuk nyawa Abang. Kecuali kalau Abang terima ini!”<br />
<br />
Setan mengulurkan sebuah cek.<br />
<br />
”Berapa saja angka yang Abang taruh di atasnya, cek ini akan bunyi tetapi dengan satu syarat.”<br />
<br />
”Aku harus meletakkan senjata? Tidak!”<br />
<br />
”O tidak, tidak! Abang tak perlu meletakkan senjata, itu melanggar janji seorang prajurit. Tetap saja angkat senjata Abang dan kemudian tembakkan. Karena itulah gunanya senjata itu diberikan. Tapi jangan menembak ke arah depan. Karena musuh yang sebenarnya bukan di depan, tetapi di samping dan di belakang. Terutama di dalam diri Abang sendiri. Tembak semuanya itu, bersihkan musuh-musuh dalam selimut yang sudah membuat enam puluh lima tahun merdeka itu lebih neraka dari apa yang ada sekarang.”<br />
<br />
Aku tercengang.<br />
<br />
”Menembak ke dalam diriku sendiri?”<br />
<br />
”Ke samping dan ke belakang juga.”<br />
<br />
”Tapi, itu bunuh diri.”<br />
<br />
”Bukan. Itu pembersihan rohani!”<br />
<br />
”Itu berarti aku akan membunuh teman-teman seperjuanganku sendiri.”<br />
<br />
”Bukan. Mereka itu musuh dalam selimut.”<br />
<br />
Aku terkejut.<br />
<br />
”Bagaimana, berkenan? Mohon jangan menolak, karena aku akan kecewa dan sedih.”<br />
<br />
Setan tidak menunggu jawabanku. Dia langsung menjatuhkan diri ke pelukanku. Lalu mencium dengan mulutnya menempel seperti bekicot. Ciuman lengket itu membuat tubuhku meleleh. Pagutan tangannya adalah lengan-lengan gurita yang mengurung dan membelit sukma sehingga aku ringsek total.<br />
<br />
Senjata itu terlepas dari tanganku, sementara cek yang diselusupkan ke kantung bajuku seperti tangan nakal yang merogoh liar kegairahanku, sehingga dalam ketegangan yang tak tertahan, aku tidak bisa bilang tidak. Aku terpanggang di dalam api setan. Aku melambung dilalap kenikmatan yang belum pernah kualami.<br />
<br />
Apa yang lebih berharga lebih dari rasa bahagia. Apa aku harus menolak apa yang dikejar oleh semua orang dengan mengorbankan jiwa-raga dan kehormatannya, apalagi ia datang menyerahkan diri kepadaku tanpa syarat.<br />
<br />
Aku kelenger. Belum pernah aku menikmati kenikmatan yang begitu panjang dan seakan-akan tidak akan pernah berakhir. Aku hanyut dan menyerah. Aku ingin berada di puncak kebahagiaan itu selama-lamanya.<br />
<br />
Tetapi, tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundakku. Ketika aku terbangun, aku terperanjat. Di depanku, sahabat karibku berlumuran darah. Wajahnya begitu dekat, sehingga aku tepercik oleh darah yang menetes dari lubang peluru di dahinya. Ia membuka mulutnya tetapi begitu lemah, sehingga aku menempelkan telingaku untuk mendengar.<br />
<br />
Bangun, tembak, jangan tidur, mereka menyerbu sebelum kita sadar, katanya, lalu langsung roboh. Aku gugup tapi berdiri. Sekitarku sudah menjadi lautan mayat. Semua temanku sudah tertembak mati. Tinggal aku sendiri yang luput karena sudah bermimpi atau memang aku disisihkan supaya katut menang, karena setan sudah memilih.<br />
<br />
Lupa pada cek yang ada di kantung. Lupa pada gambar yang sudah ditempelkan setan di benakku tentang kebobrokan 65 tahun yang akan datang, aku angkat senjata. Tapi mana senjataku. Tanganku kosong, senjata entah di mana. Aku berteriak histeris, tapi suaraku ditelan kebekuan kalah. Aku berontak. Aku angkat tanganku, tapi tidak bisa, tanganku kaku. Aku menadahkan muka ke atas menjerit minta pertolongan.<br />
<br />
Tiba-tiba, di atas sana aku lihat bendera sang saka berkibar di puncak tiang. Gagah dan bergelora dikibas-kibaskan angin. Negeriku sudah merdeka. Rakyat bebas. Aku meledak. Kesedihanku berubah jadi kegembiraan. Aku terlempar ke 65 tahun yang akan datang di tahun 2010. Terima kasih Tuhan!<br />
<br />
Tapi, ketika memandang di sekitar, aku terperanjat. Hutan dan gunung gundul. Sungai kering dan laut terpolusi. Musim hujan tidak karuan. Bencana alam menghantam. Hujan, banjir, longsor tetapi hutan terbakar, gunung meletus, sumur bumi muncrat menenggelamkan kota dalam kubangan lumpur. Demam berdarah, flu babi, narkoba, kemiskinan, korupsi, gontok-gontokan agama, disintegrasi. Rakyat kelaparan sementara para pejabat sibuk bertengkar saling menyalahkan dan menghasut dialah yang paling tepat memimpin. Keos!<br />
<br />
Lalu aku dengar setan tertawa.<br />
<br />
Betul tidak, betul tidak apa yang aku aku katakan, kata setan. Tidak ada gunanya kemerdekaan. Kemerdekaan hanya buat orang kaya dan yang berkuasa. Kalian, 220 juta kawula, akan tetap menjadi budak yang tidak punya masa depan. Bukan kalian yang akan menulis sejarah tapi para konglomerat, petualang-petualang politik dan para elite yang melihat kehidupan dari balik teori-teori akademisnya yang abstrak.<br />
<br />
Setan tertawa ngakak.<br />
<br />
Aku jadi muak! Benci! Marah! Sumpek! Aku sumpahi, ludahi, hajar habis semua kebiadaban itu. Aku malu, aku luka, aku sakit!<br />
<br />
Tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundakku. Ketika kubuka mata, anakku, Taksu, berdiri di depanku dan berbisik.<br />
<br />
”Kalau kubiarkan dan pelihara terus kekesalan dan kebencian kepada para penindas, mereka yang pernah menderaku selama 27 tahun itu akan terus menyandera diri dan jiwaku. Aku ingin menjadi orang yang merdeka. Karenanya aku buang semua kebencian itu, sehingga aku benar-benar merasa sebagai orang yang bebas dan merdeka.”<br />
<br />
Aku terkejut. Kupandang Taksu seperti melihat terowongan gelap.<br />
<br />
”Apa? Coba ulangi!”<br />
<br />
Taksu mengucapkan sekali lagi, sementara aku memejamkan mata. Kalimat-kalimat itu seperti ujung jarum yang menembus kuping dan masuk langsung ke hulu hatiku. Jantungku yang robek dijahitnya kembali. Sedang hulu hatiku yang tertutup dibukanya lebar-lebar agar udara yang segar berembus masuk mencuci pikiranku yang sumpek.<br />
<br />
Begitu Taksu selesai bicara, kubuka mata seperti orang baru sadar dari pingsan. Aku seperti dilahirkan lagi. Segar, bersemangat, dan penuh dengan harapan. Entah dari mana perasaan yang indah itu begitu saja merasukiku. Itu pemaknaan yang baru terhadap kemerdekaan yang membuat horison menjadi berbeda. Luas, tak terbatas, dan siap untuk ditempuh sekali lagi. Luar biasa!<br />
<br />
Aku tatap anakku dengan kagum.<br />
<br />
”Kamu hebat sekali, Taksu! Sejak kapan kamu berpikir mulia begitu?”<br />
<br />
Taksu membuka HP.<br />
<br />
”Itu pesan Facebook dari Yulie Panthi, salah satu kawanku di FB.”<br />
<br />
”Waduh, hebat sekali dia!”<br />
<br />
”Itu kutipan dari ucapan Nelson Mandela.”<br />
<br />
”Pemimpin Afrika Selatan itu?”<br />
<br />
”Betul!”<br />
<br />
”Wah, wah, wah! Hebat!”<br />
<br />
”Yang hebat Nelson Mandela!”<br />
<br />
”Tidak! Teman kamu dan kamu juga hebat! Hanya orang-orang yang hebat mengerti makna-makna yang hebat. Itu pemahaman kemerdekaan yang luar biasa, dewasa, dan mulia, yang sangat perlu direnungkan oleh seluruh bangsa Indonesia sekarang yang hatinya penuh benci, dengki, marah, dan berangasan!”<br />
<br />
Taksu ketawa mengejek.<br />
<br />
”Berarti Bapak juga hebat dong sebab memuji kalimat itu setinggi langit. Buat aku sih biasa-biasa saja. Kuno! Kata-kata mutiara bisa dibuat seratus biji dalam satu menit, tetapi bukan itu yang kita perlukan. Kita memerlukan tindakan. Indonesia di usia 65 sudah inflasi kata-kata mutiara. Sekecil apa pun, tetapi tindakan selalu lebih konkret dari kata-kata yang hanya akan menenggelamkan Bapak ke dalam mimpi siang! Good-bye!”<br />
<br />
Sebaliknya, daripada membantah aku memejamkan mata kembali. Nelson Mandela sudah meniupkan angin baru yang membuat aku bebas, lega, dan lapang dada.<br />
<br />
”Sekarang aku mengerti,” gumanku ketika istriku lewat mau ke dapur.<br />
<br />
Seperti aku harapkan, dia berhenti.<br />
<br />
”Mengerti apa?”<br />
<br />
”Apa sejatinya makna kemerdekaan.”<br />
<br />
”Apa?”<br />
<br />
”Bebas.”<br />
<br />
”Memang dari dulu begitu kan? Masak baru tahu? Makanya Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan kita. Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal mengenai pemindahan kekuasan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”<br />
<br />
”Dan apa sejatinya makna kebebasan?!”<br />
<br />
”Apa?”<br />
<br />
”Melupakan!”<br />
<br />
Istriku terkejut.<br />
<br />
”Melupakan? Masak?”<br />
<br />
”Ya! Kelihatannya tidak mungkin, bahkan sepele. Tetapi nyatanya Nelson Mandela sudah membuktikan itu. Tak mungkin orang besar dari Afrika Selatan itu mampu bertahan disekap puluhan tahun di penjara, padahal usianya sudah uzur, sehingga ketika dibebaskan dia masih sehat jasmani dan rohani sehingga mampu memimpin sebagai presiden pertama Afrika Selatan!”<br />
<br />
Lalu kuulangi Mandela seperti yang aku dengar dari Taksu.<br />
<br />
”Kalau kubiarkan dan pelihara terus kekesalan dan kebencian kepada para penindas, mereka yang pernah menderaku selama 27 tahun itu, akan terus menyandera diri dan jiwaku. Aku ingin menjadi orang yang merdeka. Karenanya aku buang semua kebencian itu, sehingga aku benar-benar merasa sebagai orang yang bebas dan merdeka.”<br />
<br />
Dewi, istriku, manggut-manggut.<br />
<br />
”Hebat, mulia, dan sangat agung pikirannya kan, Bu?”<br />
<br />
”Ya, iyalah Pak, orang besar memang pikirannya juga harus besar!”<br />
<br />
”Lho, bukan orang besar saja. Orang kecil, rakyat jelata, seperti kita juga harus meneladani apa yang ditemukan oleh orang-orang besar itu. Karena itulah kita sebut dia pemimpin. Bukan hanya karena dia berdiri paling depan kalau kita berperang, itu sih wayang. Tetapi karena dia membuka makna-makna di dalam kehidupan, sehingga kita bisa melihat apa sebenarnya inti baik, buruk, adil, dan khususnya kemerdekaan itu. Tidak seperti kita sekarang di Indonesia ini yang sibuk membenci orang lain, meskipun memang pantas dibenci!”<br />
<br />
Istriku termenung.<br />
<br />
”Jadi Bapak setuju pada Mandela?”<br />
<br />
”Lho bukan hanya aku yang sudah tua bangka ini, Bu. Bukan hanya kita yang sudah bangkotan karena kebanyakan makan garam ini saja. Anak kita, si Taksu yang masih mentah itu, juga setuju. Justru dia yang tadi membacakan pikiran agung Nelson Mandela itu kepadaku, sehingga aku seperti mendapat pencerahan. Begitu hebatnya arti kata-kata. Hanya kata-kata, tetapi cukup bisa mengubah perasaanku. Itu dia kehebatan seni. Pikiranku seperti dicuci bersih, plong sekarang oleh kebenaran yang diulurkan Mandela. Umpama Ibu hanya masak tempe-tahu atau ikan asin tok seperti biasanya, suamimu ini tidak akan sambat lagi. Perasaanku jadi tenang setelah mendapat siraman kebenaran dari Mandela. Batu pun rasanya sekarang enak!”<br />
<br />
”Ah, Bapak kalau lagi senang suka melebih-lebihkan begitu.”<br />
<br />
”Lho, aku serius! Ini penting sekali. Perubahan itu tidak dimulai dari penampakan jasmani, tetapi rohani. Kalau di dalam sini sudah bener, semuanya akan jalan. Tapi kalau di hati sudah rusuh dan kotor, apa saja, yang baik dan sudah adil juga jadi salah. Ya nggak?”<br />
<br />
”Jadi Bapak sekarang pengikut Nelson Mandela?”<br />
<br />
”Bukan, bukan, ini bukan kultus individu. Nelson Mandela tidak usah dipuja-puja. Dia juga manusia biasa. Tetapi pikirannya tentang kemerdekaan dan kebebasan itu sangat agung, perlu, harus, wajib, dan mesti kita laksanakan, kalau mau mengubah keadaan baik di Indonesia maupun di batin kita sendiri. Kita harus menjadi manusia yang merdeka, bebas, sehat, dan waras!”<br />
<br />
Dewi menganguk-angguk.<br />
<br />
”Sekarang aku ke tetangga dulu dan menyebarkan virus kemerdekaan dan kebebasan Nelson Mandela ini. Hal-hal yang baik tidak ada gunanya kalau tidak disosialisasikan! Ini ibadah!”<br />
<br />
Aku bergegas keluar. Kutumpahkan ucapan Nelson Mandela itu, lengkap dengan kecap manisku. Aku pujikan usaha berpikir positif, yang konkret dan arif-bijaksana itu.<br />
<br />
Tak cukup kepada beberapa tetangga, kusamper warung dekat rumah. Aku tularkan konsep kemerdekaan yang membebaskan perasaan itu kepada semua orang. Yang menyenangkan, hampir semua, setelah diberi penjelasan, keplok tangan, sepakat menganggap Nelson Mandela sudah memasok rumusan penting untuk membuka citra baru tentang apa itu merdeka.<br />
<br />
Sore hari baru aku pulang. Ketika membuka pintu, terdengar suara azan dan beduk tanda buka puasa. Tepat sekali. Aku bergegas masuk, lalu nyruput teh manis panas yang sudah dihidangkan istriku. Nikmat. Tak ada yang lebih indah dari seteguk teh panas manis di ujung puasa. Perutku langsung gemeletuk minta diisi. Tapi ketika membuka tutup meja makan aku terkejut.<br />
<br />
Tempe, tahu, dan ikan asin lagi.<br />
<br />
”Kok hanya tempe-tahu dan ikan asin tok? Beribu-ribu kali aku sudah makan tempe-tahu dan ikan asin, Masak aku mesti makan semuanya itu sekali lagi sekarang sesudah 12 jam tidak makan dan minum? Mana pecel lelenya?”<br />
<br />
Istriku cepat datang.<br />
<br />
”Kenapa Pak?”<br />
<br />
”Kenapa tempe-tahu dan ikan asin lagi. Tempe-tahu dan ikan asin tiap hari. Mana pecel lelenya? Aku kan sudah minta sekali ini pecel lele? Aku kan minta pecel lele?”<br />
<br />
”Ya!”<br />
<br />
”Mana?”<br />
<br />
”Tapi?”<br />
<br />
”Jangan tetapi! Pecel lele! Mana? Aku kan minta pecel lele, bukan tempe-tahu dan ikan asin! Pecel lele!”<br />
<br />
”Ya Bapak memang minta pecel lele, tapi setelah itu Bapak bilang …”<br />
<br />
”Pecel lele!”<br />
<br />
”Tidak! Setelah minta pecel lele, Bapak bilang, kalau hati sudah plong, bersih, merdeka, dan lapang, apa pun jadi baik. Batu pun jadi enak!”<br />
<br />
Aku tertegun.<br />
<br />
”Aku bilang begitu?”<br />
<br />
”Ya, Bapak bilang begitu!”<br />
<br />
Aku terhenyak.<br />
<br />
”Ya, ya sudah, kalau aku sudah bilang begitu, memang harus begitu. Nggak ada masalah. Tempe-tahu dan ikan asin juga enak kalau batu saja enak!”<br />
<br />
Kontan kulupakan pecel lele, kembali pada Nelson Mandela. Tempe-tahu dan ikan asin itu aku andaikan dalam hati ikan reca-reca. Dengan garang aku lahap tempe-tahu dan ikan asin itu dengan nikmat. Peluh berleleran dari kepalaku. Istriku takjub seperti tak percaya.<br />
<br />
”Bener nikmat?”<br />
<br />
Nikmat sekali. Lalu aku berbisik mesra untuk membuktikan kenikmatanku.<br />
<br />
”Besok pagi kita kabulkan permintaan Taksu yang sudah dua tahun kita tunda, karena khawatir dia ketularan budaya kemewahan. Kita belikan dia motor baru. Ibu tarik semua uang kita yang dipinjam oleh tetangga-tetangga, karena memang sudah lama betul belum dikembalikan.”<br />
<br />
”Tidak bisa!”<br />
<br />
”Lho, kenapa tidak? Tiga bulan lalu mestinya sudah mereka kembalikan!”<br />
<br />
”Itu dia, Pak. Daripada aku tekanan batin sampai malas keluar rumah ketemu tetangga, karena kesal dicurigai mau nagih hutang-nagih hutang melulu, setiap aku keluar mau bersilaturahmi mereka langsung mencelup masuk, seperti ada hantu, takut akan aku tagih! Sudah berapa hari ini aku jadi segan keluar rumah. Supaya bisa bebas dari tekanan batin dan merdeka lagi, tadi aku datangi mereka dan bilang pada semuanya, ya sudah, hutang-hutangnya dilupakan saja semua. Jadi, sekarang aku sudah bisa tenang lagi seperti kata Nelson Mandela.”<br />
<br />
Aku langsung berhenti makan. Tempe-tahu dan ikan asin itu terasa sekeras batu. Batu-batu itu mengganjal kerongkonganku sehingga aku tercekik.<br />
<br />
”Ya Tuhan, alangkah beratnya memperjuangkan kemerdekaa. Tapi seberat-beratnya berjuang merebut kemerdekaan, ya Tuhan, alangkah beratnya hidup sesudah merdeka!” ***Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-38756231839427835972011-06-17T06:21:00.001-07:002011-06-17T06:21:09.551-07:00Tutorial Cara Memasukkan Data PDF,Microsoft Word,Excel, Powerpoint di BlogBagi anda yang memiliki dokumen dan ingin dibagi di blog, baik itu dalam format PDF, Word, dan lain sebagainya. terlebih dahulu silahkan sign up di www.scribd.com. Setelah itu<br />
<br />
Setelah menyelesaikan proses pendaftaran, upload file yang akan ditampilkan tersebut di Scribd.<br />
<br />
Setelah diupload, bisa dilakukan pengaturan terkait dengan data tersebut, yang mana bisa dibuat semacam "embed" dokomen seperti layaknya di youtube, tinggal taruh linknya saat posting di blog<br />
<br />
Selamat mencoba.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-3688479881991773042011-06-15T02:26:00.000-07:002011-06-15T02:26:11.087-07:00Ada Cinta Di 8eApa yang kalian pikirkan tentang satu kelas ? Mungkin menurut kalian , kelas hanya sekumpulan teman-teman yang selalu bersamamu di setiap jam pelajaran . Tapi menurutku kelas itu adalah “8E”<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiW9MZYL1QuFl_z4gBdXxAxxwGDhwbVHp5duYlmd8mXU3qCLtPf6EEUf2bElD3XuluY-FR3b4o27dxqbb392ZxSZOB9CrZbG7kAloNz39STwREbeOXv7E5A7ccJnjeXjKzrDtxujswdQ/s1600/pergi-sekolah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiW9MZYL1QuFl_z4gBdXxAxxwGDhwbVHp5duYlmd8mXU3qCLtPf6EEUf2bElD3XuluY-FR3b4o27dxqbb392ZxSZOB9CrZbG7kAloNz39STwREbeOXv7E5A7ccJnjeXjKzrDtxujswdQ/s320/pergi-sekolah.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
Ada Cinta Di 8e<br />
<br />
Wed, 25 May 2011<br />
<br />
By: Jocelin Junita Luke<br />
Pelajar SMP.ST.KRISTOFORUS II<br />
Jakarta<br />
<br />
Apa yang kalian pikirkan tentang satu kelas ? Mungkin menurut kalian , kelas hanya sekumpulan teman-teman yang selalu bersamamu di setiap jam pelajaran . Tapi menurutku kelas itu adalah “8E”<br />
<br />
<br />
Satu semester lebih telah ku-lewati di 8e dan bersama 8e , mendapat banyak pengalaman , pelajaran serta perubahan dari 8e . Aku tidak sangka 8e mempunyai cinta yang lebih banyak dari yang yang ku-kira . “Jose ! Ngapain lu ngelamun ?” ucap Oppie di tengah lamunan-ku . “Haha , nggak pp” jawabku dengan singkat . Oppie adalah teman baikku sekaligus teman sebangku-ku , aku tidak menyangka aku dan Oppie dapat bersatu di 8e . Hahaha , rasanya kata-kata ‘bersatu’ terlalu lebay . <br />
<br />
<br />
“Cie !!! Ec ama Eg !!!” tiba-tiba suara sorakan itu terdengar keras , aku langsung merespon “Hah ? Ec ama Eg ?” . “Iya , baru tau lu ?” jawab Vina padaku . Oppie-pun menyusulku dengan respon yang tak kalah kaget dengan-ku . “Hah ? Emang beneren ?” . “Iya , gak percaya amet lu pada , Tanya aja ama Ec-nya sendiri” balas Vina sambil menunjuk EC yang berjalan menuju-ku . “Mang bener Ce ?” tanyaku yang dikelilingi rasa penasaran . “Iya , hehe” jawab-nya dengan senyuman malu di muka-nya . “Kok bisa Ce ??” spontan Oppie . <br />
<br />
“Lu ngejek banget sih ppie” ucap Vina dengan jail . Ec sendiri hanya tertawa dengan pipi yang semakin memerah . Sebenarnya cowok yang bernama Eg itu tidak terlalu jelek , tapi tidak cakep sampai melebihi Kim Bum , hahaha . Eg hanya menang di bentuk badannya , bentuk badannya memang benar-benar ‘jadi’ atau ‘sispek’ . Satu jam pelajaran kami habiskan dengan topik “EC & EG”. KRING . Akhirnya suara bel itu datang dan mengembalikan semangat kita kembali . “Ec , lu buat gua cemburu” ucap Vina yang membuat kami dikelilingi tanda tanya . “Hah ? Emang gua ngapain lu ?” Tanya Ec dengan spontan . <br />
<br />
“Iya , lu enak . Sekali suka langsung dapet . Giliran gua ? Huf..” ucap Vina dengan menampak-kan wajah kecewa . “Gua gk langsung dapet Vin” jawab Ec sambil merapikan poninya . “Tp pasti dapet Ce” jawab Vina . “Kalau gua boleh tau , lu suka siapa Vin ??” tanyaku dengan senyuman kecil . “G-i” jawab Vina dengan volume yang halus dan kecil . “Hah G-I ?!” ucap Nile yang tiba-tiba datang dan memcahkan keheningan diantara kami . “Ssst !!” teriak Vina dengan menempelkan telunjuknya pada bibir Nile . <br />
<br />
Aku sih tidak sekaget Nile , karena yang aku tau Vina & G-i memang dekat. Apalagi Oppie dan Ec , mereka sudah tau dari sebelumnya . Akhirnya jam istrirahat itu-pun kami habiskan dengan topik tidak jauh beda dari sebelumnya . G-I adalah cowok yang bisa dibilang sangat bandel , dia memang manis bahkan sangat manis , tapi tak semanis sikapnya . Perlu diketahui , di 8e hampir semua disebut dengan singkatan seperti Ec , Eg , dan G-I . <br />
<br />
Sejak itu , hampir semua yang kami bicarakan ber-topik “Vina & G-I ; Ec & Eg” . Sayang sekali hari itu Cathrine salah satu teman kami tidak masuk sekolah , sehingga sampai sekarang ia belum tau tentang hal ini . Menurutmu , apa yang dilakukan 8e saat pelajaran kosong ? Kadang , mereka kaum laki-laki menguji kemampuan mereka dalam ‘Break Dance’ & bermain “Sampah Ball” . <br />
<br />
Sampah ball adalah permainan yang mereka buat dengan alat & bahan yang sangat simple , yaitu hanya dengan botol aqua yang kosong dan tong sampah yang disangkutkan pada suatu tempat yang tinggi . Sedangkan kaum perempuan tetap mengobrol bersama di satu tempat , seperti hal-nya wanita biasanya . Atau lebih dikenal dengan istilah ‘bergosip’ hehehe . Bagi 8e , waktu pelajaran kosong adalah bagian kecil dari surga kami . Yang pasti , 8e tidak akan melewatkan pelajaran kosong dengan sia-sia terutama kaum laki-laki . Semua itu kami lakukan seperti yang sekarang kami lakukan . Saat tadi guru memberi tahu bahwa guru kami tidak masuk , kami hanya diam dan menunjukkan wajah kecewa untuk menutupi kegembiraan kami . <br />
<br />
Tetapi ketika guru piket sudah jauh dari kelas kami , kami-pun berteriak-teriak dan langsung melakukan aktivitas kami yang hiperaktif . Di tengah keributan yang kami buat , “Woi !! Semua diam !!” ucap Willy yang membuat kami mengunci mulut kami rapat-rapat . Tiba-tiba tampak Eg yang berjalan menghampiri kami dengan menyembunyikan kedua tangannya di belakang badannya . Menurutku Eg memegang sesuatu di kedua tangannya , dan sepetinya ia hendak meberikannya pada Ec . <br />
<br />
Dan ternyta tebakanku BENAR , ia membawakan bunga buatan dari dasi dan memberikannnya pada Ec . Saat keheningan & pikiran kami terfokus pada Ec & eg , sorakan demi sorakan-pun timbul . Suara sorakan yang kencang itu dimanfaatkan oleh Eg untuk mengungkapkan isi hatinya , “Ec , lu mw gak jadi pacar gua ?” suara Eg sangatlah seperti kilat dan sangatlah kecil sehingga hanya dapat didengar oleh kami-kami saja . “Woi !! Apa ? Lu ngomong apa Ge ?? Gua gk denger” ucap Jason yang bertujuan untuk menjaili Eg , walaupun sebenarnya ia mendengar kata-kata yang barusan Eg ucapkan . “Ec , lu maw gak jadi pacar gua ?” ucap Eg dengan volume yang dibesarkan sedikit . Tetapi anak-anak yang lain tetap jail , “Apa ? masih nggak kedengeran !!” ejek Willy . <br />
<br />
“Ah diem lu Will !!” ucap Eg yang menahan rasa malu . “Ah Eg cupu , banci kau !”sambung G-i dengan nada meremahkan . “Wah ngajak ribut lu Ge . Nih ya , dengerin semua !!” ucap Eg yang membuat kami mebuka telinga lebar-lebar . “GUA SUKA AMA LU , EC . LU MAU NGGAK JADI PACAR GUA ???” sambung Eg dengan teriak . Mendengar itu kami serentak kompak menyoraki Ec & Eg , dan di-iringi dengan suruhan kami pada Ec untuk menerima Eg . “Yaah , cupu lu Ge ! Kalah lu ama gua ! Gua brani ! Elu ?? Banci …” ucap Eg yang membuat G-I menggebrak meja , serentak kami pun diam . <br />
<br />
“Gua ? Kalah ama lu ?? Gak level ..” ucap G-I yang tidak menerima perkataan Eg . Eg dan G-I memang terkenal sering berantem & mengejek , tetapi sebenarnya mereka sangatlah bersahabat .”Buktiin !!!” sorak Jason yang ada di dekatnya . “Gua buktiin !” ucap G-i yang langsung berdiri dan menuju ke-arah kami . Ia mendekati Vina , ia ber-lutut di hadapan Vina layaknya seorang pangeran di dongeng . “Vin , gua suka ama lu dari dulu , lu mau nggak jadi pacar gua ? gua beneren suka ama lu . Percayalah gua pasti akan jagain lu” ucap G-I sambil menampakkan senyuman mautnya . Menurutku siapa yang tidak meleleh dengan kata-kata seperti itu , lagian Vina juga menyukai G-i & sudah lama menunggu waktu ini . <br />
<br />
“Lu serius ?” Tanya Vina yang masih ragu dengan semua ini . Aku yang melihatnya dari dekat sekejap langsung teriangat dengan kisah putri & pangeran di dongeng . “Gua serius , Vin” jawab G-I yang meyakinkan Vina , Ia pun mengepalkan & mengangkat tangan-nya serta mengeluarkan jari kelingkingnya . “Gua janji , gua akan jagain lu ! Janji” ucap G-I sambil menunggu balasan kelingking dari Vina .G-I memang terkenal jago dalam membuat kata-kata romantis , tapi bukan dalam arti gombal . Aku sempat bersahabat dengannya saat kelas 7 , jadi aku cukup mengetahui dia . “Iya , gua percaya” ucap Vina dengan senyuman manis di bibirnya . “Ber-arti gua diterima dong ?” Tanya G-i yang meyakinkan ucapan Vina . <br />
<br />
Vina hanya menjawab dengan senyuman , tapi walaupun hanya dengan senyuman menurutku semua mengetahui apa maksud senyuman itu . “Selamat ya Vin” ucapku yang disusul dengan yang lain . Vina tetap saja hanya membalas dengan senyuman , mungkin ia hanya tersenyum untuk menutupi grogi yang dialami . “Nah , Vina kan udah jawab sekarang Ec dong yang jawab” ucap Willy dengan semangat . “Jadi gimana Ce ?” Tanya Eg dengan senyum khasnya . “Iya , gua mau” jawab Ec dengan nada yang tidak besar tapi tegas dan cukup didengar sekelas . <br />
<br />
Eg membalas dengan senyuman lebar , aku yakin Eg sangat senang mendengar kata-kata itu dari Ec . “Cie !!!!!” hanya sorakan – sorakan itu lah yang mengisi menit-menit terakhir jam kosong . KRING . Bel tanda pergantian pelajaran pun berbunyi , kami mengetahui tapi kami tetap tidak peduli & tetap berfokus menyoraki mereka selama beberapa menit . BRAAAKKK . Sontak kami semua kaget mendengar gebrakan pintu itu . Kami langsung diam & berlari menuju tempat masing-masing ketika mengetahui bahwa yang menggebrak pintu itu adalah Pak Frans , guru yang mengajar di jam pelajaran sekarang tepatnya wali kelas 8e . <br />
<br />
“KALIAN SEMUA DENGAR BEL TIDAK ?!?!” teriak Pak Frans dengan emosi tinggi . Kami semua hanya diam dan tertunduk , akhirnya hampir satu jam kami diguyur basah oleh ocehan & omelan Pak Frans . “Kalian jangan begitu lagi ! Dengar tidak ?!?!” Tanya Pak Frans di akhir omelan-nya . “Dengar paaak” jawab kami yang sudah letih mendengar ocehan-nya . “Oke , hari ini saya kan pindahkan tempat duduk kalian” ucap Pak Frans yang membuat kami berkata YES . Kami memang sudah sangat bosan dengan posisi duduk sekarang , apalagi aku . <br />
<br />
Hampir 1 bulan aku mendengar radio colongan dari teman sebangku-ku . Teman sebangku-ku adalah orang yang suka menyanyi dengan volume yang sangat kecil dan dengan posisi tertunduk , astaga suram sekali aku duduk dengan-nya . Akhirnya Pak Frans mulai mengatur posisi tempat duduk , entah kebetulan atau memang jodoh . Pak Frans memindahkan Ec menjadi dengan Eg , dan Vina menjadi dengan G-i . Dan aku ?? Aku dipindahkan dengan orang yang tak kalah suram , si jenius 8e . Hahahaha , nasib-ku memang kurang baik . Tapi nasib 8e sangatlah baik , hari ini cinta telah mewarnai penuh kelas 8e . Dan sekarang ada cinta di 8e .Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-77497789242375069142011-06-15T02:19:00.000-07:002011-06-15T02:19:10.421-07:00Im Not Carine Im ClairineAku hanya bisa menangis di sore hari yang sunyi . Aku nggak mungkin ke sini dengan penampilanku yang sebenarnya . Aku menangis dengan penampilan-ku yang palsu . Aku menangis di bawah pohon yang besar ini seakan-akan aku tak punya nyawa .<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkVcC0dYq4rw5M1IeA9MGP4jmyS7OgNph84v3wMGuLVl2B5IIWUGzBYG9P0XWg2xhKJ_ZJsqwgjLsFcOECc4VYykoF1_d223glzM5-hROknX3X0UJVeimrjWT-9JxrsEjVFO2444Eylg/s1600/Im-Not-Carine-Im-Clairine.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="230" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkVcC0dYq4rw5M1IeA9MGP4jmyS7OgNph84v3wMGuLVl2B5IIWUGzBYG9P0XWg2xhKJ_ZJsqwgjLsFcOECc4VYykoF1_d223glzM5-hROknX3X0UJVeimrjWT-9JxrsEjVFO2444Eylg/s320/Im-Not-Carine-Im-Clairine.jpg" /></a></div>Di tengah suara tangisanku , “Hei , ngapain kamu disitu ?” Aku hanya terkejut dengan suara itu . “Hey , kamu nangis ?” Aku tambah terkejut setelah mengetahui bahwa orang itu adalah cowok yang kutangisi sekarang . Aku langsung mengusap air mata yang membasahi pipiku . “Nggak kok” kataku dengan tidak jujur . “Nggak mungkin , mata kamu merah gitu , tadi aku juga mendengar suara tangisan & disini coma ada kamu” ucap’a sambil duduk di sebelahku . Aku hanya bisa diam dengan detak jantungku yg semakin kencang . “Ya udah , kalo kamu nggak mau jawab” katanya dengan lesuh , tapi aku tetap diam walaupun aku merasa bersalah karena aku tak menjawab pertanyaannya . <br />
<br />
Ia membuat mulutku menjadi lebih tidak bisa bergerak ketika Ia mengajakku berkenalan dan menanyakan namaku . Aku benar-benar tidak tau menjawab apa . Nggak mungkin dong aku bilang kalau aku itu Clairine , orang yang ia benci . Kalaupun aku bilang aku adalah Clairine , mungkin dia tak akan percaya & bahkan ia makin membenciku . “Alo ??? Kok diem sih ? Nama kamu siapa ?” tanyanya kembali . “Aku ? Aku Carine” jawabku yg membuatnya mengangguk tanda mengerti . “Ooo , Carine , Namaku Avel” ucapnya dengan senyuman , tapi aku tetap diam . “Kamu tinggal dimana ? Kayaknya kmu bukan anak komplek sini” badanku serasa digigit semut merah saat medengar Avel bertanya tentang itu . “Iya , aku memang bukan komplek sini” jawabku dengan takut . “Lalu ….” “aku pergi dulu ya , udah mau malem nih” ucapku yang memotong pembicaraannya serta langsung menaiki sepedaku dan pergi “Maaf aku memotong pembicaraanmu dan maaf aku bohong , Vel” batinku<br />
<br />
“Avel , dia yang membuatku menangis , dia juga yg menghiburku” ucapku dalam hati . Avel adalah orang yang kucintai sejak SD kelas 6 sampai sekarang , aku berusaha melupakannya tapi aku tidak bisa walaupun dia telah menghiraukanku saat aku ingin mengungkapkan perasaanku , dan akhirnya aku memilih berjalan di jalan tengah yang banyak resiko’a . Saat aku berada di tengah jalan , aku berusaha membuang muka saat bertemu dengannya , aku memfitnahnya di depan yang lain & aku membicarakannya dari belakang . Dan sekarang aku sadar atas perbuatanku , aku ingin dia tau kalau itu coma main-main karena permainan yang telah kulakukan berakhir sia-sia . Aku kalah dalam permainan ini padahal aku sendiri yang membuat permainan ini , perasaan cinta yang terlalu besar me-menangkan permainan ini . Tadi siang , dia melewatiku lalu melemparkan sepucukkertas ....<br />
<br />
KENAPA LU LAKUIN INI SEMUA , CLAIRINE ???<br />
<br />
Disaat itu juga air mataku langsung turun setetes demi setetes , Aku hanya tertunduk dan selalu mengelap air mataku agar sahabatku tidak mengetahuinya . Aku langsung berlari sejauh-jauhnya . Aku tak taw harus menangis di mana , dengan siapa . Akhirnya aku mengikat rambutku menjadi dua , memakai kacamata besar , dan berdandan sebeda-bedanya dari pribadiku . Hanya dengan itu aku dapat menangis dengan bebas tanpa dikenali orang . Tetapi karena ide konyolku , Avel jadi bertemu Carine , nama samaran yang kupakai . Tapi pribadi Carine membuatku terhibur & membuatku berbohong .<br />
<br />
Kebohongan itu Membuatku Nyaman <br />
<br />
Aku hanya berdiri di bawah pohon besar & di tengah terik matahari , melihat panasnya saat itu . Panasnya saat itu membuat mataku mengekerut seperti dipijat . “Carine , kok disini sih ? Panas tau , nanti kamu sakit “ ucap Avel yang tiba-tiba datang dan meneduhkan keplaku dan kepalanya dengan jaket yg dibawanya . Detak jantungku langsung melaju drastis , aku hanya menampakkan wajah kaget kepadanya . “Kenapa kamu liatin aku gitu ?” tanyanya . “eh , nggak pp kok”ucapku yang langsung mengalihkan pandanganku dari mukanya . “Eh , duduk dibawah pohon aja yuk” ucapnya sambil menarik tanganku ke bawah pohon . <br />
<br />
Setelah beberapa menit kita duduk duduk , tiba-tiba teman-teman Avel datang di hadapanku dan Avel . “Ciee , Avel .. Tuh siapa Vel ???” Tanya salah satu dari mereka. “Nggak ama si DIA lagi nih ???” sambung salah satunya lagi . “Apa ?” ucapku dlm hati. “Cantik juga Vel lu pilih gk kalah cantik ama Cla cla cla itu” sambung yang lain . “Cla ? Clarissa ?” batinku . Hatiku terus bertanya-tanya. “Apa-apaan sih lo ??? Kok lu pada bisa ada disini ?” Tanya Avel yg sama terkejutnya denganku . “Dari tadi kita udh cariin lu Vel , ternyata lu ada disni”ucap salah satu dr mereka. “Vel , aku pulang dulu ya . Bye” ucapku yang langsung pergi meninggalkan Avel & teman-temannya . “Tunggu Rine” ucap Avel disaat aku sudah menaiki sepedaku . Aku mendengarnya tp aku hanya menengok sebentar lalu pergi dengan sepedaku . “Apa yang maksud mereka ya ???” ucap batinku yg masih bertanya-tanya .<br />
<br />
“Aku masih bingung dengan perkataan mereka , Cla ? Cla siapa ? Apa Clarissa ?” tanyaku dalam hati . Clarissa adlh cewek termanis yang pernah kutemui . Walaupun dia manja , tapi tetap saja senyuman manis dia nggak akan pernah hilang dari wajahnya . Dia juga menyukai Avel , sgt menyukainya . Mungkin Avel juga menyukai Clarissa . Walaupun mereka tak dekat .<br />
“Loh loh loh ? Kok ada Clairine ? Pohon itu ? Itu kn pohon yg kemaren Avel dudukin ama cewek asing itu ? Apa jangan-jangan…” ucap seseorang yg bersembunyi di blkg tembok dr kejauhan<br />
Aku merasa lega saat aku mengetahui bahwa Avel tdk ada , Siang ini aku pergi ke pohon ini tanpa kebohongan dlm tampilanku . Aku hanya merenung di sana , menenangkan hati di bawah pohon yg melindungiku dr sinar matahari . “Tadi sikap Avel aneh bgt ya , biasa dia bandel tp hari ini gak tuh” kataku sambil berpikir. Setelah hamper 1 jam akhirnya aku memutuskan untuk balik . PRANG . “Suara apa itu ?? apa ada orang ? Apa itu Avel ?” ucap batinku , aku pun langsung meninggalkan tempat itu buru-buru .<br />
<br />
“Vel , tadi gua liat Clairine ke pohon itu” ucap teman Avel yg bernama Gio “Hah ? Pohon yg mana ???” Tanya Avel . “Pohon tempat lu ama cewek asing bertedu , tp dia gk pake sepeda” Jawab Gio . “Maksud lu ???” Tanya Avel yg dibuat bingung oleh Gio . “Avel , maksud gua siapa tau cewek asing itu Clairine . Muka mereka kn agak mirip” Jawab Gio meyakinkan . “Gk mungkin cewek asing itu namanya Carine” ucap Avel . “Nah ! namanya aja mirip . Coba lu pikirin deh” kata Gio sambil menepuk bahu Avel . “Bener juga ya kata Gio , nama’a mirip , muka’a .. , juga agak mirip . Apa bener ?? Klo bener knp hrs nyamar lalu bohong lagi … Aduh gk mungkin gk mungkin” batin Avel kebingungan .<br />
<br />
Kebohongan itu Memberikanku Cinta<br />
<br />
“Karena kebohongan yg kubuat , aku jadi selalu ingin kesini dengan keadaan seperti ini” ucapku dlm hati sambil tersenyum . Aku melihat cuaca sudah mendung , tp entah kenapa aku tetap tk mau pergi padahal aku taw klo nanti pasti hujan . Rasanya hatiku sudah seperti magnet yang selalu tertarik pada tempat ini . CREEES .<br />
<br />
Hujan itu akhirnya mengguyurku tp aku tetap diam & bingung mau bertedu dimana . “Carine , kamu kok disini ?? Ini hujan Rine” ucap Avel dr rumahnya yang tidak jauh dr pohon itu. “Avel ?” Tanya batinku . Aku melihat Avel yang kembali masuk kerumahnya , aku kecewa karena aku kira dia menghiraukanku yang terguyur basah oleh air hujan . Tapi aku melihat Avel lagi yang keluar rumah sambil membawa payung dan berlari kepadaku . Saat sampai di depanku ia membuka payungnya dan meneduhkan kepala kami dr tetesan hujan . Rasanya seperti di film-film , berdua-duaan di tengah hujan . “Carine , kamu lepas aja kacamata kamu , kacamata kamu udah berembun & penuh dengan air” Aku langsung menengok kepadanya , badanku seperti di setrum mendengar permintaan itu. “Apa ? Nggak papa kok” jawabku yang langsung menolak’a . “Lagian , kayak’a kamu lebih cakep gk pake kacamata” ucap’a kembali . Aku hanya diam dan langsung menunduk melihat jalan yg basah . “Carine , mendingan kita duduk & berteduh di bawah pohon aja” ajaknya sambil menunjuk pohon besar itu . <br />
<br />
Aku hanya mengangguk menandakan setuju . Akhirnya kami berteduh di bawah pohon itu , aku merasa hangat di sebelahnya walaupun cuaca saat itu membuat udara sgt dingin . Jantungku seperti di spa saat Avel memandangku dengan dekat , “Kamu cakep banget sih Carine” ucap’a dengan nada yang halus . Aku hanya menampakkan wajah bingung dan tak menyangka “Iya , kamu cakep bgt . Aku suka ama kamu” ucapnya . Aku tambah terkejut mendengar hal itu , mulutku menjadi es . Andai mulutku dapat bergerak , aku pasti akan bilang suka juga padanya . Tapi rasanya nggak mungkin karena yang dia suka bukan aku , tapi yang dia suka Carine . Aku hanya diam tak berkata apa-apa . “Aku tau , ini kamu Clairine” ucap Avel dlm hatinya . “Hei , kok diem aku salah ngomong ya ??” Tanya Avel padaku lagi . Aku tambah bingung , udara ‘a yang tadi dingin sekarang menjadi panas . “Nggak kok” Ucapku dengan muka tertunduk . “Udah lah gak usah dipikirin” ucapnya sambil mengalihakan pandangannya dariku . Setelah beberapa menit kita berteduh , hujan tidak berhenti malah yang ada hujan semakin deras disertai angin & udara yang sangat dingin . Aku meng-genggam kedua tanganku dan menaruhnya di bawah leher , mulutku menggigil tk bisa berhenti . “Kmu kedinginan ya ?? Nih ada jaket pakai aja . <br />
<br />
Nanti kamu sakit” ucapnya sambil melepaskan jaket yg Ia pakai dan memakainya dia atas bahuku . “Nggak usah Vel , nggak papa kok” balasku mulai melepaskan jaketnya . “Nggak boleh , kamu bisa sakit . Aku gak ijinin kamu gk pakai jaket” kata Avel sambil menaruh jaketnya kembali di atas bahuku . “Kamu sendiri gimana ???” tanyaku sambil mentap mukanya . “Aku ? Aku nggak papa kok . Lebih baik aku yg sakit dr pada kamu , aku lebih nggak rela & khawatir kalau kamu yang sakit” ucap Avel . Aku benar-benar senang atas kata-katanya itu , rasanya kalau tidak ada orang disitu aku ingin berteriak “AKU MERASAKAN CINTA” sekeras-kerasnya pada dunia ini . Aku hanya terdiam & menunduk ke bawah . Dia hanya tersenyum manis melihatku . “Kamu beneren gk kedinginan ??” tanyaku meyakinkan Avel . “Nggak Carine , kamu tenang aja” ucapnya sambil mengacak – acak rambut atasku yang membuat pipiku merah. Setelah hampir satu jam lebih , akhirnya hujan itu-pun berhenti . “Avel , hujannya udah berhenti . Aku balik dulu ya , makasih ya jaketnya” ucapku sambil berdiri dan melepaskan jaketnya dari bahuku . Aku memberi jaket itu kembali pada pemiliknya . “Yaah” ucapnya dengan lesuh , aku hanya tersenyum kecil melihatnya . Akhirnya Avel-pun mengambil jaketnya kembali . “Ya udah , hati-hati ya Carine . Bye – bye” kata Avel sambil melambaikan tangannya padaku . “Aku tau kamu Calirine , aku hafal caramu berbicara . Aku tau sikap kamu” ucap Avel saat Clairine & sepeda itu sudah jauh darinya .<br />
<br />
Semua ini Ada Akhirnya<br />
<br />
Aku hanya bisa berpindah-pindah posisi untuk mencarinya di bawah terik matahari yang menghantam badanku . Matahari itu terus menghatamku seakan-akan membuatku untuk berteduh sementara di bawah pohon , tapi aku tidak akan berteduh walaupun hanya untuk semenit , ataupun sedetik . Karena sekarang sedetik itu sangat berharga bagiku . “Kemana Avel ? Kok gk ada ??” ucapku dlm batinku yang sedang panik . “Udah ku-duga kamu akan kesini” ucap seseorang bernada serak . Suara itu membuatku memutarkan arah badanku ke belakang , “Avel ??” ucapku yang terkejut dengan kedatangan Avel di belakangku . “Iya , ini aku . Tumben kamu kesini lebih siang” ucapnya yang terlihat bersinar di bawah matahari . “Iya , hari ini pulang cepet . Kamu sakit ya ??” ucapku dengan muka khawatir . “Kok kamu tau kalau aku sakit ??” Tanya-nya yang membuat jantungku berdetak seperti lari marathon . Aku berusaha mencari alasan yang masuk akal di tengah terik matahari . “Ehm , soalnya muka kamu keliatan pucet sih” tutur-ku dengan ragu-ragu . Aku semakin takut saat ia menatapku dengan penuh kebingungan . <br />
<br />
Rasanya kau ingin lari sejauh – jauhnya dari tempat itu . “Aku kelihatan pucet ya ???” Tanya-nya padaku yang tertunduk ke bawah . “Iya” jawabku dengan nada suara yang kecil . “Duduk yuk panas nih” ajaknya seraya menarik tanganku ke bawah pohon . Di bawah pohon , ia menjelaskan penyebab dia sakit . Ia bilang karena hujan & cuaca dingin kemarin yang menyebabkannya terserang flu . Di saat itu juga aku tak bisa menahan ke-khawatiranku , rasanya ke-khawatiranku seperti kuda liar yang menerobos keluar dr kandangnya . Tetapi ia bilang aku tak perlu meng-khawatirannya , ucapnnya itu mebuat pipiku memerah tomat . “Carine , kamu tau gk ??” Tanya-nya . Aku hanya menjawab dengan menampakkan wajah bingung padanya . “Dulu aku punya teman , dia cantiiiiiik banget , dia juga baik . Aku sayang bgt ama dia” ucapnya dengan nada halus yang membuatku merasakan sakitnya perasaanku saat mandengarnya . “Terus ? Kamu tembak dong ?” sambungku dengan senyuman kecil di bibirku . “Nggak , dia keburu membenciku sebelum perasaanku terungkap . Kamu tau ,dia sangat membenciku mungkin sampai sekarang . Sedangkan aku masih mencintainya sampai sekarang” ucap Avel sambil menengok padaku . <br />
<br />
Badanku seperti ingin pingsan mendengar kata terakhirnya , mulutku ingin memberitahunya bahwa ada aku yangmasih mencintainya . Tetapi sekarang hanya satu kalimat pertanyaan yang muncul di-pikiranku yang kacau ini , “Siapa yang dimaksud Avel ??”. Aku pun mengutarakan pertanyaan yg terlintas di-pikiranku , “Nama cewek itu siapa Vel ?” tanyaku dengan pandangan ke bunga yang layu . “Namanya Clairine” jawabnya dengan senyuman kecil . “Aku ?” ucapku dlm hati , rasanya ada yang menancapkan pisau tepat di hatiku . Sekejap perasaanku menjadi senang sekaligus menjadi sangat sedih . Sadar , hanya itulah yang aku rasakan saat itu , sadar akan perbuatan yg kulakukan itu salah . Air mataku sudah berada di ujung mata . “Itu rumahnya , pagar putih” sambung Avel sambil mengarahkan telunjuknya ke satu rumah ber-pagar putih . “Itu rumahku dulu . apakah benar yang dimaksud itu benar-benar aku , Clairine” ucapku dalam hati , aku tak tau bagaimana ekspresi mukaku saat itu tapi yang pasti di saat itu aku seperti terkena serangan jantung . Aku hanya dapat diam , menutup mulutku , dan menahan air mata yang ingin keluar dari mataku . <br />
<br />
“Kok kamu diam Car ?” Tanya-nya yang makin membuatku bingung menjawab dengan jawaban apa . Matahari yang tadinya membuat kami panas sekarang menjadi gelap segelap hatiku sekarang . “Vel , aku pulang dulu ya . Udah mau hujan nih , bye Avel” ucapku yang langsung berlari ke sepedaku dengan air mata yang terlanjur membasahi pipiku . Kata tunggu itu memang terdengar oleh ku , tapi aku tak mungkin menanggapi kata yang keluar dr mulut Avel . Jika aku menengok padanya , semuanya akan hancur dan Avel makin membenciku . Aku hanya dapat mebiarkan air mataku bercucuran membasahi pipiku , aku tak bisa menahan keinginanku untuk menangis . Aku Menyesal , itulah kata-kata yang ingin aku ucapkan pada Avel . “Aku taw kamu itu Clairine . Kenapa kamu masih mau berbohong ? Kenapa kamu pergi ??” Tanya Avel di dlm hatinya saat ia melihat Clairine yang sudah pergi jauh .<br />
<br />
Hari ini udara tak bersahabat denganku , matahari yang menyinari – ku di tengah lapangan sekolah ini menjadikanku semakin tak bernyawa hari ini . Aku seperti patung yang tak bisa bergerak , dan bisa dimain-mainkan . “Hari ini tak akan ada sosok Carine di bawah pohon itu lagi , selamat tinggal Carine” ucapku sambil memandang langit yang terang benderang . “Hai Carine” ucap seseorang dari arah belakang . “Suara itu familiar banget” ucapku dlm hati sambil mengingat – ingat suara itu & mulai membalikkan badan ke belakang . “Avel ??” ucapku yang terkejut krn kedatangan Avel yang tiba” berada di belakangku . “Kenapa kemaren kamu pergi ?” Tanya Avel yang membuatku membulatkan kedua mataku . “Kenapa bengong Carine ? Eh salah deh maksudku Clairine” ucapnya yang membuatku merasa bersalah . “Apakah Avel sudah mengetahui ini semua ???” tanyaku dalam hati . Aku hanya diam & tidak tau ingin menjawab apa . Aku berniat untuk berlari dan meninggalkan Avel di bawah panasnya hari itu , “Eits , mau kemana kamu Airin ?” tanyanya sambil mencegah langakah-ku . Aku hanya terdiam & tertunduk merasa bersalah . “Aku minta maaf Avel , aku gak bermaksud untuk bohongin kamu , coma ….” Ucapku sambil menjulurkan tangan tanda permintaan maaf . “Coma apa Clairine ???” sambung Avel sambil menatapku dengan pandangan tajam . “Coma aku … Pokoknya aku beneren gk niat untuk membohongi mu . <br />
<br />
Saat itu aku lagi nangis , dan tiba-tiba kamu datang dan kamu tanya siapa namaku . Aku bingung jawab apa , jadi aku jawab aja Carine . Aku minta maaf Avel” ucapku sambil menatap Avel dengan takut . “Kamu gk usah minta maaf & gak usah jelasin semuanya . Aku taw semua’a kok , tadinya akunggak taw . Tapi setelah Gio bilang kalau kamu pernah ke pohon itu , aku jadi sadar dan aku liat-liat Carine itu mirip ama kamu . Kamu gak usah minta maaf , malah aku yang mau minta maaf karena kemaren udah buat kamu ketakutan lalu nangis lagi” ucapnya sambil menatapku dengan senyuman . “Jadi kamu gk marah Vel ??” tanyaku yg masih tertunduk merasa bersalah pada Avel . “Dengerin ya Clairine …” ucapnya sambil mengambil & memegang kedua tanganku serta menatapku dengan kedua matanya yang indah . <br />
<br />
Aku hanya kembali mantapnya dengan pipiku yang mulai me-merah . “Aku nggak marah ama kamu , orang yang aku cintai dr kelas 6 . Aku bener-bener sayang ama kamu , Clairine” ucapnya dengan tatapan yang dalam padaku . “Jadi ? Yang kemaren beneran ??” tanyaku yang masih ragu dengan pernytaannya , walaupun pipiku sudah merah tomat . “Iya Clairine , masa aku bohong” jawabnya sambil diselingi senyuman kecil . “Nggak , yang kamu suka bukan aku , Clairine . Tp yg kamu suka Carine” ucapku mngelak semua’a . “Nggak Airin , yang aku suka itu kamu , Bernadeth Clairine” ucapnya . Karena ucapannya itu hari yang tadi membuat kami berkeringat kini menjadi hangat di antara kami berdua . Aku hanya diam , menahan rasa malu . “Kok diem Rin ?? Aku salah ngomong ya ??” tanyanya yang menatapku . “Eh , nggak kok” ucapku di bawah cuaca yang menjadi sejuk . “Lalu ?” ucapnya yang membuatku menatap matanya juga . “Lalu , kamu mau jadi pacarku ?”ucapnya dengan nada lembut yang masih memegang tanganku erat . Aku hanya terkejut dengan ucapannya barusan , aku hanya diam menikmati sepoian angin saat itu . <br />
<br />
<br />
Im Not Carine Im Clairine<br />
<br />
Wed, 25 May 2011<br />
<br />
By: Jocelin Junita Luke<br />
Pelajar SMP.ST.KRISTOFORUS II<br />
Jakarta<br />
<br />
Aku hanya bisa menangis di sore hari yang sunyi . Aku nggak mungkin ke sini dengan penampilanku yang sebenarnya . Aku menangis dengan penampilan-ku yang palsu . Aku menangis di bawah pohon yang besar ini seakan-akan aku tak punya nyawa .<br />
<br />
Di tengah suara tangisanku , “Hei , ngapain kamu disitu ?” Aku hanya terkejut dengan suara itu . “Hey , kamu nangis ?” Aku tambah terkejut setelah mengetahui bahwa orang itu adalah cowok yang kutangisi sekarang . Aku langsung mengusap air mata yang membasahi pipiku . “Nggak kok” kataku dengan tidak jujur . “Nggak mungkin , mata kamu merah gitu , tadi aku juga mendengar suara tangisan & disini coma ada kamu” ucap’a sambil duduk di sebelahku . Aku hanya bisa diam dengan detak jantungku yg semakin kencang . “Ya udah , kalo kamu nggak mau jawab” katanya dengan lesuh , tapi aku tetap diam walaupun aku merasa bersalah karena aku tak menjawab pertanyaannya . <br />
<br />
Ia membuat mulutku menjadi lebih tidak bisa bergerak ketika Ia mengajakku berkenalan dan menanyakan namaku . Aku benar-benar tidak tau menjawab apa . Nggak mungkin dong aku bilang kalau aku itu Clairine , orang yang ia benci . Kalaupun aku bilang aku adalah Clairine , mungkin dia tak akan percaya & bahkan ia makin membenciku . “Alo ??? Kok diem sih ? Nama kamu siapa ?” tanyanya kembali . “Aku ? Aku Carine” jawabku yg membuatnya mengangguk tanda mengerti . “Ooo , Carine , Namaku Avel” ucapnya dengan senyuman , tapi aku tetap diam . “Kamu tinggal dimana ? Kayaknya kmu bukan anak komplek sini” badanku serasa digigit semut merah saat medengar Avel bertanya tentang itu . “Iya , aku memang bukan komplek sini” jawabku dengan takut . “Lalu ….” “aku pergi dulu ya , udah mau malem nih” ucapku yang memotong pembicaraannya serta langsung menaiki sepedaku dan pergi “Maaf aku memotong pembicaraanmu dan maaf aku bohong , Vel” batinku<br />
<br />
“Avel , dia yang membuatku menangis , dia juga yg menghiburku” ucapku dalam hati . Avel adalah orang yang kucintai sejak SD kelas 6 sampai sekarang , aku berusaha melupakannya tapi aku tidak bisa walaupun dia telah menghiraukanku saat aku ingin mengungkapkan perasaanku , dan akhirnya aku memilih berjalan di jalan tengah yang banyak resiko’a . Saat aku berada di tengah jalan , aku berusaha membuang muka saat bertemu dengannya , aku memfitnahnya di depan yang lain & aku membicarakannya dari belakang . Dan sekarang aku sadar atas perbuatanku , aku ingin dia tau kalau itu coma main-main karena permainan yang telah kulakukan berakhir sia-sia . Aku kalah dalam permainan ini padahal aku sendiri yang membuat permainan ini , perasaan cinta yang terlalu besar me-menangkan permainan ini . Tadi siang , dia melewatiku lalu melemparkan sepucukkertas ....<br />
<br />
KENAPA LU LAKUIN INI SEMUA , CLAIRINE ???<br />
<br />
Disaat itu juga air mataku langsung turun setetes demi setetes , Aku hanya tertunduk dan selalu mengelap air mataku agar sahabatku tidak mengetahuinya . Aku langsung berlari sejauh-jauhnya . Aku tak taw harus menangis di mana , dengan siapa . Akhirnya aku mengikat rambutku menjadi dua , memakai kacamata besar , dan berdandan sebeda-bedanya dari pribadiku . Hanya dengan itu aku dapat menangis dengan bebas tanpa dikenali orang . Tetapi karena ide konyolku , Avel jadi bertemu Carine , nama samaran yang kupakai . Tapi pribadi Carine membuatku terhibur & membuatku berbohong .<br />
<br />
Kebohongan itu Membuatku Nyaman <br />
<br />
Aku hanya berdiri di bawah pohon besar & di tengah terik matahari , melihat panasnya saat itu . Panasnya saat itu membuat mataku mengekerut seperti dipijat . “Carine , kok disini sih ? Panas tau , nanti kamu sakit “ ucap Avel yang tiba-tiba datang dan meneduhkan keplaku dan kepalanya dengan jaket yg dibawanya . Detak jantungku langsung melaju drastis , aku hanya menampakkan wajah kaget kepadanya . “Kenapa kamu liatin aku gitu ?” tanyanya . “eh , nggak pp kok”ucapku yang langsung mengalihkan pandanganku dari mukanya . “Eh , duduk dibawah pohon aja yuk” ucapnya sambil menarik tanganku ke bawah pohon . <br />
<br />
Setelah beberapa menit kita duduk duduk , tiba-tiba teman-teman Avel datang di hadapanku dan Avel . “Ciee , Avel .. Tuh siapa Vel ???” Tanya salah satu dari mereka. “Nggak ama si DIA lagi nih ???” sambung salah satunya lagi . “Apa ?” ucapku dlm hati. “Cantik juga Vel lu pilih gk kalah cantik ama Cla cla cla itu” sambung yang lain . “Cla ? Clarissa ?” batinku . Hatiku terus bertanya-tanya. “Apa-apaan sih lo ??? Kok lu pada bisa ada disini ?” Tanya Avel yg sama terkejutnya denganku . “Dari tadi kita udh cariin lu Vel , ternyata lu ada disni”ucap salah satu dr mereka. “Vel , aku pulang dulu ya . Bye” ucapku yang langsung pergi meninggalkan Avel & teman-temannya . “Tunggu Rine” ucap Avel disaat aku sudah menaiki sepedaku . Aku mendengarnya tp aku hanya menengok sebentar lalu pergi dengan sepedaku . “Apa yang maksud mereka ya ???” ucap batinku yg masih bertanya-tanya .<br />
<br />
“Aku masih bingung dengan perkataan mereka , Cla ? Cla siapa ? Apa Clarissa ?” tanyaku dalam hati . Clarissa adlh cewek termanis yang pernah kutemui . Walaupun dia manja , tapi tetap saja senyuman manis dia nggak akan pernah hilang dari wajahnya . Dia juga menyukai Avel , sgt menyukainya . Mungkin Avel juga menyukai Clarissa . Walaupun mereka tak dekat .<br />
<br />
“Loh loh loh ? Kok ada Clairine ? Pohon itu ? Itu kn pohon yg kemaren Avel dudukin ama cewek asing itu ? Apa jangan-jangan…” ucap seseorang yg bersembunyi di blkg tembok dr kejauhan<br />
Aku merasa lega saat aku mengetahui bahwa Avel tdk ada , Siang ini aku pergi ke pohon ini tanpa kebohongan dlm tampilanku . Aku hanya merenung di sana , menenangkan hati di bawah pohon yg melindungiku dr sinar matahari . “Tadi sikap Avel aneh bgt ya , biasa dia bandel tp hari ini gak tuh” kataku sambil berpikir. Setelah hamper 1 jam akhirnya aku memutuskan untuk balik . PRANG . “Suara apa itu ?? apa ada orang ? Apa itu Avel ?” ucap batinku , aku pun langsung meninggalkan tempat itu buru-buru .<br />
<br />
“Vel , tadi gua liat Clairine ke pohon itu” ucap teman Avel yg bernama Gio “Hah ? Pohon yg mana ???” Tanya Avel . “Pohon tempat lu ama cewek asing bertedu , tp dia gk pake sepeda” Jawab Gio . “Maksud lu ???” Tanya Avel yg dibuat bingung oleh Gio . “Avel , maksud gua siapa tau cewek asing itu Clairine . Muka mereka kn agak mirip” Jawab Gio meyakinkan . “Gk mungkin cewek asing itu namanya Carine” ucap Avel . “Nah ! namanya aja mirip . Coba lu pikirin deh” kata Gio sambil menepuk bahu Avel . “Bener juga ya kata Gio , nama’a mirip , muka’a .. , juga agak mirip . Apa bener ?? Klo bener knp hrs nyamar lalu bohong lagi … Aduh gk mungkin gk mungkin” batin Avel kebingungan .<br />
<br />
Kebohongan itu Memberikanku Cinta<br />
<br />
“Karena kebohongan yg kubuat , aku jadi selalu ingin kesini dengan keadaan seperti ini” ucapku dlm hati sambil tersenyum . Aku melihat cuaca sudah mendung , tp entah kenapa aku tetap tk mau pergi padahal aku taw klo nanti pasti hujan . Rasanya hatiku sudah seperti magnet yang selalu tertarik pada tempat ini . CREEES .<br />
<br />
Hujan itu akhirnya mengguyurku tp aku tetap diam & bingung mau bertedu dimana . “Carine , kamu kok disini ?? Ini hujan Rine” ucap Avel dr rumahnya yang tidak jauh dr pohon itu. “Avel ?” Tanya batinku . Aku melihat Avel yang kembali masuk kerumahnya , aku kecewa karena aku kira dia menghiraukanku yang terguyur basah oleh air hujan . Tapi aku melihat Avel lagi yang keluar rumah sambil membawa payung dan berlari kepadaku . Saat sampai di depanku ia membuka payungnya dan meneduhkan kepala kami dr tetesan hujan . Rasanya seperti di film-film , berdua-duaan di tengah hujan . “Carine , kamu lepas aja kacamata kamu , kacamata kamu udah berembun & penuh dengan air” Aku langsung menengok kepadanya , badanku seperti di setrum mendengar permintaan itu. “Apa ? Nggak papa kok” jawabku yang langsung menolak’a . “Lagian , kayak’a kamu lebih cakep gk pake kacamata” ucap’a kembali . Aku hanya diam dan langsung menunduk melihat jalan yg basah . “Carine , mendingan kita duduk & berteduh di bawah pohon aja” ajaknya sambil menunjuk pohon besar itu . <br />
<br />
Aku hanya mengangguk menandakan setuju . Akhirnya kami berteduh di bawah pohon itu , aku merasa hangat di sebelahnya walaupun cuaca saat itu membuat udara sgt dingin . Jantungku seperti di spa saat Avel memandangku dengan dekat , “Kamu cakep banget sih Carine” ucap’a dengan nada yang halus . Aku hanya menampakkan wajah bingung dan tak menyangka “Iya , kamu cakep bgt . Aku suka ama kamu” ucapnya . Aku tambah terkejut mendengar hal itu , mulutku menjadi es . Andai mulutku dapat bergerak , aku pasti akan bilang suka juga padanya . Tapi rasanya nggak mungkin karena yang dia suka bukan aku , tapi yang dia suka Carine . Aku hanya diam tak berkata apa-apa . “Aku tau , ini kamu Clairine” ucap Avel dlm hatinya . “Hei , kok diem aku salah ngomong ya ??” Tanya Avel padaku lagi . Aku tambah bingung , udara ‘a yang tadi dingin sekarang menjadi panas . “Nggak kok” Ucapku dengan muka tertunduk . “Udah lah gak usah dipikirin” ucapnya sambil mengalihakan pandangannya dariku . Setelah beberapa menit kita berteduh , hujan tidak berhenti malah yang ada hujan semakin deras disertai angin & udara yang sangat dingin . Aku meng-genggam kedua tanganku dan menaruhnya di bawah leher , mulutku menggigil tk bisa berhenti . “Kmu kedinginan ya ?? Nih ada jaket pakai aja . <br />
<br />
Nanti kamu sakit” ucapnya sambil melepaskan jaket yg Ia pakai dan memakainya dia atas bahuku . “Nggak usah Vel , nggak papa kok” balasku mulai melepaskan jaketnya . “Nggak boleh , kamu bisa sakit . Aku gak ijinin kamu gk pakai jaket” kata Avel sambil menaruh jaketnya kembali di atas bahuku . “Kamu sendiri gimana ???” tanyaku sambil mentap mukanya . “Aku ? Aku nggak papa kok . Lebih baik aku yg sakit dr pada kamu , aku lebih nggak rela & khawatir kalau kamu yang sakit” ucap Avel . Aku benar-benar senang atas kata-katanya itu , rasanya kalau tidak ada orang disitu aku ingin berteriak “AKU MERASAKAN CINTA” sekeras-kerasnya pada dunia ini . Aku hanya terdiam & menunduk ke bawah . Dia hanya tersenyum manis melihatku . “Kamu beneren gk kedinginan ??” tanyaku meyakinkan Avel . “Nggak Carine , kamu tenang aja” ucapnya sambil mengacak – acak rambut atasku yang membuat pipiku merah. Setelah hampir satu jam lebih , akhirnya hujan itu-pun berhenti . “Avel , hujannya udah berhenti . Aku balik dulu ya , makasih ya jaketnya” ucapku sambil berdiri dan melepaskan jaketnya dari bahuku . Aku memberi jaket itu kembali pada pemiliknya . “Yaah” ucapnya dengan lesuh , aku hanya tersenyum kecil melihatnya . Akhirnya Avel-pun mengambil jaketnya kembali . “Ya udah , hati-hati ya Carine . Bye – bye” kata Avel sambil melambaikan tangannya padaku . “Aku tau kamu Calirine , aku hafal caramu berbicara . Aku tau sikap kamu” ucap Avel saat Clairine & sepeda itu sudah jauh darinya .<br />
<br />
Semua ini Ada Akhirnya<br />
<br />
Aku hanya bisa berpindah-pindah posisi untuk mencarinya di bawah terik matahari yang menghantam badanku . Matahari itu terus menghatamku seakan-akan membuatku untuk berteduh sementara di bawah pohon , tapi aku tidak akan berteduh walaupun hanya untuk semenit , ataupun sedetik . Karena sekarang sedetik itu sangat berharga bagiku . “Kemana Avel ? Kok gk ada ??” ucapku dlm batinku yang sedang panik . “Udah ku-duga kamu akan kesini” ucap seseorang bernada serak . Suara itu membuatku memutarkan arah badanku ke belakang , “Avel ??” ucapku yang terkejut dengan kedatangan Avel di belakangku . “Iya , ini aku . Tumben kamu kesini lebih siang” ucapnya yang terlihat bersinar di bawah matahari . “Iya , hari ini pulang cepet . Kamu sakit ya ??” ucapku dengan muka khawatir . “Kok kamu tau kalau aku sakit ??” Tanya-nya yang membuat jantungku berdetak seperti lari marathon . Aku berusaha mencari alasan yang masuk akal di tengah terik matahari . “Ehm , soalnya muka kamu keliatan pucet sih” tutur-ku dengan ragu-ragu . Aku semakin takut saat ia menatapku dengan penuh kebingungan . <br />
<br />
Rasanya kau ingin lari sejauh – jauhnya dari tempat itu . “Aku kelihatan pucet ya ???” Tanya-nya padaku yang tertunduk ke bawah . “Iya” jawabku dengan nada suara yang kecil . “Duduk yuk panas nih” ajaknya seraya menarik tanganku ke bawah pohon . Di bawah pohon , ia menjelaskan penyebab dia sakit . Ia bilang karena hujan & cuaca dingin kemarin yang menyebabkannya terserang flu . Di saat itu juga aku tak bisa menahan ke-khawatiranku , rasanya ke-khawatiranku seperti kuda liar yang menerobos keluar dr kandangnya . Tetapi ia bilang aku tak perlu meng-khawatirannya , ucapnnya itu mebuat pipiku memerah tomat . “Carine , kamu tau gk ??” Tanya-nya . Aku hanya menjawab dengan menampakkan wajah bingung padanya . “Dulu aku punya teman , dia cantiiiiiik banget , dia juga baik . Aku sayang bgt ama dia” ucapnya dengan nada halus yang membuatku merasakan sakitnya perasaanku saat mandengarnya . “Terus ? Kamu tembak dong ?” sambungku dengan senyuman kecil di bibirku . “Nggak , dia keburu membenciku sebelum perasaanku terungkap . Kamu tau ,dia sangat membenciku mungkin sampai sekarang . Sedangkan aku masih mencintainya sampai sekarang” ucap Avel sambil menengok padaku . <br />
<br />
Badanku seperti ingin pingsan mendengar kata terakhirnya , mulutku ingin memberitahunya bahwa ada aku yangmasih mencintainya . Tetapi sekarang hanya satu kalimat pertanyaan yang muncul di-pikiranku yang kacau ini , “Siapa yang dimaksud Avel ??”. Aku pun mengutarakan pertanyaan yg terlintas di-pikiranku , “Nama cewek itu siapa Vel ?” tanyaku dengan pandangan ke bunga yang layu . “Namanya Clairine” jawabnya dengan senyuman kecil . “Aku ?” ucapku dlm hati , rasanya ada yang menancapkan pisau tepat di hatiku . Sekejap perasaanku menjadi senang sekaligus menjadi sangat sedih . Sadar , hanya itulah yang aku rasakan saat itu , sadar akan perbuatan yg kulakukan itu salah . Air mataku sudah berada di ujung mata . “Itu rumahnya , pagar putih” sambung Avel sambil mengarahkan telunjuknya ke satu rumah ber-pagar putih . “Itu rumahku dulu . apakah benar yang dimaksud itu benar-benar aku , Clairine” ucapku dalam hati , aku tak tau bagaimana ekspresi mukaku saat itu tapi yang pasti di saat itu aku seperti terkena serangan jantung . Aku hanya dapat diam , menutup mulutku , dan menahan air mata yang ingin keluar dari mataku . <br />
<br />
“Kok kamu diam Car ?” Tanya-nya yang makin membuatku bingung menjawab dengan jawaban apa . Matahari yang tadinya membuat kami panas sekarang menjadi gelap segelap hatiku sekarang . “Vel , aku pulang dulu ya . Udah mau hujan nih , bye Avel” ucapku yang langsung berlari ke sepedaku dengan air mata yang terlanjur membasahi pipiku . Kata tunggu itu memang terdengar oleh ku , tapi aku tak mungkin menanggapi kata yang keluar dr mulut Avel . Jika aku menengok padanya , semuanya akan hancur dan Avel makin membenciku . Aku hanya dapat mebiarkan air mataku bercucuran membasahi pipiku , aku tak bisa menahan keinginanku untuk menangis . Aku Menyesal , itulah kata-kata yang ingin aku ucapkan pada Avel . “Aku taw kamu itu Clairine . Kenapa kamu masih mau berbohong ? Kenapa kamu pergi ??” Tanya Avel di dlm hatinya saat ia melihat Clairine yang sudah pergi jauh .<br />
<br />
Hari ini udara tak bersahabat denganku , matahari yang menyinari – ku di tengah lapangan sekolah ini menjadikanku semakin tak bernyawa hari ini . Aku seperti patung yang tak bisa bergerak , dan bisa dimain-mainkan . “Hari ini tak akan ada sosok Carine di bawah pohon itu lagi , selamat tinggal Carine” ucapku sambil memandang langit yang terang benderang . “Hai Carine” ucap seseorang dari arah belakang . “Suara itu familiar banget” ucapku dlm hati sambil mengingat – ingat suara itu & mulai membalikkan badan ke belakang . “Avel ??” ucapku yang terkejut krn kedatangan Avel yang tiba” berada di belakangku . “Kenapa kemaren kamu pergi ?” Tanya Avel yang membuatku membulatkan kedua mataku . “Kenapa bengong Carine ? Eh salah deh maksudku Clairine” ucapnya yang membuatku merasa bersalah . “Apakah Avel sudah mengetahui ini semua ???” tanyaku dalam hati . Aku hanya diam & tidak tau ingin menjawab apa . Aku berniat untuk berlari dan meninggalkan Avel di bawah panasnya hari itu , “Eits , mau kemana kamu Airin ?” tanyanya sambil mencegah langakah-ku . Aku hanya terdiam & tertunduk merasa bersalah . “Aku minta maaf Avel , aku gak bermaksud untuk bohongin kamu , coma ….” Ucapku sambil menjulurkan tangan tanda permintaan maaf . “Coma apa Clairine ???” sambung Avel sambil menatapku dengan pandangan tajam . “Coma aku … Pokoknya aku beneren gk niat untuk membohongi mu . <br />
<br />
Saat itu aku lagi nangis , dan tiba-tiba kamu datang dan kamu tanya siapa namaku . Aku bingung jawab apa , jadi aku jawab aja Carine . Aku minta maaf Avel” ucapku sambil menatap Avel dengan takut . “Kamu gk usah minta maaf & gak usah jelasin semuanya . Aku taw semua’a kok , tadinya akunggak taw . Tapi setelah Gio bilang kalau kamu pernah ke pohon itu , aku jadi sadar dan aku liat-liat Carine itu mirip ama kamu . Kamu gak usah minta maaf , malah aku yang mau minta maaf karena kemaren udah buat kamu ketakutan lalu nangis lagi” ucapnya sambil menatapku dengan senyuman . “Jadi kamu gk marah Vel ??” tanyaku yg masih tertunduk merasa bersalah pada Avel . “Dengerin ya Clairine …” ucapnya sambil mengambil & memegang kedua tanganku serta menatapku dengan kedua matanya yang indah . <br />
<br />
Aku hanya kembali mantapnya dengan pipiku yang mulai me-merah . “Aku nggak marah ama kamu , orang yang aku cintai dr kelas 6 . Aku bener-bener sayang ama kamu , Clairine” ucapnya dengan tatapan yang dalam padaku . “Jadi ? Yang kemaren beneran ??” tanyaku yang masih ragu dengan pernytaannya , walaupun pipiku sudah merah tomat . “Iya Clairine , masa aku bohong” jawabnya sambil diselingi senyuman kecil . “Nggak , yang kamu suka bukan aku , Clairine . Tp yg kamu suka Carine” ucapku mngelak semua’a . “Nggak Airin , yang aku suka itu kamu , Bernadeth Clairine” ucapnya . Karena ucapannya itu hari yang tadi membuat kami berkeringat kini menjadi hangat di antara kami berdua . Aku hanya diam , menahan rasa malu . “Kok diem Rin ?? Aku salah ngomong ya ??” tanyanya yang menatapku . “Eh , nggak kok” ucapku di bawah cuaca yang menjadi sejuk . “Lalu ?” ucapnya yang membuatku menatap matanya juga . “Lalu , kamu mau jadi pacarku ?”ucapnya dengan nada lembut yang masih memegang tanganku erat . Aku hanya terkejut dengan ucapannya barusan , aku hanya diam menikmati sepoian angin saat itu . <br />
<br />
“Halo ?” ucapnya sambil melambaikan tangannya di hadapanku . “Iya , aku mau kok” ucapku yang disusul dengan senyuman kecil dari bibirku . “Kamu gk bohong kn ?? Jadi kamu gak benci ama aku ?” Tanya Avel yang membuatku berkata jujur . “Sebenernya , aku nggak pernah benci ama kamu . Aku coma mau lupain kamu , jadi aku jauhin & benci kamu tp tetep nggak bisa karena aku juga udah suka kamu dr kelas 6” ucapku dengan muka yang malu-malu . Ia langsung memelukku dan membisikkan janji bahwa ia berjanji akan menyayangiku & melindungiku sampai kapanpun . Aku hanya bisa diam & mulai membalas pelukannya dan membisikkan “Terima kasih Avel” diselingi senyuman lebar dr bibirku . Sekejap aku menjadi hangat dari sepoian angin-angin itu . “Cieeee !!!! Avel , Airin . Piwit !!! Cikiciuw !!” teriak anak” lain yang mengejutkan kami beruda . Semenjak itu , hari-hari ku menjadi indah seindah bunga-bunga yang tumbuh di pohon besar itu . “Makasih Carine” itulah kata yang aku bisa ucapkan saat itu . Tapi tetap saja “I’m Not Carine , I’m Clairine”Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-56549494810534817442011-06-11T18:13:00.000-07:002011-06-11T18:13:00.222-07:00anak dalam celanasuatu ketika di pemberhentian sebuah bus,naiklah seorangibu muda yang tengah hamil kurang lebih 5 bulan..... namun ibu muda itu merasa agak kesal setelah naik bis tsb...karena bis tsb namun tiba tiba? dia dapat ide>gimana klo dia minta kursi ke pemuda tanggung yang ada di dekatnya lalu ia berkata kepada pemuda tsb<br />
<br />
boleh gak saya minta temapat duduknya mas?kalo cuma saya sih gak apa2 tapi anak dalam perut ini sih kasian!!"katanya dengan agak manja dan sedikit memelas....<br />
"ehmmmmmmm" guimam si pemuda itu sambil memberikan tempat duduk kepada ibu muda tsb tak lama kewmudian pemuda ini berdiri di dekat ibu muda menyalakan rokok alhasil perbuatannya menuai protes dari si ibu muda"Boleh gak rokoknya dimatikan?" kalo cuma saya sendiri sih gak apa2,tapi anak dalam perut nie kasihan!<br />
<br />
Dengan muka masam pemuda tsb memenuhi kembali permintaan si ibu muda ini sambil menggerutu dalam hati(uuughhh sudah dikasih temapat duduk ngelarang orang ngerokok lagi)gumamnya.Tiba tiba bis berhenti mendadak membuat seluruh penumpang tersentak dan kaget termasuk pemuda dan ibu muda yang sedang dalam cerita.gkgkgk.saking tersentaknya si ibu muda tersebut sampai2 daster yang ia pakai sampai tersingkap hingga bagian pangkal pahanya. si pemuda melihat hal itu,sebagai ajang balas dendam dengan berkata Mbak,boleh gak tuh pahanya di tutupin!kalo cuma saya sih gak apa2 tapi anak dalam celana saya kasihanUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-80559248934583288092011-06-11T16:13:00.005-07:002011-06-11T16:13:21.594-07:00Kalo Kerja Pake IniKerja pake ini Di suatu pinggiran kota, hiduplah seorang nyonya yang cukup (sedikit mampu) dengan pembantunya yang selalu buat masalah.<br />
<br />
Suatu hari, pembantu itu memecahkan piring untuk kesekian kalinya... akhirnya nyonya itu memanggil pembantunya sambil memaki berkata," Minah....kamu ini gimana...dasar org goblok, makanya kalau kerja itu jangan pake ini (sambil nunjuk lututnya) tapi pake ini (sambil nunjuk kepalanya, otak-red)...kamu saya pecat.."akhirnya pembantunya pergi...<br />
<br />
5 tahun kemudian, di suatu Supermarket..si Nyonya ketemu dengan pembantunya yang dulu tapi dengan pakaian yang mewah dengan banyak perhiasan emas...<br />
<br />
Si-nyonya memanggil," Minah, kok kamu sekarang berubah..menjadi kaya...kok bisa????<br />
Si-pembantunya menjawab," makanya Bu, kalau kerja itu jangan pake ini (sambil nunjuk kepalanya, otak-red) tapi pake ini donk (sambil nunjuk dii antara pahanya)...."?#$#@"Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-12153073515012397472011-06-11T16:04:00.003-07:002011-06-11T16:04:09.477-07:00Salah Nurunin ResletingTumini seorang wanita dewasa pegawai sebuah kantor swasta asing pagi itu mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di mulut gang rumahnya. Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, roknya semi-mini, sehingga bodinya yang seksi semakin kelihatan lekuk likunya.<br />
<br />
Bus kota datang, tumini berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.<br />
<br />
Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini terloncat dan masuk ke dalam bus.<br />
<br />
Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.<br />
<br />
“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”<br />
<br />
Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.”Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-54198063673203173302011-06-08T08:35:00.000-07:002011-06-08T08:35:15.194-07:006 Tipe Pria yang di Sukai Wanita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFkgv6Bk3AfcosaApKKrRzhHrdMzvWwPbJctutUof8-9Ev5ypREYqKuUN5BLa40Sh-EmIPOtIqY20Nid-Uxr8df52a6vx1olZGfH7b8SCncKvTaquofWEfNPADj7L5aVKUxfHzimNbZQ/s1600/tipe-pria-disukai-wanita.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="225" width="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFkgv6Bk3AfcosaApKKrRzhHrdMzvWwPbJctutUof8-9Ev5ypREYqKuUN5BLa40Sh-EmIPOtIqY20Nid-Uxr8df52a6vx1olZGfH7b8SCncKvTaquofWEfNPADj7L5aVKUxfHzimNbZQ/s320/tipe-pria-disukai-wanita.jpg" /></a></div><br />
Dari hasil survey, diketahui ternyata para wanita menyukai pria bukan karena wajah yang ganteng atau punya materi yang banyak. Hasil survey menyebutkan bahwa ada beberapa tipe pria yang sangat disukai para wanita, yaitu:<br />
<br />
1. Self Esteem (Punya Kepercayaan Diri yang Tinggi)<br />
Seorang pria dengan keyakinan diri yang kuat disukai wanita. Pria seperti ini dianggap mampu mengayomi keluarga dan bisa memimpin rumah tangga. Para wanita menyukai tipe pria seperti ini. Berdiri tegak ketika bercakap. Tetapi cara terbaik untuk membuatkan anda yakin pada diri sendiri ialah memandang wanita tepat pada matanya. Cara ini membuatkan anda kelihatan lebih yakin dan matang. Si dia juga akan memberi tindak balas yang lebih baik.<br />
<br />
2. Pria Tipe Humoris<br />
Wanita selalu merasa senang berdekatan dengan tipe pria yang humoris dan mampu mengubah bad mood menjadi ceria. Jangan bercakap terlalu serius atau membuat ketawa yang dibuat-buat. Anda boleh mencari ide agar si dia dapat melupakan krisis yang dihadapinya. Di samping itu anda juga boleh membantunya menyelesaikan kekusutan yang melanda jiwanya.<br />
<br />
3. Pria Romantis<br />
Wanita sangat menyukai pria tipe romantis. Pria romantis adalah pria yang pandai mengambil hati dan berkata-kata dengan bijak. Sikap yang mengambil berat tentang diri mereka dan penyayang menjadi salah satu aspek yang sering diberi perhatian oleh wanita. Biarpun mereka kelihatan agresif tetapi dalam hal pemilihan teman lelaki kebanyakannya mencari yang romantik.<br />
<br />
4. Pria Bijaksana<br />
Selain menyukai pria yang pandai, wanita juga menyukai pria yang bijaksana. Pria bijak dianggap mampu menasehati mereka seperti seorang bapak. Wanita suka lelaki yang bijak dan rajin membaca. Anda tidak harus seorang ahli akademik tetapi Anda bisa mulai belajar karena ini akan memperlihatkan anda seorang yang intelek. Selain gagah, hati wanita mudah cair dengan lelaki yang kelihatan intelek.<br />
<br />
5. Menyukai Anak-Anak<br />
Tipe pria kelima yang disuka wanita adalah pria yang senang bermain dengan anak-anak dianggap akan bisa menjadi Bapak yang penyayang. Cobalah akrabkan diri anda dengan anak-anak, hati wanita mudah terenyuh jika melihat seorang pria akrab dengan anak-anak kecil.<br />
<br />
6. Bijak Berdandan<br />
Wanita menyukai kebersihan dan suka dilihat cantik. Begitu pula cara pandangnya terhadap pria. Anda tidak harus gagah dan berpakaian mahal, kebersihan dan bijak berdandan juga menjadi salah satau hal yang disukai wanita dari pria. Merawat rambut agar tidak terlihat berantakan, memotong kuku dan baju yang besih sangat disukai wanita.<br />
<br />
Demikian enam tipe pria yang disukai wanita. Simpel dan mudah bukan?Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-17492103157562802522011-06-08T08:33:00.000-07:002011-06-08T08:33:49.852-07:0010 Tips Menyenangkan Hati Wanita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzYFsq-LKGWE2r2UFRWp3PugW8ITWYpW7mjgXArFYtXXs3S3U-5ZKPrKner-N6_GuGJaVCiVG7eWhlFrxnyt0b6rF76JhaKvIFTW7P82a0mnuxbiHCVUXKXUgMr0PI5DVOxZ5duMJz3A/s1600/hadiah-kado-300x200.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="200" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzYFsq-LKGWE2r2UFRWp3PugW8ITWYpW7mjgXArFYtXXs3S3U-5ZKPrKner-N6_GuGJaVCiVG7eWhlFrxnyt0b6rF76JhaKvIFTW7P82a0mnuxbiHCVUXKXUgMr0PI5DVOxZ5duMJz3A/s320/hadiah-kado-300x200.jpg" /></a></div><br />
Wanita dimanapun juga memang sulit di tebak. Kadang dalam sekian detik emosinya bisa berubah, yang tadinya ketawa tiba-tiba nangis. Kadang sudah merayu dan melucu sekuat tenaga tetap saja senyum di wajahnya tidak muncul. Nah jika pacar atau isteri anda sedang bad mood, beberapa tips di bawah ini mungkin bisa membantu anda mengembalikan mood kekasih anda.<br />
<br />
10 Tips Menyenangkan hati wanita:<br />
<br />
1. Beri Pacar Anda Hadiah Dadakan<br />
<br />
Unexpected gift in unexpected time. Hal-hal kecil dan tidak terduga akan selalu di ingat kaum wanita. Beri kado atau hadiah-hadiah kecil bisa membuat mood wanita kembali. Apalagi jika hadiah-hadiah itu memang dia butuhkan.<br />
<br />
2. Selalu ada di sampingnya di saat-saat genting<br />
<br />
Yang ini sebenenernya contohnya banyak. Dari berinisiatif nganterin dia les pas sopirnya sakit, bantuin nyariin dompetnya yang hilang, sampai bantuin dia ngeganti ban pas ban mobilnya kempes di jalan. Kalo elo ada disaat-saat kayak gini, minimal elo akan dianggap the sweet boy (bukan muka lo yang manis ya!).<br />
Setelah itu dijamin, jalan untuk nembak terbuka lebar.<br />
<br />
3. Humor<br />
<br />
Wanita sangat suka cowok yang humoris. Membuat wanita tertawa bisa mengembalikan moodnya yang hilang. Mungkin doi lelah seharian di tempat kerja atau habis berantem dengan teman kuliah, nah di saat-saat itu anda harus bisa membuat hatinya senang lagi. Humor salah satunya.<br />
<br />
4. Dicemburuin<br />
<br />
Cewek senang di cemburuin, itu fakta. Walaupun kamu tidak cemburu cobalah untuk sesekali mengeluarkan komentar-komentar bernada cemburu, misalnya; Kamu kok sering banget sih jalan sama cowok itu. Kan aku jealous lho! atau Siapa sih cowok itu, kok baru denger namanya. Mukanya kayak gimana? .<br />
<br />
5. Jadi decision maker yang baik buat dirinya<br />
<br />
Wanita butuh pendamping, setidaknya bisa membantunya mengambil keputusan yang tepat. Selalu siap dengan jawaban tentu saja dengan alasan yang mantap juga, jangan asal kasih saran. dengan cara itu cewek bisa menilai anda sebagai pria yang tepat untuk bertanya.<br />
<br />
6. Telpon or SMS di jam tidur atau pagi hari<br />
<br />
Standar sih. Nggak usah dengan kata-kata rayuan pulau kelapa kok. Kata-kata kayak wake up sleepy heads! aja udah bisa bikin dia senyum kok. Minimal dia<br />
tau, kalo dia lagi diperhatiin orang. Triknya: pilih aja satu waktu. Bisa pas jam tidur atau pas bangunnya. Kalo dua-duanya kesannya kayak satpam ya? dan<br />
inget: jangan salah kirim!<br />
<br />
7. Kasih kepercayaan<br />
<br />
Kalo lo lagi pendekatan sama cewek atau udah punya cewek sekali pun. Coba deh yang satu ini. Kasih dia tugas yang ngelibatin kepercayaan. Misalnya,<br />
minta dia untuk be a nice girl selama lo pergi. Bisa juga dengan minta tolong sama dia untuk ngerawat gitar kesayangan lo selama lo diluar kota. Inget, cewek itu kadang suka banget kalo dikasi kepercayaan. Karena itu nunjukkin kalo kita pengen banget jadi temen deketnya.<br />
<br />
8. Dimanjain<br />
<br />
Standar lah. Masak gak bisa sih? Kuncinya sih cuma satu: tau momen yang pas. Perhatiin dengan baik, gesture tubuh seorang cewek. Kalo dia mulai merapat di badan lo, berarti dia pengen dipeluk. Kalo udah mulai lengan baju, berarti dia pengen di gandeng. Kalo udah ngomong dengan gaya anak-anak, berarti tuh cewek pengen dibelai rambutnya. As simple as that!<br />
<br />
9. Akrab dengan sahabat dan keluarganya<br />
<br />
Yang ini gampang-gampang susah. Butuh keberanian dan sedikit improvisasi. Tujuannya agar si cewek mengetahui keseriusan anda. Dan jangan jadi naksir best friend-nya ya. Wah, bisa ngerusak hubungan orang lo! Bisa akrab dengan orang-orang di deketnya itu nunjukkin kalo elo itu supel dan mau menerima lingkungan dia. Kalo lo udah berhasil disini, sebenernya sih langkah lo udah enteng!<br />
<br />
10. Ajak jalan-jalan<br />
<br />
Salah satu cara membuat cewek mood dan tidak bete lagi, ajak jalan-jalan. Ke mall atau tempat rekreasi. Dampingi dan buat hatinya senang. Walaupun masalah si wanita tidak selesai tapi setidaknya ada anda yang bisa membuat moodnya kembali.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-18637735096978871362011-06-08T08:32:00.000-07:002011-06-08T08:32:05.422-07:009 Alasan Pria Telat Menikah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJq2XCUHTfgtiZSPRXBql36GBIZcVMHTRmVw6TNva78v3MoPwhmvesXOmIoaYQyaZJMfU1XpiVN5r41yrY0av1ZKJ5ucJyvdDjyB0IA4ymG4qcJGoINt8W_DsS1ClMcTThYQkjwu2kLw/s1600/telat-menikah.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="204" width="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJq2XCUHTfgtiZSPRXBql36GBIZcVMHTRmVw6TNva78v3MoPwhmvesXOmIoaYQyaZJMfU1XpiVN5r41yrY0av1ZKJ5ucJyvdDjyB0IA4ymG4qcJGoINt8W_DsS1ClMcTThYQkjwu2kLw/s320/telat-menikah.jpg" /></a></div><br />
Kenapa banyak pria telat nikah? jika anda bertanya ini kepada pria-pria usia 30-an tahun ke atas anda akan mendapatkan jawaban yang beragam. Berikut ini 9 Alasan Pria Telat Nikah yang di rangkum dari beberapa jawaban para pria mapan yang memilih hidup membujang.<br />
<br />
1. Tidak ada ikatan dan tanggung jawab. Seorang pria dapat berhubungan seks dengan pacarnya tanpa harus terikat dengan status pernikahan. Jika tujuan dari pernikahan adalah untuk seks maka pria-pria mapan ini sudah mendapatkannya dari berpacaran.<br />
<br />
2. Apa-apa yang pria dapatkan dalam pernikahan bisa di dapatkan melalui pacaran. Perhatian khusus dari wanita yang mencintainya bisa di peroleh tanpa menikah.<br />
<br />
3. Resiko pernikahan adalah perceraian. Beberapa pria tidak mau mengambil resiko finansial dengan membiayai mantan istri yang telah diceraikannya.<br />
<br />
4. Mereka ingin menunggu sampai berusia lebih tua baru memiliki anak-anak. Soalnya, begitu punya anak, pria umumnya ingin memberi hanya yang terbaik. Termasuk kehidupan serta pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.<br />
<br />
5. Kompromi adalah salah satu syarat utama langgengnya pernikahan. Banyak pria tidak rela melepas kebebasannya dengan menikah.<br />
<br />
6. Beberapa pria menunggu cinta sejatinya.<br />
<br />
7. Tekanan sosial. Status finansial yang tidak cukup membuat beberapa pria takut menikah.<br />
<br />
8. Pria tidak mau menikahi wanita yang telah mempunyai anak.<br />
<br />
9. Banyak pria ingin mapan dulu sebelum menikah. Contohnya punya rumah dan kendaraan pribadi.<br />
<br />
Jika anda salah seorang pria yang juga belum menikah padahal usia anda sudah cukup. Mungkin salah satu alasan pria tidak menikah di atas adalah alasan anda.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-85062405540613771662011-06-08T08:30:00.000-07:002011-06-08T08:30:32.972-07:009 Cara Melupakan Mantan Pacar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOpxi25fqXucGqYguzWbygzabRowKjNGEjYK4pZQtXkq6ytjl56n7DhkWpUpT3ByIfLIIfmyLCItqrKNfCHNCkpkJQW5xbH9s9lMAec3oLliQBeZNUBmcLbJ4_-xb0R0svhDrpEIhotQ/s1600/melupakan-mantan-pacar-300x204.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="204" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOpxi25fqXucGqYguzWbygzabRowKjNGEjYK4pZQtXkq6ytjl56n7DhkWpUpT3ByIfLIIfmyLCItqrKNfCHNCkpkJQW5xbH9s9lMAec3oLliQBeZNUBmcLbJ4_-xb0R0svhDrpEIhotQ/s320/melupakan-mantan-pacar-300x204.jpg" /></a></div><br />
Berpisah itu mudah tetapi melupakan adalah hal paling susah di lakukan. Bagaimana bisa melupakan jika banyak cerita romantis antara anda dan mantan pacar anda yang anda lalui bersama. Melupakan mantan pacar menjadi hal tersulit dibanding apapun.<br />
<br />
Melupakan mantan pacar memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seperti lirik lagu Elvy Sukaesih.. Mau makan teringat padamu, mau tidur teringat padamu, mau apapun teringat padamu..<br />
<br />
Untuk anda yang sampai saat ini masih susah melupakan mantan pacar, beberapa tips di bawah ini mungkin bisa membantu anda.<br />
<br />
9 Cara Melupakan Mantan Pacar/Kekasih<br />
<br />
1. Jauhkan Ingatan Tentang Dia<br />
Satukan semua benda atau pemberian dari mantan pacar anda ke satu tempat khusus dan simpan jauh-jauh di tempat yang anda susah melihatnya. Bisa anda simpan dalam satu kardus kemudian simpan di gudang, atau bisa juga anda berikan ke orang lain.<br />
<br />
2. Jangan Mengingat Kebaikan Mantan<br />
Bukan berarti anda bersikap egois, tetapi kadang perasaan bisa luluh hanya dengan mengingat kebaikan-kebaikan mantan kita. kalau ingin mengingat lebih baik ingat hal-hal apa yang membuat anda berdua berpisah. Keinginan untuk kembali ke mantan sangat kuat apalagi jika anda baru berpisah beberapa minggu. Lupakan semua kebaikannya.<br />
<br />
3. Jangan membanding-bandingkan<br />
Punya kekasih baru tapi masih sulit melupakan mantan kekasih? Jangan membanding-bandingkan. Semua orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.<br />
<br />
4. Hiduplah Sekarang, Bukan Di Masa Lalu<br />
Seperti benang layangan yang putus. Sekuat apapun anda berusaha menyambungnya, bekas sambungannya akan tetap kelihatan juga. Demikian juga dengan hubungan pacaran yang berpisah karena prinsip yang berbeda. Hiduplah di masa sekarang, masa lalu hanya kenangan dan biarkan cerita lalu anda jadi bagian dari sejarah hidup anda. Mungkin mantan pacar anda juga sedang memikirkan anda seperti anda sedang memikirkan dia, tetapi itu bukan alasan hubungan bisa kembali seperti dulu. Hiduplah! mengenang hanya untuk orang-orang tua saja.<br />
<br />
5. Hindari nostalgia<br />
Jangan tangisi apa yang bukan milikmu. Kegagalan sesungguhnya adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Berhentilah bernostalgia dan mengenang cerita lama anda. Tidak ada gunanya memasukkan hal-hal tidak penting ke dalam kepala. Hindari berkunjung ke tempat-tempat yang memungkinkan anda mengingat mantan pacar anda, hindari melihat benda-benda kenangan anda berdua. yang lalu biarkan berlalu, sudah saatnya anda menatap ke depan. Menjadi bahagia adalah hak anda.<br />
<br />
6. Akuilah Bahwa Anda Terluka<br />
Sekuat apapun orang jika sedang patah hati pasti hatinya jadi labil dan galau. Kita manusia adalah makhluk yang lemah dan juga tegar. Pertama-tema terimalah bahwa apa-apa yang kita alami memang sudah kodratnya begitu, dengan menerima kita menjadi pasrah dan menyerahkannya semua kepada Yang Maha Kuasa.<br />
<br />
7. Lepaskanlah emosi negatif dari dalam diri<br />
Menangislah, tidak perlu menahan tangisan. Kesedihan adalah energi negatif yang harus di keluarkan. Bisa dengan cara menangis atau berteriak. Yang paling bagus jika anda ke laut dan duduk diam menatap air laut. Air laut yang asin memiliki kemampuan menarik energi negatif dalam tubuh. Tidak usah berteriak, duduk diam di pinggir laut sudah bisa mengeluarkan energi negatif dan beban-beban anda.<br />
<br />
8. Berkumpul dengan teman-teman<br />
Tertawa dan ngumpul bareng teman-teman bisa membantu anda melepaskan energi energi negatif dalam diri anda. Curhat dan konsultasi ke teman juga akan membantu anda berpikir jernih.<br />
<br />
9. Tetap Berpikir Positif<br />
Kata orang-orang tua, ketika satu pintu tertutup sembilan pintu lain akan terbuka untuk kita. Kita tidak melihatnya karena kita terlalu larut dalam kesedihan. Berpikir positiflah dan tetap berprasangka baik.<br />
<br />
Demikian beberapa tips cara melupakan mantan pacar. Jangan lupa tetap berdoa kepada Tuhan dan belajar dari pengalaman. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Apa-apa yang kita alami adalah pembelajaran untuk menghadapi hal-hal yang lebih penting di masa depan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-47072440156655396492011-06-08T08:27:00.000-07:002011-06-08T08:27:01.750-07:00Cara Menyatakan Cinta ke Cewek<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigpSaGBebhea_z8t4tAzDtgBImG1taN4XCJkUVBa8Ba-NviwRk8U5eQOZz8krf57z6xmh0kOL-DgEx2H4lrzRe6ENep6Jc6YqGc4OtRt7AfXYLnnI5c2FaYmor1Hp2kMcTyMZhiR82HQ/s1600/cara-menyatakan-cinta-300x260.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="260" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigpSaGBebhea_z8t4tAzDtgBImG1taN4XCJkUVBa8Ba-NviwRk8U5eQOZz8krf57z6xmh0kOL-DgEx2H4lrzRe6ENep6Jc6YqGc4OtRt7AfXYLnnI5c2FaYmor1Hp2kMcTyMZhiR82HQ/s320/cara-menyatakan-cinta-300x260.jpg" /></a></div><br />
Suka cewek tapi tidak tahu apakah dia suka juga ke kamu atau tidak? bikin penasaran bukan? Beberapa cowok mengaku merasa kesulitan menyatakan cintanya ke cewek. Nah berikut ini ada beberapa tips yg bisa kamu praktekkan sebelum menyatakan cinta ke cewek idamanmu:<br />
<br />
Pastikan itu cinta<br />
<br />
Cinta berarti menerima segala kelebihan dan kekurangannya. Artinya kita siap dengan baik dan buruknya. Merasa bahgia jika dia bahagia dan merasakan sedih ketika dia sedih. Cinta tidak menuntut pamrih. Pastikan terlebih dahulu bahwa anda betul-betul cinta.<br />
<br />
Lihat kondisinya<br />
<br />
Kata orang cinta itu buta. Betul. Tapi meski begitu kamu harus liat-liat keadaan dia dulu sebelum nembak. Apa statusnya? apa dia udah punya pacar? kalau dia jomblo apa dia sedang jatuh cinta dengan cowok lain? atau barangkali ada temanmu yang juga naksir dia. Apa dia cantik sehingga banyak cowok lain yang suka dia? Perlu juga kamu perhatikan keluarganya, apakah orang tuanya akan merestui kalian, apakah keluarganya baik-baik alias dia bukan anak broken home? ya cinta itu buta tetapi perhatikanlah terlebih dahulu calonmu sebelum betul-betul jatuh cinta.<br />
<br />
Perhatikan sinyal-sinyal darinya<br />
<br />
Perhatikan bahasa tubuhnya. Apakah dia biasa saja, acuh, atau peduli denganmu. Jika dia masih acuh mungkin kamu dianggapnya teman biasa saja maka kamu butuh waktu dan perjuangan lebih berat untuk menarik perhatiannya. Tetapi kalau dia menunjukkan sikap peduli ke kamu misalnya minta di temani jalan, sering curhat atau bahkan bilang kangen kalau kamunya jauhan dengan dia.. nah jika sudah begitu maka saatnya kamu untuk menyatakan cinta ke dia.<br />
<br />
Sederhana bukan? nah silahkan jalankan tips cara menyatakan cinta ke cewek di atas. Jangan lupa berdoa. Percaya diri, itu kuncinya. Cewek gak suka cowok-cowok yang kurang percaya kemampuan dirinya sendiri.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-42610609621147052682011-06-08T08:23:00.000-07:002011-06-08T08:23:35.368-07:005 Tips Menikmati Hidup Menjomblo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqzvwiyMXd4pF2KSOXPMOTm1sTNNtNa2nSll5n7PV-6l5hQoppH0S8nFIoUu-XNNDt9iCZc12SfUMoVBN-SK-96YbxXrDCm8j3CyPB59ThxWFRYD-Jjb8GUqEXMhrbTZucYghdDy-3yA/s1600/jomblo-bahagia-300x199.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="199" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqzvwiyMXd4pF2KSOXPMOTm1sTNNtNa2nSll5n7PV-6l5hQoppH0S8nFIoUu-XNNDt9iCZc12SfUMoVBN-SK-96YbxXrDCm8j3CyPB59ThxWFRYD-Jjb8GUqEXMhrbTZucYghdDy-3yA/s320/jomblo-bahagia-300x199.jpg" /></a></div><br />
Jomblo? siapa takut. Ada banyak keuntungan yang bisa anda dapatkan dengan menjomblo. Keuntungan-keuntungan ekslusif milik anda yang tidak mungkin dimiliki oleh orang-orang yang sudah berpasangan.<br />
<br />
Bagi anda pria yang sedang jomblo dan ingin segera mengakhiri masa menjomblonya bisa membaca 9 tips cara memikat hati wanita dan tips cara mencari pacar di Facebook.<br />
<br />
Menjadi single person di tengah teman-teman atau orang-orang yang sudah punya pasangan, terkadang bisa kurang menyenangkan. Terlebih bila harus menghadiri pesta atau sejenisnya. Yang ada justru keengganan untuk datang ke sana.<br />
<br />
Bila sudah menjalankan sejumlah trick untuk menggaet kekasih baru atau menikmati kesendirian namun belum juga bisa, mungkin tips berikut bisa memberikan banyak ide. Paling tidak, Anda bisa merasakan bahagianya menjadi single person tanpa harus terburu-buru mencari tambatan hati.<br />
<br />
Apa saja tips hidup menjomblo? Berikut sebagian di antaranya yang tentu saja patut Anda coba. Nothing to lose kan?<br />
<br />
1. Have Fun<br />
Merencanakan merayakan atau menjalani sebuah aktivitas tentu saja tak ada salahnya untuk dicoba. Nikmati dan buat rencana tersebut menjadi kegiatan yang takkan terlupakan. Coba pula untuk lebih memperhatikan diri sendiri. Misalnya dengan mengunjungi salon kecantikan yang sebelumnya jarang kamu kunjungi. Cobalah untuk facial ataupun massage. Melakukan terapi juga bisa menentramkan pikiran kamu.<br />
<br />
Mulai juga menghubungi teman-teman dan sahabat kamu yang selama ini teracuhkan atau hanya bisa bersay hello via telepon. Ajak bertemu untuk hanya sekedar makan bareng atau menonton film bagus. Buat acara singles party juga bisa kamu coba. Yang terpenting dari semuanya yakni nikmati dan bersenang-senanglah!<br />
<br />
2. Party with the Star<br />
Belakangan di Indonesia mulai banyak program yang memberikan kesempatan para fans untuk bisa bertemu dengan para idolanya. Bisa dengan makan bareng, ataupun menonton pertunjukkan konser tunggal mereka. Nah manfaatkan ajang ini. Buat sebuah moment yang takkan pernah bisa kamu lupakan sampai kapanpun.<br />
<br />
Menghadiri konser dari bintang idola kamu sedikit-banyak bisa menghilangkan kepenatan hatimu. Di sana kau pun bisa bertemu orang-orang baru yang mungkin saja akan menjadi orang yang berperan penting dalam perjalanan hidup kamu. Yang pasti tentu saja harus membuka diri seluas-luasnya untuk menerima kehadiran orang lain.<br />
<br />
3. Star by Loving Yourself<br />
Mulailah untuk belajar mencintai diri sendiri. Langkah pertama yakni dengan menjadi sosok yang kamu inginkan. Mulailah berkonsentrasi untuk mencapai keinginan tersebut. Dan jika kamu selalu tidak suka dengan bentuk tubuh kamu, mulailah untuk melakukan diet sehat dan juga berolahraga tiga hari dalam sepekan.<br />
<br />
Mulai juga untuk menjalani aktivitas sosial agar bertemu dengan banyak kalangan. Dengan memperhatikan diri dan membuka diri, tentu saja ini akan membuat optimisme kamu semakin tinggi untuk bisa sukses dalam berhubungan dikemudian hari. So star today!<br />
<br />
4. Make New Friends<br />
Being single means different things to everyone. Untuk beberapa orang, ini hanyalah sebuah waktu yang singkat, akan tetapi bagi banyak orang, ini adalah sebuah kesepian yang menimbulkan duka. Untuk menghilangkannya tentu saja inti dari poin-poin diatas juga mengajak untuk bisa mendapatan teman-teman baru.<br />
<br />
Bila kamu terlalu malu untuk memulai pergaulan bukan tak mungkin bila kamu harus menghadiri sejumlah even yang memungkinkan kamu bertemu banyak orang sekaligus. Mulai pula merubah cara bergaul kamu lewat sebuah hubungan baru.<br />
<br />
5. Banish Negative Thoughts!<br />
Hal terakhir yang harus kamu lakukan yakni meminimalisir pikiran negatif. Jika pikiran negatif mulai datang yakinkan dirimu bahwa hal ini adalah pikiran buruk. Buatlah keputusan besar untuk membuang pikiran tersebut dan mencoba berpikir sesuatu yang lebih positif. Ini sangatlah mudah, seperti kamu memfokuskan betapa indahnya hari ini.<br />
<br />
Ingatkan diri kamu bahwa banyak hal yang bagus yang kamu miliki. Dengan berpikiran negatif juga akan membuat kamu punya kebiasaan buruk dan juga depresi. Jadi mulailah menghargai diri sendiri dan jalani hal-hal positif dalam diri. Selamat mencoba.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-28282106922158292812011-06-08T08:15:00.000-07:002011-06-08T08:15:10.649-07:004 Perbedaan Cinta dan Nafsu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2aI0ZxFmoZ_fxujS4K2Y-zghFrwhyc7MdTsnHRKULq0mXwIKWHbhNWotiW6x5ZhXbjtkT3tnSezXSA47ryTnilm5mYboNw0HYA4iNL5CwebkA7-JZ120FCc_IJHZppCjqddKkXKQiaQ/s1600/cinta-dan-nafsu.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="214" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2aI0ZxFmoZ_fxujS4K2Y-zghFrwhyc7MdTsnHRKULq0mXwIKWHbhNWotiW6x5ZhXbjtkT3tnSezXSA47ryTnilm5mYboNw0HYA4iNL5CwebkA7-JZ120FCc_IJHZppCjqddKkXKQiaQ/s320/cinta-dan-nafsu.jpg" /></a></div><br />
Seperti saudara kandung dimana ada cinta pasti ada nafsu, seperti koin yang berdampingan, satu sisi adalah cinta satunya lagi adalah nafsu. Patah hati atau sedih karena cinta terjadi karena ketidak tahuan membedakan mana nafsu dan cinta.<br />
<br />
Supaya tidak terperosok dalam dosa dan tidak terombang-ambing dalam gelapnya patah hati, berikut ini akan kita bahas 4 perbedaan utama antara cinta dengan nafsu. Mari kita bahas satu per satu.<br />
<br />
1. Cinta itu membahagiakan, nafsu itu mengecewakan<br />
<br />
Cinta sejati pastinya membahagiakan karena muncul dari relung hati yang paling dalam. Tidak ada keinginan dalam cinta sejati, yang ada hanya pengabdian dan pengorbanan. Kalaupun ada keinginan, maka itu adalah keinginan agar orang yang dicintai menjadi bahagia.<br />
<br />
Akhir dari nafsu selalu kecewa karena nafsu lahir dari pikiran yang penuh perhitungan. Cinta yang sejatinya adalah bahagia hanya menjadi adegan perhitungan untung rugi dan tawar menawar. Pada akhirnya kecewalah yang muncul.<br />
<br />
2. Cinta bikin kita ketawa, nafsu bikin kita menangis<br />
<br />
Sejelek-jeleknya hubungan cinta adalah tidak dapat saling memiliki. Tapi meski demikian sebuah cinta yang sejati tidak akan ditangisi. Seperti film-film India, cinta sejati selalu berakhir dengan nyanyian, tarian dan tertawa. Cinta tidak seperti nafsu yang ingin memiliki.<br />
<br />
Kesedihan tidak muncul dari cinta tapi dari keinginan memiliki. Ego memang adalah musuh besar dari cinta. Sehingga ego yang tidak terpenuhi menyebabkan tangisan dan kesedihan.<br />
<br />
3. Cinta selalu ingin memberi, sedang nafsu ingin memiliki<br />
<br />
Puncak dari cinta adalah pengabdian dan pengorbanan. Puncak dari nafsu adalah kepemilikan. Sangat beda bukan? Kalau cinta yang anda rasakan masih ingin memiliki maka bisa di artikan cinta anda masih palsu dan dipenuhi dengan ego.<br />
<br />
4. Cinta ingin menyayangi, sedang nafsu cuma ingin menggerayangi saja<br />
<br />
Ini adalah perbedaan utama cinta dan nafsu dan sangat terasa secara fisik. Nafsu cuma ingin hal-hal bersifat fisik seperti seks dan harta. Sedangkan cinta yang tulus selalu memberi dengan ikhlas, seperti rasa sayang matahari ke bumi yang setiap hari memberinya cahaya tanpa embel-embel balasan.<br />
<br />
Ke-4 poin di atas adalah empat perbedaan utama nafsu dan cinta. Hanya dengan pengalaman hidup seseorang bisa membedakan dengan baik mana nafsu dan mana cinta. Karena itu mendengar dan mengikuti nasehat orang tua adalah hal yang sangat bijaksana.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-24009762056675998722011-06-08T08:05:00.000-07:002011-06-08T08:05:21.973-07:005 Manfaat Menangis Bagi Kesehatan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZnbLMhagvFkn56nXXJ7qXCIcMKKvLoif4Whts8iWxlxhtqbvYx_G9McJMut9uS3qsgdBoe0n6QrvyJ_WDCJZAEovm7sSxKQIdN_Jjudh43kYBh4u8nhG1ILapTYfOK821q6EJFvEvSw/s1600/manfaat-menangis.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="230" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZnbLMhagvFkn56nXXJ7qXCIcMKKvLoif4Whts8iWxlxhtqbvYx_G9McJMut9uS3qsgdBoe0n6QrvyJ_WDCJZAEovm7sSxKQIdN_Jjudh43kYBh4u8nhG1ILapTYfOK821q6EJFvEvSw/s320/manfaat-menangis.jpg" /></a></div><br />
Menangis adalah proses keluarnya air dari mata yang disebabkan karena faktor emosi seperti sedih, marah, terharu ataupun bahagia. Menangis membantu kita melepaskan energi negatif dan merupakan cara alami tubuh mengatasi perasaan yang tidak diinginkan seperti tertekan atau rasa takut.<br />
<br />
Dari hasil penelitian diketahui bahwa menangis ternyata mempunyai banyak manfaat bagi tubuh. Apa saja manfaat itu? mari kita ulas satu per satu.<br />
<br />
1. Menurunkan Tingkat Stres<br />
Menangis dapat menurunkan tingkat stres. Ketika menangis, tubuh mengeluarkan beberapa bahan kimia dan hormon yang terbentuk akibat stres. Jika anda menahan air mata keluar, maka sama saja anda sedang meningkatkan tingkat stres anda yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan lainnya seperti tekanan darah tinggi dan masalah jantung.<br />
<br />
2. Menjaga Mood<br />
Menangis adalah respon emosional tubuh terhadap sesuatu. Ketika menangis, tubuh mengeluarkan zat yang bernama endorfin, zat ini disebut juga hormon bahagia yang bertugas untuk menstabilkan mood dan keseimbangan emosi. Ketika kita menangis, kita memberikan tubuh kita kemampuan untuk menstabilkan dan menjadi baik lagi.<br />
<br />
3. Mencegah Pilek dan Flu<br />
Air mata yang kita keluarkan ketika menangis mengandung zat Lisozim fluida yang mampu membunuh 95% bakteri hanya dalam hitungan menit. Sama seperti hidung yang memiliki rambut dan terowongan hidung untuk mencegah kuman dan bakteri masuk, mata kita memiliki air mata untuk membantu mencegah kita sakit.<br />
<br />
4. Detox<br />
Air mata yang mucul karena faktor emosional seperti kesedihan memiliki kandungan zat yang lebih beracun daripada air mata iritasi (gatal-gatal atau air mata karena mengupas bawang). Hal ini berarti bahwa air mata emosional, yaitu air mata yang tercipta dari stres mampu mengeluarkan limbah dan racun dari tubuh kita.<br />
<br />
5. Pelumasan<br />
Fungsi utama dari airmata adalah melumasi bola mata sehingga kita dapat melihat. Air mata melembabkan dan mencegah dehidrasi pada selaput mata. Tanpa air mata, kita tidak akan dapat melihat.<br />
<br />
Jadi bukan hanya tertawa yang bermanfaat bagi tubuh, menangis juga ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan terutama kesehatan emosional. Jadi mulai sekarang jangan tahan tangisan anda, menangislah yang keras! :)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-63497878243131458572011-06-08T08:01:00.000-07:002011-06-08T08:01:29.489-07:006 Cara Menyembuhkan Diri Dari Patah Hati<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT4euDsaOT959b3nNAH-gA2fpZOedjelfEBxdSt-EWZ6feIqHBA6sBXmb6mGssIHUlqX8M-QQZ_c78UnQ7AepqviRJignKre7LOxjNKIReeBWGaRqRxIWDVN7TX8yJZxR1ojdZTHdHAA/s1600/patah-hati-300x243.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="243" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT4euDsaOT959b3nNAH-gA2fpZOedjelfEBxdSt-EWZ6feIqHBA6sBXmb6mGssIHUlqX8M-QQZ_c78UnQ7AepqviRJignKre7LOxjNKIReeBWGaRqRxIWDVN7TX8yJZxR1ojdZTHdHAA/s320/patah-hati-300x243.jpg" /></a></div><br />
Pacaran bertahun-tahun kemudian putus tentu saja bikin patah hati. Yang bikin runyam adalah pikiran yang selalu mengingat si mantan pacar, apalagi jika kebetulan lewat di suatu tempat yang penuh nostalgia.<br />
<br />
Beberapa ahli medis menggolongkan patah hati sebagai masalah kejiwaan sehingga penyembuhannya pun perlu dengan terapi dan konseling.<br />
<br />
Bersedih karena putus cinta boleh-boleh saja tapi yang penting harus disadari bahwa perjalanan hidup tidak berhenti sampai disitu, tantangan lain menunggu anda. Kualitas anda sebagai manusia dilihat dari bagaimana anda bersikap terhadap satu masalah.<br />
<br />
Dikutip dari situs ehow.com, bagaimana menyembuhkan diri dari patah hati dan mengganti hari-hari yang muram dengan semangat hidup.<br />
<br />
1. Curhat ke Sahabat<br />
<br />
Jangan sendirian ketika sedang bersedih. Memang sih, orang sedih selalu saja pengen sendiri dan tidak mau diganggu. Tapi untuk mengembalikan keceriaan dan semangat, anda harus selalu bersama orang lain seperti sahabat atau keluarga. Bukan untuk dinasehati tapi untuk mengeluarkan energi negatif dari tubuh. Maksudnya daripada anda menghabiskan energi dengan menangis dan meratap seorang diri akan lebih bagus jika anda jalan-jalan bersama sahabat menghibur diri.<br />
<br />
2. Membaca Buku.<br />
<br />
Membaca buku, majalah atau situs-situs motivasi di internet secara tidak langsung kadang membantu kita menyelesaikan masalah. Buku yang bagus akan memancing imajinasi dan membuat anda asik sendiri dan melupakan sementara waktu kesedihan anda. Ingat patah hati tidak punya obat selain waktu, jadi dengan menghabiskan waktu secara positif akan membuat sedikit demi sedikit kesedihan anda akan terhapus.<br />
<br />
3. Jangan Pacaran Dulu<br />
<br />
Ketika sedang sedih kadang kita mudah jatuh cinta dengan orang lain. Tahan dulu diri anda, jangan larikan masalah anda ke orang lain. Terjebak dalam lingkaran cinta tidak membuat hidup anda menjadi lebih tenang. Alangkah baiknya jika anda instrospeksi sejenak, mengenang mantan dari sisi positif agar dikemudian hari ketika berpacaran dengan orang lain, anda tidak akan mengulang kesalahan yang sama.<br />
<br />
4. Tegas<br />
<br />
Jika memang sangat sulit melupakan sang mantan, bersikap tegaslah pada diri anda sendiri. Hapus segala yang berhubungan dengan dia mulai dari facebook, twitter, nomor telepon, foto-foto dan segala sesuatu yang mungkin mengingatkan anda ke dia. Anda pasti bisa melaluinya.<br />
<br />
5. Olahraga<br />
<br />
Ketika berolahraga tubuh akan mengeluarkan zat-zat beracun yang dihasilkan ketika stres. Jadi olahraga membantu tubuh lebih rileks dan suasana hati anda akan lebih adem. Olahraga akan membuat anda lebih percaya diri dan bermental positif menjalani hidup.<br />
<br />
6. Menulis<br />
<br />
Mengeluarkan unek-unek melalui tulisan atau curhat ke teman adalah salah satu pelepasan energi negatif tubuh. Setelah unek-unek terlepas, biasanya badan jadi lebih rileks, pikiran jadi tenang dan ingatan ke mantan tidak berarti apa-apa lagi. Sambil menulis anda juga akan berpikir bahwa mantan pacar anda itu memang bukan yang terbaik bagi anda, bahwa anda sedih karena kecewa padahal anda tulus mencintai dia, akhirnya anda sadar bahwa ada orang lain yang lebih baik bagi anda.<br />
<br />
Cinta membuat waktu berlalu, waktu membuat cinta berlalu. Demikian pepatah kuno perihal cinta. Memang hanya waktu yang bisa menyembuhkan luka patah hati karena putus cinta. Ada banyak tips cara melupakan mantan pacar tapi yang penting adalah sikap diri anda sendiri, ingin berlarut-larut dalam kesedihan atau ingin hidup tenang dan bahagia.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-18368122857747076842011-06-06T01:09:00.001-07:002011-06-06T01:09:52.641-07:00karena cinta“Aku ingin memutuskan pertunangan kita, Dee” kalimat itu meluncur lancar dari mulut Andre tanpa sedikit pun rasa bersalah.<br />
“Apa..Kamu ingin berpisah denganku?!” Dee memekik. Memutuskan pertunangan yang sudah berjalan selama 6 tahun,. Ini bunuh diri namanya.<br />
“Ya, dan keputusan ini sudah aku pikirkan dengan matang.”<br />
“Ya, tapi apa salahku sehingga kamu ingin memutuskan pertunangan ini. Bukankah kita sudah sepakat akan menikah tahun depan?” Mata Dee mulai memanas. Hatinya terasa tercabik-cabik. Tapi wajah Andre tetap tenang seolah ini bukan masalah besar.<br />
“Kamu tidak bersalah. Aku yang bersalah karena telah membiarkan hal ini terjadi.”<br />
“Apa yang salah, sayang?” Dee berusaha untuk menenangkan diri.<br />
“Please, Dee. Jangan panggil aku seperti itu. Karena hanya akan menyakiti kita berdua.”Dee semakin sakit hati mendengar penolakan kata ‘ sayang ‘ yang biasanya dia ucapkan pada Andre. Akhirnya Dee memilih diam untuk mendengar alasan Andre.<br />
“Aku berhubungan dengan seorang wanita, Shakira. Dia rekan sekerjaku. Kami sudah dua bulan memutuskan pacaran. Maafkan aku, Dee. Selama dua bulan ini aku telah mengkhianatimu.” Tangan Andre menyentuh tangan Dee, berulang-ulang tangan Dee diciuminya.<br />
“Mungkin aku memang tidak secantik wanita yang kamu impikan, Dre. Tapi apakah aku layak menerima penghinaan ini? Tapi sudahlah, Dre. Jika kamu memang memilihnya, aku akan pergi.”Dee menarik tangannya dari genggaman Andre lalu beranjak pergi membawa rasa sakit yang tak terhingga.<br />
***<br />
<br />
<br />
“Mom, ijinkan aku pergi ke Canada. Kesempatan ini jangan disia-siakan, ini kesempatan aku untuk mendapatkan S2 di tempat yang bagus.” Pinta Dee pada Mom.<br />
“Dee, kamu sudah memutuskan untuk tidak ikut beasiswa ini. Apakah karena sakit hati pada Andre kamu merubah rencana itu ?”Tanya Mom bijak. Mom pasti tahu benar apa yang dirasakan Dee. Ya, karena Andre, dia memutuskan pergi ke Canada.<br />
“Jangan pergi sayang, jika hanya itu alasannya. Mom pikir ini tidak bijaksana bagi dirimu sendiri. Mom akan mengijinkan kamu pergi jika memang ini memang betul-betul keinginanmu, bukan untuk sebuah pelampiasan.”<br />
“Mom, aku harus pergi. Aku tidak mau larut dalam kesedihan ini.”<br />
“Dee, mungkin Andre memang bukan jodoh yang baik untukmu. Sebab itu dengan alasan apa pun Tuhan telah memisahkan kalian berdua.” Mom berusaha menghibur Dee. Lalu Dee menangis di pangkuan Mom. Dee begitu terpukul atas kejadian ini. Rasa kehilangan Andre membuatnya tidak yakin kalau dirinya masih hidup. Rasanya separuh dari nyawanya telah terbang ke langit bersama jutaan impian yang ingin dia raih bersama Andre. Dee begitu mencintai Andre, rasanya Andre pun demikian cinta pada Dee. Tapi cinta yang diberikan Shakira telah mampu meluluhlantakkan perasaan yang telah mereka bina bersama selama 6 tahun.<br />
“Mom, ijinkan Dee pergi.” Dee seolah memohon kepada mom untuk mengijinkannya pergi. Jika Mom tidak mengijinkan ke Canada, Dee akan pergi kemana pun yang Mom ijinkan. Asal tempat itu jauh dari sini, dimana kenangan akan Andre terus membayanginya, menyiksanya, dan menenggelamkannya dalam lautan airmata.<br />
“Baiklah, jika itu memang dapat membuatmu lebih bahagia. Dan dapat memberikan suatu perubahan pada hatimu. Mom hanya ingin kamu melupakan apa yang terjadi, lupakan masa lalu dan raih masa depanmu.” Akhirnya Mom mengijinkan Dee pergi.<br />
“Terima kasih, Mom. “Dee semakin mempererat pelukannya.<br />
***<br />
<br />
<br />
Tiga tahun kemudian.<br />
Mom menjemput Dee di bandara.<br />
“Dee, Mom kangen sekali sama kamu.” Mom memeluk Dee seerat mungkin.<br />
“Dee juga, Mom.” Rasa haru menyelimuti Dee. Akhirnya Dee kembali ke Indonesia setelah tiga tahun mengasingkan diri.<br />
Mom menyetir sendiri.<br />
“Sejak kapan Mom memiliki mobil?” Tanya Dee. Rasanya aneh Mom menyetir. Biasanya Mom kemana-mana naik taksi.<br />
“Sejak kamu pergi. Mom kesepian sekali di rumah, Dee. Kucing-kucingmu juga demikian. Karena itulah mereka semua minggat.” Ups, Dee jadi lupa pada tujuh ekor kucing yang ditinggalkannya pergi. Apa benar kucing-kucing itu minggat semua dari rumah gara-gara kesepian tanpa aku, dan Mom menyetir sendiri agar bisa jalan-jalan karena juga kesepian tanpa aku, tapi apakah Andre juga kesepian begitu ditinggal olehku? Dee bertanya-tanya dalam hati. Andre tak mungkin menyesali kepergiannya, bukankah dia telah memiliki Shakira yang cantik dan menawan.<br />
“Kok melamun?” pertanyaan Mom membuyarkan lamunan Dee. Dee menggeleng pelan. Kenapa harus selalu ingat Andre, seharusnya Dee membenci Andre yang telah menendangnya dari impian cinta. Tapi untuk apa membenci Andre, kebencian takkan membawa Andre kembali padanya. Mom benar, Andre bukan jodoh yang baik untuknya. Kalau bukan karena Andre, Dee akan kehilangan kesempatan meraih S2 dan memperoleh karier yang sedemikian cemerlang sebagai seorang Arsitek. Ada hal buruk dan hal baik yang harus dia pikirkan untuk memutuskan apakah Dee harus membenci atau justru berterima kasih pada mantan tunangannya itu.<br />
“Aku hanya mencoba mengingat lagi kenangan di sini.”<br />
“Oh, forget it. You have a good future, honey. Lupakan masa lalu, Dee. O, ya Mom hampir lupa. Kemaren ada undangan pameran lukisan dari temanmu.” Ujar Mom sambil menyerahkan sebuah undangan berwarna pink. Temanku? Tapi siapa yang mengundangku? Pertanyaan itu berkecamuk di dada Dee. Bukankah tak ada seorang teman pun yang tahu kepulangannya hari ini.<br />
“Siapa Mom?” Tanya Dee, Mom menggeleng pelan.<br />
Tapi sudahlah siapa pun yang mengundang tak perlu diributkan, yang jelas Dee memang sudah rindu berat dengan lukisan-lukisan indah.<br />
***<br />
<br />
<br />
Dee menghirup wangi cat yang berasal dari lukisan yang di pajang di ruang pameran. Hati Dee begitu bahagia dapat memanjakan matanya melihat lukisan-lukisan itu.<br />
“Dee..” sebuah suara laki-laki membuyarkan konsentrasinya.<br />
“Ya..”Dee kaget saat melihat seorang laki-laki dengan wajah yang begitu berantakan. Seluruh wajah yang penuh dengan jahitan.<br />
“Terima kasih, kamu mau datang ke pameran lukisan pertamaku.” Ujar laki-laki berwajah aneh itu. Dahi Dee mengkerut.<br />
“Sama-sama, terima kasih juga telah mengundangku. Apakah kita pernah bertemu sebelumya?” Tanya Dee pada laki-laki yang asing di matanya. Laki-laki tertawa.<br />
“Rupanya kamu benar-benar telah melupakanku ya? Tiga tahun kamu menghilang, Dee. Dan tiga tahun aku kesepian.” Dahi Dee kian mengkerut.<br />
“Aku, Andre…”What! Jantung Dee nyaris copot, benarkah ini Andre? Andre yang menyakitinya tiga tahun lalu, Andre yang tampan. Apa yang terjadi dengannya?<br />
“Andre, Dee. Masih kamu ingat? Oh, maaf, kamu mungkin takkan ingat. Wajahku sekarang sudah berubah, Dee. Kecelakaan itu mengambil semuanya dariku, uang, wajah, dan sebuah rasa sakit. Shakira telah meninggalkanku saat aku jatuh. Dia tak mau menerimaku dalam keadaan cacat dan miskin. Kamu tahu, Dee. Selama itu aku mulai menyadari bahwa aku telah menyakiti wanita sebaik kamu. Karena itulah aku terus mencarimu. Awalnya Mom tak mau memberitahukan kemana kamu pergi, namun setelah Mom tahu betapa aku menyesali dan ingin memperbaiki semua kesalahan ini, Mom akhirnya menyerah dan selalu menceritakan keadaan dirimu, Mom juga memberitahukan mengenai kepulanganmu kemarin. Aku minta maaf, Dee.” Panjang lebar Andre menjelaskan peristiwa yang membuatnya seperti ini. Airmata Dee bercucuran. Ah, Andre tega nian Shakira melakukan ini padamu.<br />
“ Satu yang tidak hilang dalam diriku, Dee. Semangatku, aku selalu bersemangat untuk maju. Sampai akhirnya aku berhasil mengadakan pameran lukisan pertamaku ini. Semata karena aku ingin memperoleh impianku dan untuk memperbaiki seluruh kesalahanku padamu. Aku ingin bersamamu lagi, Dee. Berikan aku kesempatan. “ Andre memelas pada Dee. Batin Dee menjerit. Haruskah dia menerima dan memberi Andre kesempatan itu?<br />
“Aku janji takkan pernah melukaimu lagi. Aku mencintaimu, Dee. Aku akan mengoperasi kembali wajahku dan menjadi Andremu yang dulu.” Butiran airmata Andre turun perlahan.<br />
“Dre, Aku mencintaimu, dulu, hari ini, dan masa nanti. Tak peduli seperti apa kamu sekarang.” Dee memeluk Andre. Ya, Dre, karena cintalah aku memberi maaf sebelum kamu meminta maaf, karena cinta aku memberi kesempatan sebelum kamu meminta kesempatan itu, dan karena cinta aku menerimamu apa adanya. Desah Dee dalam bahagia.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-33112134912289899022011-06-06T01:03:00.001-07:002011-06-06T01:03:14.510-07:00cinta tak harus memilikiCERITA PENDEK CINTA | CINTA TAK HARUS MEMILIKI<br />
“Kakak!!! Tolong aku kak…!”<br />
Terdengar jeritan hati diliputi suara tangis yang memecah ketika aku menjawab HP Nokia kesayanganku. Rintihan seorang gadis remaja yang sedang merasa tertekan akibat ulah seorang laki-laki yang sangat dicintainya. Gadis itu begitu sangat terpukul setelah mengetahui kebusukan yang dilakukan oleh laki-laki yang sangat dicintainya. Laki-laki yang Ia harapkan kelak akan menjadi suami dan ayah dari anak-anaknya kelak. Musnah sudah semua mimpi-mimpi manis bersama laki-laki itu setelah Ia mengetahui dengan nyata kebusukan apa yang sudah dilakukan oleh laki-laki yang sangat dicintainya itu. Perselingkuhan!!! Yah, perselingkuhan yang dilakukan bukan untuk yang pertama kalinya. Hmmm, tragis dan sadis!<br />
<br />
“Ya, sudahlah sayang. Kamu tenang dulu dan banyak-banyak istighfar.” Jawaban yang sangat klise terlontar dari mulutku walau hatiku sebenarnya tidak mengerti andai itu terjadi padaku.<br />
“Iya kak, aku harus gimana!?” Tangisnya kembali memecah dan kembali aku mengatakan,”Sabar… Sabar…”<br />
Lalu gadis itu berkata dalam isak tangisnya,”Hari ini kakak gak ada acara kemana-mana?”<br />
“Aku mau ke rumah kakak dan menginap beberapa hari di rumah kakak.”<br />
“Boleh gak kak..?” Aku terdiam beberapa detik karena sebenarnya aku ada acara ketemuan dengan seseorang hari ini. Tapi hatiku tak tega membiarkan gadis itu dengan derita batinnya.<br />
“Iya kakak gak kemana-mana koq hari ini.”<br />
“Kakak tunggu di rumah yah!?” Sambil menyilangkan kedua kakiku dan kulihat kulit kakiku sangat kering. Aku lupa belum memolesnya dengan lotion.<br />
“Ya kak. Makasih ya kak?” Jawabnya dengan suara yang sedikit agak tenang dan masih kentara kesedihan dari suaranya.<br />
“Iya sayang…” Balasku sembari aku memoles lotion untuk kulit kakiku yang kering.<br />
“Assalamualaikum kak…”<br />
“Walaikumsalam…” Tut tut tuuuttt. Pembicaraan yang mengharukan pagi itu pun selesai.<br />
<br />
<br />
<br />
Matahari semakin tinggi dan aku mulai mengantuk. Entah kenapa belakangan ini aku gampang banget punya rasa ngantuk. Tapi masih mending ketimbang aku gampang banget punya rasa cinta. Bisa berabe urusannya. Alamat bakal banyak yang aku sakitin ntar…hihihi…<br />
<br />
Tapi aku belum tenang kalau harus langsung tidur di kasur empukku sebelum aku menyapa sahabat-sahabatku di dunia maya yang Insya Allah akan menjadi sahabat-sahabat di dunia nyata juga nantinya. Pekerjaan rutin yang harus dan wajib aku lakukan setiap hari dan gak pernah merasa bosan menyambangi mereka. Karena aku memang butuh mereka. Kira-kira mereka membutuhkan aku gak yah!? Kayaknya sih pasti membutuhkan aku. Soalnya aku kan memang nyenengin dan ngangenin banget buat mereka sekaligus sering menyebalkan juga buat mereka…hohoho…<br />
<br />
Iya aku tuh suka banyak nanya ini dan itu tentang dunia situs dan IT. Kadang-kadang aku merasa kasihan juga saat mereka begitu lelah mengajari aku, sementara aku gak mudeng apa yang mereka ajarkan..wekekekkekkk<br />
<br />
Nyalakan laptop, buka YM dan langsung nge BUZZ teman-teman yang kebetulan ol. Yang paling rajin online tuh sahabat aku dari Makasar, terus yang dari Palembang, Jakarta, Batam, Jepang, Medan. Eiiitttsss!!! Yang dari Purbalingga juga. Cuma gak tau deh, sekarang udah sering invis di YM. Apa coba maksudnya? Katanya sih, karena takut ama penggemarnya yang lain…wkwkwkkwkkk<br />
<br />
Setelah sedikit haha hihi di YM, cek situs, cek semua email, cek Facebook, Cek salingsapa, lalu blogwalking ke beberapa teman blogger.<br />
<br />
Hoaaammmm, mulutku mulai tak bisa diajak kompromi. Akhirnya PLN yang mengakhiri aktivitas aku di depan laptop. Listrik mati lagi! Hufftt… Sampai kapan yah negaraku tercinta ini terbebas dari mati listrik…hikz hikz…<br />
Masuk kamar dan tidur…zzzz…zzz…zzzz…<br />
<br />
Tok tok tok!!! Ada yang ketuk pintu. Wah, jangan-jangan teroris nih!? qiqiqii<br />
“Ya siapa?” Ku jawab sambil tangan kananku ngucek-ngucek mata dan tangan kiriku meraba-raba mencari hp yang ikutan tidur bersamaku. Aku tak bisa hidup tanpa hpku dan hpku juga tak bisa hidup tanpaku…hayahhh…wkwkkwkwkk<br />
“Ini aku kakak…” Jawab orang di balik pintu. Dari suaranya sih, aku bisa menebak. Ini pasti Agnes Monica! wehehehehhh… Bukan-bukan! Ini pasti gadis cantik yang pagi tadi menangis meraung-raung…<br />
“Ooo iya, bentar yah?” Jawabku langsung loncat dari tempat tidur. Untung tempat tidurku tidak begitu tinggi, sehingga meskipun aku loncat dari tempat tidur, tidak membuat kakiku terkilir. Dan mampir sebentar di depan cermin mastiin kalau wajahku masih utuh, dan merapikan rambutku yang sedikit acak-acakan. Ambil sendal biru kesayanganku dan ku berjalan tergesa-gesa menuju pintu utama rumah.<br />
<br />
“Hehe… Ayo masuk.”<br />
“Maaf yah, kakak tadi tidur.” Ku lemparkan senyum kedamaian pada gadis itu.<br />
“Iya kak, gak papa koq kak. Maaf aku mengganggu kakak.” Kembali lagi dengan suara yang memelas kayak anak kucing baru lahir.<br />
“Nggak. Sama sekali nggak.” Jawabku santai.<br />
“Duduk yuk…!?” Sambil kutarik kursi rotan untuknya.<br />
“Makasih kak.” Jawab gadis itu dengan senyum yang dipaksakan. Wajahnya yang manis tertutup sudah dengan mata yang sembab dan garis wajah yang benar-benar kusut. Cinta memang bisa bikin segalanya jadi tidak karu-karuan.<br />
“Menurut kakak, apa yang harus aku lakukan kak?” Gadis itu memulai pembicaraannya dengan tatapan mata yang sangat menyedihkan.<br />
“Hmmm, kalau menurut kakak sih, andai kakak jadi kamu, yah akan kakak lepaskan dia.” Jawabku lugas.<br />
“Tapi aku masih suka dan masih cinta sama dia kak…!” hiks..hikss…<br />
“Iya kakak faham. Tapi alangkah bodohnya kita jika kita menyukai dan mencintai orang yang salah.”<br />
“Orang yang sudah jelas dan nyata menyakiti hati dan perasaan kita dan merendahkan harga diri kita.”<br />
“Percayalah, Allah tidak pernah tidur.”<br />
“Dan laki-laki seperti dia tidak pantas untuk ditangisi.”<br />
“Anggap saja dia memang bukan yang terbaik buat kamu.”<br />
“Insya Allah akan ada penggantinya yang lebih baik dari dia.”<br />
“Dan kakak pesan, jangan pernah menghinakan diri sendiri dengan laki-laki busuk seperti itu.”<br />
“Lepaskan dia dan mulai hidup baru.”<br />
“Tidak ada gunanya merengek-rengek mengharapkan perubahan darinya.”<br />
“Perselingkuhan yang dia lakukan sudah kelewat batas.”<br />
“Jangan jadi bodoh.”<br />
“Kamu dikasih pendidikan sama orangtua hingga jenjang universitas tapi tidak bisa berfikir realistis.”<br />
“Begini saja, coba kamu renungkan yah…”<br />
“Sebelum menikah saja dia sudah memperlakukan kamu begini, apalagi kalau sudah berumah tangga?”<br />
“Memang benar setiap manusia akan ada perubahan.”<br />
“Tetapi buat kakak, perselingkuhan itu sangat fatal.”<br />
“Jadi yah lepaskan saja.” Ingatanku hinggap pada sebuah Lirik Lagu dari ST12 – Cinta Tak Harus Memiliki!<br />
<br />
Gadis itu hanya diam dan diam mendengar celotehanku dan aku tidak mengerti apa yang sedang difikirkannya. Dan airmata semakin membanjiri wajahnya yang manis. Cinta bisa bikin orang gemuk jadi kurus begitu juga sebaliknya, orang yang kurus bisa jadi gemuk karena bahagia akan cinta. Cinta mampu menyulap malam menjadi siang, dan siang menjadi malam… Ahh, cinta cinta cinta!!! Capek mikirin cinta tapi lebih capek lagi jika tidak punya cinta…halahhh… :P<br />
<br />
Beberapa hari kemudian, aku menerima kabar dari ibunya. Dan ibunya berterima kasih sekali padaku sudah memberikan solusi bagi gadis kecilnya yang sangat beliau sayangi. Aku juga ikutan lega karena gadis manis itu tidak masuk ke dalam perangkap laki-laki mata keranjang! Dan gadis itu sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta di kota Medan dengan gaji yang lumayan… Subhannallah… :)<br />
<br />
Noted!<br />
<br />
* Cerita pendek cinta tersebut adalah sebuah kisah nyata yang saya alami sendiri. Namun demi kebaikan bersama, saya tidak dapat menyampaikan jati diri dari gadis manis yang sedang mengalami patah hati itu. Hanya dia ingin, kisahnya ditulis pada situs saya ini untuk dijadikan kenangan, dan semoga bisa menjadi pembelajaran bagi gadis seusianya yang buta karena cinta.<br />
<br />
* Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah.<br />
<br />
* Marah, benci, rindu, cinta dan bahagia hanyalah sebuah rasa yang tak memihak pada kebenaran atau kesalahan. dan rasa itu hanya satu yang mampu menyentuhnya. Ialah hati…Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-48692016081864597932011-06-04T19:19:00.000-07:002011-06-04T19:19:14.521-07:00Terpendam di Hati<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMd_nccuyhq3FeoVnMQJ79iTGu0gVzD335RP541oR8PKEmFCoDphRLCoYGAqZkz-rQLoSepdU0hK6Pb3u3Tr51Q_mnX9imMxOZl9ASKgzkV_Qk2sfEWyDKs_Bv20b00v8cLVX5l4q9dw/s1600/loves.gif" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="111" width="117" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMd_nccuyhq3FeoVnMQJ79iTGu0gVzD335RP541oR8PKEmFCoDphRLCoYGAqZkz-rQLoSepdU0hK6Pb3u3Tr51Q_mnX9imMxOZl9ASKgzkV_Qk2sfEWyDKs_Bv20b00v8cLVX5l4q9dw/s320/loves.gif" /></a></div><br />
“Baik anak-anak, sekarang siapa yang bersedia menyampaikan pendapatnya terkait dengan masalah punahnya Dinosaurus dari permukaan bumi?”<br />
“Saya Bu.” Jawab seorang anak laki-laki berkaca mata.<br />
“Yang lain coba tenang dulu, baik silahkan Rico.”<br />
“Din, coba lihat Rico maju. Ayo ntar kamu juga maju dong. Masa kalah ama Rico.” Nurul berbisik ke Dinda.<br />
“Ogah ah, kamu aja yang maju. Hamba nggak minat.” Jawab Dinda dengan malas.<br />
<br />
Tit..tits…tit…tit… bunyi sms masuk ke Hp Dinda.<br />
“Din, xm ad something y mA rico??”<br />
Dinda kaget membaca sms dari Rossa. Sejak sore Dinda asyik ber-sms ria dengan Rossa. Padahal awalnya mereka membahas pelajaran yang tidak mereka pahami. Ehh…. malah keterusan membahas yang lain. Sedikit lama dia membalas sms dari Rossa.<br />
“what??? Da something ma Rico?? Yaa gk lh. Biasa j kali Ros. Mang da pa sich??” balas Dinda.<br />
“yaa enGgak, habiz xm kya Gmn giTu xL0 mA riCo…”<br />
“ku hanya kagum j kali ma Rico, Ros. Jarang2 kn krg ni da cwo yg bener2 niat sklah kyk Rico.”<br />
*****<br />
Masih pagi ketika Dinda sampai di sekolah. Siswa-siswa yang datang pun dapat dihitung jari. Sengaja Dinda tidak langsung menuju ke kelas, tapi pergi dulu ke Mushola yang terletak di sudut sekolah.<br />
Sesampai di Mushola Dinda langsung membuka tas dan mengambil sebuah buku lantas membacanya, dalam keheningan dan kedamaian yang terpancar di Mushola. Tak lama kemudian, terdengar langkah kaki yang mendekat menuju Mushola. Dinda kaget dan langsung menoleh. Tambah kaget setelah tahu siapa yang datang.<br />
“Rico. Dia pasti mau ke Mushola.” Batin Dinda dengan hati yang berdebar.<br />
Memang bener Rico menuju ke Mushola. Tetapi dia tak langsung masuk ke dalam, melainkan pergi ke tempat wudhu.<br />
“Rico pasti mau wudhu.” Batin Dinda sambil terus menatap apa yang dilhambakan Rico.<br />
“Bener kan dia wudhu. Pasti dia mau sholat dech. Ya Allah taat sekali kepada-Mu.” Batin Dinda lagi.<br />
Selesai wudhu Rico langsung menuju ke Mushola. Semakin dekat langkah Rico menuju Mushola, semakin tak karuan perasaan Dinda. Dadanya berdebar begitu hebat, antara gugup dan senang menjadi satu. Tak sedetikpun dia melepaskan pandangannya dari Rico.<br />
Entah kenapa sosok Rico begitu sempurna di mata Dinda. Baginya Rico tak hanya berprestasi akademik di sekolah. Oh iya semenjak masuk jurusan yang dipilihnya, Rico selalu menjadi juara umum di tingkatnya. Tak hanya itu Rico juga pernah ditunjuk oleh sekolah untuk mewakili SMAnya mengikuti Olimpiade Astronomi di tingkat Kabupaten. Dan hasilnya sama seakli tidak mengecewakan, dia berhasil menyabet juara 2. Prestasi yang sangat membanggakan, begitu pikir Dinda. Selain unggul di bidang akademik, tunduk dan patuhnya terhadap Sang Pencipta begitu mengagumkan. Apalagi dia juga luas akan pengetahuan. Rico juga mempunyai hobi yang sama dengan Dinda, yaitu membaca. Tak jarang Dinda bertemu Rico di Perpus sekolah saat jam istirahat. Dan yang paling menggetarkan hati Dinda , Rico juga sangat patuh terhadap kedua orang tuanya. Itu hanyalah sedikit kelebihan yang dimiliki Rico sepengetahuan Dinda. Dinda bahkan yakin Rico masih mempunyai banyak kelebihan yang tidak dia ketahui.<br />
“Eh ada Dinda. Sudah lama, Din??” sapa Rico sambil tersenyum memamerkan lesung pipinya.<br />
“Hey.. Lumayan dari tadi sich.” Jawab Dinda dengan gugup sambil membalas senyum Rico.<br />
“Bawa mukena nggak??”<br />
“Bawa tu, ada apa?”<br />
“Sholat Dhuha jamaah yuk?” ajaknya.<br />
“Eh sholat Dhuha? Ehm ok, hamba wudhu dulu ya?” jawab Dinda masih gugup.<br />
“Ya Allah dia mengajakku sholat jamaah. Berarti hamba akan jadi makmumnya.” Batin dinda sambil menuju ke tempat wudhu.<br />
Selesai wudhu Dinda langsung kembali menuju Mushola, di mana Rico menunggunya untuk sholat jamaah. Terlihat Rico sedang membaca buku yang tadi dibacanya.<br />
“Sepertinya bagus dech Din bukunya. Dapat dari mana? Dari Perpus ya?” Tanya Rico begitu dilihatnya Dinda telah kembali ke Mushola.<br />
“Oh itu to, bukan dari Perpus kok. Itu hadiah dari kakakku. Emang bagus kok Ric isinya. Pinjam aja kalo mau. Lagian hamba juga sudah selesai baca kok.” Jawab Dinda sambil mengambil mukenanya di tas.<br />
“Pintunya kok ditutup, Ric?” Tanya Dinda begitu tahu pintu Mushola ditutup oleh Rico.<br />
“Yaa biar lebih khusyu’ aja sholatnya, Din hehehe” jawab Rico sambil tertawa.<br />
“Ooo gitu..”<br />
Begitulah mereka akhirnya sholat Dhuha jamaah. Mengharap keridhoan Illahi. Dalam do’anya terselip harapan Dinda, “ Ya Allah Ya Rabb… ijinkan hamba untuk selalu menjadi makmum sholatnya. Di masa mendatang, hingga maut yang menjemput kami.”<br />
Pagi itu do’a Dinda berpilin menuju tempat-Nya melalui Mushola di sudut sekolah yang sepi, tetapi memancarkan kedamaian bagi setiap pengunjungnya.<br />
*****<br />
Dua hari setelah acara diesnatalis sekolah selesai, kegiatan KBM-kegiatan belajar mengajar- telah kembali seperti biasa. Dinda yang merasa ujian semakin dekat, menjadi lebih sering ke Perpus untuk meminjam buku-buku pelajaran yang dibutuhkannya. Semakin sering pergi ke Perpus berarti intensitas bertemu Rico juga semakin sering.<br />
Tet…tet…tet… bel istirahat telah berbunyi.<br />
“Ros, ke Perpus yuk? Cari buku tentang narkoba untuk referensi makalah kita.” Ajak Dinda ke Rossa.<br />
“Tapi hamba laper nich, Din. Setelah dari Perpus ke Kantin dulu ya?” pinta Rossa. <br />
“Iya.”<br />
*****<br />
“Din, udah ketemu nich bukunya. Coba dech sini lihat dulu.”<br />
“Iya bentar dulu.”<br />
“Sini lihat dulu. Kamu cari apa sich?”<br />
“Iya-iya man…”<br />
“Eh ada Rico. Pantesan Dinda dipanggil nggak cepetan datang, ternyata ada Rico nich hehehe.” Mulai dech sifat jahilnya Rossa.<br />
“Hey.. Baru juga dating. Kalian cari apa?” Tanya Rico<br />
“Ini cari referensi untuk makalah.” Jawab Rossa<br />
“Oh ya Ric, tadi dicari Dinda hehehe.”<br />
“Apa-apaan sich Ros?! Bohong tu Ric, nggak usah percaya omongannya Rossa dech.” Jawab Dinda berkilah.<br />
“Udah dapatkan bukunya, ke kantin yuk? Katanya tadi lapar.” Ajak Dinda dengan terburu-buru.<br />
“Ya udah kita duluan ya Ric.” Pamit Rossa ke Rico yang sedang mencari buku.<br />
“Oke..!!” Balas Rico.<br />
*****<br />
“Eh Din, kenapa sich kamu nggak jadian aja ma Rico? Cocok tuch kalian. Sama-sama kutu bukunya,hehehe.” Goda Rossa sekeluarnya dari Perpus.<br />
“Apa-apaan sich Ros? nggak usah mulai dech.”<br />
“Ahh.. pake acara ngelak segala. Kalian tu cocok lho. Beneran dech. Oh ya kamu sebenarnya juga suka kan ma Rico. Nghamba aja. Hamba Bantu dech jadian ma Rico? Gimana?” tawar Rossa sok bijaksana.<br />
“Udahlah Ros kita tu hanya temen.” jawab Dinda.<br />
“Ihh tapi sepertinya Rico tu suka ma kamu.”<br />
“Rico suka sama hamba? Jangan ngawur dech Ros!!” Dinda menatap Rossa tidak percaya.<br />
“Iya. Selama ini hamba lihat Rico kalo ma kamu kelihatan akrab banget gitu.”<br />
“Kita selama ini akrabkan karena kita sering ketemu di Perpus, jadi wajar dong. Lagian kan Rico anaknya juga care banget ma temen-temennya. Jadi nggak ada yang aneh tu. Kamunya aja yang lebay.”<br />
“Ehh tunggu dulu dech Din. Kalo bener ya Rico tu care ma temen-temennya, tapi kok kalo ma hamba, Nurul, Risa, Febby dan yang laennya nggak gitu kok. Hanya ma kamu aja Rico seperti itu.” Bantah Rossa.<br />
“Oh ya?”<br />
*****<br />
Allahu Akbar… Allahu Akbar…<br />
<br />
“ Ya Allah Ya Rabb..<br />
Ma’afkanlah hamba yang lemah ini, hamba begitu lemah ya Allah. Iman hamba masih begitu lemah. Tetapi hamba yakin ada hikamah yang ingin Engkau berikan kepada hamba.<br />
Ya Allah Yang Maha Mengetahui…<br />
Hamba tak pernah lelah berusaha untuk melupakannya. Sekuat hati, sekuat niat hamba, sebanyak do’a hamba. Bantu hamba Ya Rabb menghilangkan bayangannya yang menari-nari di pikiran hamba.<br />
Ya Rabb..<br />
Umat_Mu yang satu itu begitu istimewa bagi hamba. Meski dia tak bergelimang harta, meski dia tak sekeren temen-teman yang lain. Tetapi hamba jatuh cinta padanya, Ya Rabb…<br />
Hamba mencintainya bukan hanya karena prestasinya, tapi hamba mencintainya juga karena tunduk dan patuhnya dia kepada-Mu. Hamba mencintainya karena budi pekertinya, hamba mencintainya karena kelembutan hatinya, hamba mencintainya karena sayang dan hormatnya dia kepada ayah dan ibunya.<br />
Ya Allah…<br />
Hamba ingin semuanya bahagia, terutama dia Ya Allah. Semoga ia bahagia selalu. Meski dia tak tahu akan perasaan ini tapi Engkau tahu Ya Allah. Terima kasih atas cinta-Mu Ya Allah. Tanpa seijin-Mu hamba tak akan pernah bias mencintainya. Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki segalanya, termasuk perasaan kasih dan cinta. Engkau bisa dengan mudahnya membuang perasaan ini untuknya, tetapi Engkau belum membuangnya dari hati hamba. Semoga hamba bisa ikhlas.<br />
Amin Ya Rabb….”<br />
Setelah menyelesaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, Dinda termenung di meja belajrnya. Dia teringat ucapan Rossa di sekolah tadi siang.<br />
“Ros, kamu nggak tahu kalo sebenarnya hamba memang mencintainya. Hamba bahkan bangga karena telah mencintainya. Dia adalah panutan dan inspirasiku. Meski dia tak tahu apapun tentang perasaanku karena memang itulah yang hamba inginkan. Hamba nggak mau Ros, setelah dia tahu perasaanku dia menjauh dariku. Hamba nggak mau itu semua terjadi. Hamba hanya berharap dia selalu di dekatku, meski hanya sebagai teman.”<br />
“Hamba ingin dia memberiku semangat ketika hamba sedang putus asa. Menghiburku ketika hamba menangis. Mengingatkanku ketika hamba mulai menjauh dari Tuhan. Memberikan jawaban atas semua pertanyaanku. Meski hanya sebagai teman, tapi mungkin ini yang ditakdirkan padhamba. Biarlah cinta yang kurasakan ini tetap terpendam di hatiku. Biarlah hamba seorang yang mengetahui ini semua. Hamba sudah bahagia karena cinta ini. Bahagia karena mencintainya, bahagia karena telah mengenalnya.” Batin Dinda dengan mata berkaca-kaca.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-1723070585613399522011-06-04T19:11:00.001-07:002011-06-04T19:11:20.060-07:00I Can't Stop Crying TodayI can't stop crying today<br />
My world walked out the door<br />
With her she took my heart<br />
For I will love no more<br />
<br />
The hours passed like seconds<br />
When our two hearts were one<br />
The seconds passed like hours<br />
After she said that she was done<br />
<br />
She was going to love me forever<br />
At least that is what she said<br />
Her heart belonged to someone else<br />
That is what her letter read<br />
<br />
I no longer live in color<br />
My world is black and white<br />
I always wonder what she is doing<br />
As I lie awake at night<br />
<br />
I hope tomorrow is better<br />
This is what I pray<br />
But right now my heart is broken<br />
I can't stop crying todayUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-70358824621670983742011-06-04T19:07:00.001-07:002011-06-04T19:07:57.955-07:00Biarkan Cinta Tumbuh di HatiIndie selalu bersikap cuek dan jaim bila melihat Bamby yang sikapnya sedikit pemalu, cuek, tapi manis. Dia bisa dibilang cowok kategori idaman di sekolah. Dalam sikapnya yang jaim, hati Indie selalu berbunga-bunga bila melihat si Bamby. Ya, itulah Indie, si miss jaim yang sok bete plus nyebelin.<br />
<br />
“Guys...tau gak? Kalo si Bamby yang mantannya lo itu In, udah putus sama adik kelas kita itu, siapa lagi kalo bukan Chelsae yang sedikit keturun bule itu”. Dengan terengah-engah dan melirik Indie, Indie pun menjelaskan dengan jaim. ”Emangnya gue pikirin, dia putus atau nggak, nggak penting banget deh!! Ya nggak sobat, EGP, Emang gue pikirin gitu loch? ha ha ha...”, tawanya bersama Maya dan Dewi.<br />
“Jangan sok munafik deh In, padahal lo senangkan Bamby putus ama Chelsea?” cetus Aysi kesal.<br />
<br />
“Ay, nggak mungkin gue senang atau suka sama Bemby, dia itu kan kurus, tinggi, culun lagi, trus jelek, idiiih... amit-amit deh gue suka lagi sama dia, gue benci sama dia“, kata Indie dengan pedenya dan sedikit emosi.<br />
<br />
“Duuuh...lo itu gimana sih In, belum tentukan Bemby putus sama Chelsea trus dia mau balikan sama lo lagi, paling dia tambah bete lihat lo, jangan sok jaim deh lo!” cetusnya sambil tersenyum.<br />
Bel berbunyi dan tidak ada lagi di luar kelas dan melanjutkan pelajaran, dan tidak terasa bel istirahat pun berbunyi. Indie duduk sendiri dan tiba-tiba Indie mendengar suara teriakan dari kejauhan sana memanggilnya.<br />
<br />
“In, Indie!!” Indie pun spontan terkejut ternyata memanggil dirinya. Indie segera melihat ke samping kiri, ”gila In, gila!!“ ucap Maya sambil terengah-engah.<br />
<br />
”Kenapa May?” tanya Indie heran. ”Sini ...lihat tu si Bamby main basket, keren benget ya?“ kata Maya antusias.<br />
Mata Indie langsung tertuju ke lapangan basket dan terpaku pada sosok Bamby yang sedang menribble bola dan melakukan shoot tiga kali dengan pasti, Indiepun tersadar dari tatapan matanya, langsung menggantikan sosok dirinya yang jaim.<br />
<br />
“Ooh”, ucap Indie datar dan bersikap secuek muingkin.<br />
”In, lo beneran nggak suka sama Bamby. Dia itukan keren trus pintar lagi!” puji Maya geram.<br />
<br />
“Emang gue harus suka sama Bemby?” katanya sinis.<br />
Di antara percakapan itu, Mery datang dan memotong pembicaraan mereka. ”Heeyberdua aja nich, ikutan dong! Oya, aku suntuk nich?”. ”Lalu”? tanya Indie singkat. ”Ya seperi biasa, main tebak-tebakan, harus mau ya... ya... ya...?” paksa Mery kepada Maya dan Indie.<br />
”Kenapa anjing kalau di panggil selalu menggoyangkan ekornya?” tanya Mery kepada Maya dan Indie. Indie pun langsung menjawab, ”ya iyalah, nggak mungkinkan kepalanya yang goyang-goyang, ntar disangka anjing gaul, ajep-ajep lagi”.<br />
<br />
“Salah!!!” ucap Maya singkat.<br />
”Loh kok gitu, kan benar May?” balas Indie protes. ”Indie, ini kan teka teki gue, jadi terserah gue dong mana yang benar atau salah, gimana sih?” jawabnya sedikit dingin.<br />
”Nah sekarang giliran lo May?” ucap Indie.<br />
<br />
”Kalau gue sih, ya nggak mungkin anjing dipanggil, perutnya yang goyang, berarti anjing kelaparan (Busung Lapar” jawabnya cetus.<br />
Indie, Maya dan Mery tertawa dan Mery pun menjawabnya.”Lo..lo pada begok yah? Karena kalo anjingnya goyang pinggul ntar di kira Inul, ha..ha..!!” tawanya bersama Maya dan Indie.<br />
<br />
”Uuuh...payah lo Mer? udahan yuk, mendingan kita masuk kelas, lagian permainan basketnya pun selesai”, ajak Maya. Mereka pun langsung masuk dan meninggalkan tempat itu.<br />
<br />
Permainanpun tampak selesai, Bemby lewat di depan kelas Indie, namun semua berjalan dengan lancar. Bel pulangpun berbunyi. Indie dan temannya berjalan menuju puntu gerbang dan tiba-tiba Bamby datang menghalang langkah mereka dan berhenti tepat di depan mereka. Mereka terdiam dan Bamby pun berkata, ”kenapa lo tadi lihat-lihat gue, sewaktu gue main basket? Naksir ya sama gue?” tanya Bemby denang penuh canda, dan langsung membelokkan motornya dan meninggalkan mereka.<br />
<br />
Maya, Indie dan Mery sontak saling berhadapan dan langsung meledek Indie. ”Ooo...kamu katehuan liatin Bamby lagi main basket, ha.. ha..”, Maya bernyanyi dengan suara sedikit palles dan semuanya tertawa. Indie langsung memotong sendirannya itu. ”Duuh..lo nggak usah nyanyi deh May, palles suara lo tu didengar, jadi mending lo diam aja, tau!!”.<br />
<br />
“Ketemu di jalan sambil minum jamu, kacian deh kamu,” ledek si Aysi kepada Indie.<br />
<br />
”Aduh..kalian ini selalu dan selalu saja meledek Indie, mendingan lo.. lo.. semua main tebak-tebakkan sama gue,pasti ggak bakalan bete”. Saran Mery yang semangat, merekapun tanpa pikir panjang langsung main tebak-tebakkan sambil jalan menuju ke rumah mereka masing-masing. Mery pun memberi pertanyaan di sepanjang jalan. ”Ni ya, kenapa tukang bakso kalo dangang suka mukul piringnya?” Aysi tidak mau kalah, langsung menjawab.<br />
“Ya iyalah, nggak mungkin kan dia mukulin bedug, ntar di sangka lebaran lagi”, jawab Indie.<br />
<br />
”Nah itu baru benar, tumben lo bisa jawab teka teki gue? Biasanya ngelantur”, pujinya sedikit heran.<br />
”Ya suka-suka gue dong yang jawabkan gue bukan lo, gimana sih, secara?” ucapnya cetus. Mery, Maya dan Aysi langsung tersenyum. Mayapun ngeledek Indie, ”ya iyalah Indie nyambung soalnya udah kalah sama Bemby, sok jaim, duh kacian sohib kita ni ha..ha..!” tawanya Mery dan Aysi.<br />
<br />
Keesokkan harinya di sekolah Aysi lewat di depan kelas Bamby dan Bamby pun memanggil Aysi. ”Aysi, gue mau ngomong ama kamu, si Indie itu sudah punya coeok baru ya?”, tanya Bamby sedikit ragu.<br />
”Ee..kayaknya nggak tau tuh.. emang kenapa Bam? Lo suka ya sama dia lagi?”, tanyanya ingin tau.<br />
<br />
“Eem, sebenarnya iya, gue suka sama dia, tapi gue ragu, ntar dia nolak gue, karena dulu gue pernah nyakitin hatinya. Lo mau ggak nolongin gue untuk bisa balikan lagi dengan Indie”, ungkap Bamby serius.<br />
<br />
”Nggak pasti ya bisa bantu lo, masalahnya Indie itu sok jaim , tapi lo cowok yang jentelmen, gimana sih?”, singgung Aysi dan langsung meninggalkan Bamby, sementara Bamby hanya terdiam dan malu. Aysipun ke kelas dan menyamperin Indie yang lagi melamun dan mengejutkannya. ”Eh..elo Ay, ngejutin aja!!”, ucapnya sinis.<br />
<br />
”Maap deh maap, abisnya sih, pag-pagi buta gini lo melamun, ntar kesambet lo!”, ucapnya ledekin Indie dan sambil tersemyum.<br />
”Ee..iya gue lupa, In, sebenarnya Bamby suka sama lo lagi, apa lo bakalan terima dia?” tanya Aysi serius.<br />
<br />
“Eee.. iya nggaklah. Gue ggak bakalan terima dia, tau sendirilah dia itu kan? Ay, maksud lo apaan sih? Lo itu bukan kasih saran ke gue, tapi lo?”, sambil menangis dan menahan emosinya dan meninggalkan Aysi. Aysi tidak sempat mengejar Indie dan berbicara sebentar. ”In, lo jangan salah paham dulu, maksud gue itu, gue nggak mau lo disakitin sama Bamby, ntar mentang-mentang dia abang kelas kita, dia seenaknya nyakitin lo, mempermainkan lo sesuka hatinya aja”, jelas Aysi kepada Indie.<br />
Love Miss Jaim<br />
<br />
Indie pun hanya terdiam dan menahan tangisannya dan melepaskan tangannnya dari Aysi. Mery dan Maya pun mendatangi Aysi.<br />
”Lo apain Indie Ay, kok tampang Indie sedih dan muram begitu setelah ngomong sama lo tadi,” tanya Maya dan Meri.<br />
”Ya habisnya gue kesal banget sama dia, gue udah tau kok kalau Indie tadi itu tersinggung dan dia juga pernah bilang ke gue kalau dia benci, nggak suka sama Bamby yang katanya jelek, culun, kurus tinggi”, aku Aysi.<br />
<br />
Sambil mengahapus air mata Indie dan teman-temannya berjalan ke kelas. Tanpa disadari teman-teman Indie dan teman-teman Bamby asik bercakap-cakap di depan kelas Indie. Sebelum Indie tambah malu, Indie pun mengambil jalan mundur tujuh langkah, sewaktu Indie melangkah tiba-tiba seseorang memegang bahunya dan Indie pun terkejut dan langsung berbalik arah. Ternyata yang memegang bahunya adalah Bamby. Indie bingung dan pura-pura mengaruk kepalanya dan berkata dalam hati ”duh kenapa tambah gawat aja ini? mimpi apa ya gue tadi malam?”.<br />
<br />
Tanpa pikir panjang Indie berlari dan cengar cengir, spontan Bamby memanggil Indie, ”Indie tunggu dulu”. Indie pun balik ke tempat tadi, ”ada apa?” dengan muka jaim dan sedikit grogi.<br />
”Ee..gue udah tau kok semua sikap lo ke gue,” ucapnya salah tingkah.<br />
<br />
”Ee.. beb... emmm kita basic to basic aja? sorry banget gue udah?” ungkap Indie sedikit kacau (berkata) terbata-bata dan Bamby pun memotong pembicaraan Indie dan menggodanya. ”Mau jadi Miss jaim lagi nih ceritanya?<br />
<br />
“What?” jawab Indie memalingkan mukanya.<br />
”Gue tunggu ya di gerbang, Bye miss jaim”, kata Bamby dengan ceria sambil melambaikan tangannya dan mengedipkan matanya. Dalam hati Bamby mengatakan” peaces.. peaces...” sambil mengacungkan jari lima tangannnya. Indie pun berdiri terpaku menatap punggung Bemby yang semakin jauh. ”Ini bukan mimpi kan? Bamby dia....? sambil tersenyum dan melanjutkan langhkahnya menuju kelas dan tidak berhenti tersenyum, merasa keajaiban ini. ”Terima kasih tuhan”, ungkap Indie dalam hati.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-62334133615997439742011-06-04T19:04:00.001-07:002011-06-04T19:04:59.069-07:00Menunggu Keseriusan“Kia, sebenarnya aku sudah capek, kalo kita kayak gini terus, aku pengen kita berhenti ribut, musuhan dan bertengkar, kamu mau kan?”<br />
“Heh, dengar ya Do, aku sebenarnya juga nggak pengen lagi ribut sama kamu, kamu kira aku juga nggak capek apa?”<br />
“Iya ya, Kia, aku juga pengen bilang ke kamu sesuatu yang selama ini aku pendam, aku pengen ngomong serius sama kamu.”<br />
“Ya udah, ngomong aja, apa?!!!”<br />
“Kia sebenarnya, sejak pertama, sejak dulu sekali aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu........”<br />
<br />
“Haa .....?!!!! He-he ....he-he....”<br />
“Kamu jangan ketawa, aku serius, dari dulu aku pendam perasaanku ini ke kamu, dan sekarang aku udah capek, makanya aku bilang aja ke kamu semuanya, kalo dari pertama kita kenal aku suka dan sayang sama kamu, tapi ..tapi... sebagai teman.<br />
Apa-apaan sih si Dado ini, aku benar-benar benci sama dia. Beberapa detik yang lalu baru aja dia bilang kalo dia suka dan sayang sama aku, tapi kenapa sekarang dipertegasnya dengan kata-kata sebagai teman, aku jadi nggak bisa mengartikan dengan jelas, apa yang ada di ahti dia sebenarnya. Tapi mata Dado merah, dia seperti mau nangis, aku juga nggak tau harus jawab apa? Sepatah katapun nggak ada keluar dari mulutku.<br />
<br />
Akhirnya aku ninggalin dia, dengan perasaan yang binggung dan masih bimbang, rasanya aku ingin mengungkapkan isi hatiku juga, tapi kenapa justru aku cuma bisa diam? Aneh banget? Andai aja Dado tau kalo aku juga punya perasaan yang sama ke dia, tapi kenapa akhirnya dia malah ngomong sebagai teman ya? Apa mungkin karena tadi aku meresponnya dengan ketawa, aduuuuh ....gimana ini? aku salah, andai aja tadi nggak ngetawain dia ......<br />
<br />
<br />
Hari-hari pun berlalu, aku dan Dado nggak pernah teguran lagi. Selama ini walopun kami sering berantem, tapi satu yang nggak pernah kami lakukan, yaitu saling diam. Nah, sekarang udah hampir 2 minggu kami berdua nggak pernah ngomong lagi. Entah siapa yang mulai duluan. Yang jelas, aku dan Dado sampe sekarang nggak ada yang mengalah.<br />
<br />
Siang ini, aku nggak menyangka melihat pemandangan yang membuat jantungku serasa mau copot. Di cafe itu saat jam istirahat aku melihat Dado lagi duduk berhadapan dengan seorang cewek. Dia bukan karyawan di tempat kami kerja. Aku baru pertama kali ini ngelihat dia. Dia cantik, dan kayaknya mereka lagi asik ngobrol sambil ketawa-ketawa. Aku merasa sakit banget, aku cemburu, patah hati, marah dan benci banget sama mereka. apalagi sama Dado, apa maksudnya kayak gini, baru dua minggu yang lalu dia bilang suka dan sayang sama aku, dan cepat banget dia langsung dekatin cewek lain.<br />
<br />
Aku terus mencoba menghindari dari Dado, kadang entah Tuhan yang mungkin mengaturnya, aku dan dia selalu aja selisih jalan, sampe-sampe kadang kami malah tabrakan, dan akhirnya dengan spontan kami langsung menghindar. Aku sebenarnya udah capek banget kalo terus kayak gini terus. Entah kapan masalah ini bakal selesai. Sampai akhirnya, aku dengar berita yang membuat aku kaget. Dado sekarang jadian sama cewek yang waktu itu aku pernah aku liat di cafe. Awalnya aku nggak percaya dan mungkin hatiku nggak bisa terima. Cepat banget rasanya Dado membuang jauh perasaannya dulu buat aku. apa mungkin selama ini dia nggak tulus ke aku?<br />
<br />
Beberapa bulan berlalu, aku masih merasa menyesal dengan kejadian yang dulu. aku masih sering merasa sakit kalo aku liat Dado dan pacarnya.<br />
<br />
Tapi apa boleh buat, semua udah terjadi, penyesalan selalu pasti datangnya belakangan. Sekarang yang membuatku masih tetap mau satu kerja dengan Dado cuma masa depanku, aku harus mikirin masa depanku juga, aku nggak mau gara-gara cowok hidupku hancur. Walopun sebenarnya jauh di hati kecilku, aku emang udah hancur, sakit, perih dan segala macamnya aku rasakan. Tapi untuk menghibur diriku sendiri, aku juga berhasil membenci Dado sepenuh hatiku. Aku bisa menghilangkan penderitaanku dengan cara membencinya. Yang aku rasa semakin hari aku semakin benci Dado.<br />
<br />
Suatu hari, waktu bangun pagi aku ngalamin sesuatu yang lain, dalam pikiranku terlintas wajah Dado. Tiba-tiba hatiku jadi lunak, perasaan benci, kesal, sakit, hilang perlahan-lahan. Rasanya pintu maaf buat Dado udah terbuka lebar, tapi aku nggak tau kenapa aku tiba-tiba jadi selembut ini. Aku yang biasanya keras hati dan keras kepala sekarang terasa lemah dan cengeng banget. Nggak kerasa air mataku jatuh begitu aja, aku menangis sejadi-jadinya, perasaan yang campur aduk bermain di hatiku. Aku mulai menerima Dado di hatiku, aku merasa aku harus memaafkan dia, aku harus ikhlaskan dia buat siapapun, karena yang terjadi selama ini sebenarnya aku nggak pernah rela dia bahagia dengan siapapun, makanya timbul rasa benci di hatiku sendiri yang seharusnya nggak boleh aku rasakan. Aku udah jahat dan berdosa. Maafkan aku Tuhan.<br />
<br />
Di tempat kerja, entah kenapa Dado kayak mencoba lagi buat deketin aku. Apa dia merasakan hal yang sama denganku? Dia mulai menegurku, dan tentu aja aku nggak nyuekin dia lagi. Di wajah Dado kelihatan ada rasa heran dan kaget, waktu aku merespon dia. Dia mencoba tersenyum, dan aku pun membalas senyumannya dengan tulus. Bahagia banget rasanya bisa membuat orang senang. Dan emang bahagia juga rasanya bila nggak ada rasa benci dalam hati. Sekarang aku udah bisa ikhlas merelakan Dado dengan cewek itu, dia pasti sangat bahagia kan? Di dalam hati aku coba untuk meminta sama Dado, karena terus terang aku belum berani buat langsung ngomong sama dia. Waktu Dado lagi sendirian dan nggak tau lagi mikiran apa, diam-diam aku menatapnya, aku seolah-olah bertelepati dengan dia dan mengirimkan kata maaf ke telinganya. Aku berdoa, ya Tuhan dia dengarin aku.<br />
<br />
Malamnya, waktu aku nunggu jemputanku pulang kerja. Rasanya jantungku mau copot waktu Dado datang tiba-tiba menghampiriku. Spontan mengambil dua tanganku.<br />
“Kia, aku mau minta maaf. Kamu mau kan maafkan aku?”<br />
“........ya.”<br />
<br />
“Benar Kia? Kamu udah maafin aku? Sekarang berarti kita temanan lagi donk?”<br />
“........ya, aku juga minta maaf Do.”<br />
<br />
“Kia, aku senang banget, akhirnya kita bisa temanan lagi, kamu tau nggak? Udah dua bulan kita nggak teguran.Aku nggak percaya selama ini kamu tahan banget kayak gini, kamu benar-benar keras Kia.”<br />
<br />
“Yee .... emang kamu apaan donk? Kalo nggak keras juga? Kamu juga tahan kan, kenapa baru sekarang kamu berani tegur aku lagi, coba?”<br />
<br />
Akhirnya, beban yang selama ini aku tanggung terlepaskan juga. Emang waktu yang lumayan lama banget untuk punya musuh di dunia ini. Dua bulan, aku nggak pernah teguran sama Dado. Selama itu juga aku jadi cewek jahat, kasar yang sering nyakitin hati Dado. Nggak cuma Dado sih, teman-teman di sekitarku juga kena getahnya lantaran selama ini mereka juga memaksaku buat memaffkan Dado. Tapi toh, dua bulan itu aku keras banget, dan nggak ada yang bisa meruntuhkan aku kecuali perasaanku tadi pagi yang tiba-tiba aja muncul waktu aku bangun pagi. Emang aneh.<br />
<br />
Yang masih bikin aku penasaran, gimana ya kabar Dado sama pacarnya? apa mereka masih pacaran, koq anehnya beberapa minggu terakhir ini Dado pun jarang banget jalan sama cewek itu lagi. Apa mereka udah putus? Aku pun nggak pernah dengarin gosip mereka. Dan tiba-tiba aku tertarik banget buat mengetahuinya.<br />
<br />
“Cewek kamu mana Do, koq sekarang aku jarang banget liat kalian jalan bareng?”<br />
“Oo.. Dwi? Kita udah putus. Udah sebulan ini nggak ada komunikasi.”<br />
<br />
Jadi mana cewek itu Dwi, cewek yang dibilang teman-temanku mirip banget sama Dado. Dan sering banget digosipkan kalo mereka itu bakalan berjodoh karena wajahnya yang mirip. Waktu aku masih benci sama Dado, aku berpendapat, soal jodoh kan di tangan Tuhan, belum tentu mereka jodoh hanya karena wajahnya mirip. Tapi, aku penasaran kenapa sampe putus. Yang aku amati sih, hubungan mereka kayaknya baik-baik aja. Kayak membaca pikiranku, Dado langsung menjawabnya.<br />
<br />
“Dwi bukan cewek yang nggak benar, Kia. Ternyata dia suka mainin perasaan cowok, selain itu dia juga matre. Dwi, juga suka bergaul dengan teman-teman cewek yang nggak benar, suka ngerokok, pergi dugem, aahhh .... segala macamlah. Yang jelas, kayaknya aku nggak pernah bisa mencintainya dari dulu sampe sekarang.”<br />
“Maksud kamu?”<br />
<br />
“Ya, dari pertama aku kenal Dwi, aku berusaha keras buat cinta sama dia, tapi kayaknya yang selama ini aku rasa nggak pernah tulus. Aku nggak benar-benar mencintai dia.”<br />
“Trus ....?”<br />
<br />
“Ya, trus, berarti selama ini aku udah membohongi dia, aku bohong dengan diriku sendiri, dan aku juga udah bohong sama kamu.”<br />
“Maksud kamu? Apa hubungannya dengan aku?”<br />
Dengan pura-pura bego’ aku terus bertanya ke Dado, dan ...<br />
“Kia, aku masih suka dan sayang sama kamu.”<br />
“Ha-ha .....ha-ha apa? Kamu nggak salah, serius ato bercanda?”<br />
Aduuuh ....... kenapa aku tertawa lagi ya, ya Tuhan mudah-mudahan nggak melenceng deh.<br />
<br />
“Bercanda ....!!!”<br />
“Oww, bercanda ya Do? Kirain kamu serius tadi, ha-ha ...ha-ha ...ada-ada aja kamu.”<br />
“Ya udah, aku pulang duluan ya, kamu belum dijemput juga?”<br />
“Nggak tau deh, koq belum dateng ya?”<br />
<br />
Beberapa saat suasana antara aku dan Dado jadi canggung. Sumpah, aku benar-benar kaget denger Dado bilang bercanda tadi. Aku mengutuk-ngutuk sendiri dalam hati. Jadinya koq malah kayak dulu sih? Gimana ini? Koq aku juga bego ya. Artinya, sebelum Dado pamit dan mencoba menghidupkan mesin motornya, tiba-tiba spontan aku memanggil dia.<br />
<br />
“Dado, kamu sebenarnya serius ato bercanda sih? Kamu marah sama aku?”<br />
“Lho, kenapa aku mesti marah sama kamu? Udah, nggak usah dipikirin, aku cuma bercanda koq.......”<br />
<br />
Sekali lagi aku tanya sama kamu ya, kamu serius kan Do dengan perasaan kamu?”<br />
“ ...........”<br />
<br />
“Do, ayo jawab, aku benci banget dengan Dado yang kayak ini, kenapa sih Do dari dulu sampe sekarang kamu nggak pernah mau ilangin sifat gengsi dan jaim kamu?”<br />
“Iya, Kia .....aku serius masih suka dan sayang sama kamu, dari dulu aku ngak pernah bisa melupakan kamu, walopun aku sudah mencoba membuka hati buat cewek yang lain. Tapi, entah kenapa aku selalu sayang suma sama kamu. Aku pernah berdoa Kia, moga-moga aja Tuhan mempersatukan aku dan kamu.”<br />
“ .......Do, kenapa kamu susah banget buat ngomong kalo kamu itu sayang dan cinta sama aku?”<br />
<br />
“Maaaf aku ya, jujur selama ini aku emang selalu mencoba jaim dan gengsi banget sama kamu. Aku malu, lantaran aku masih ragu dengan perasaan kamu sendiri Kia.<br />
“Nggak Do, asal kamu tau, aku udah sayang banget sama kamu sejak pertama kali kamu bilang suka sama aku. Aku sayang sama kamu sampe sekarang Do.”<br />
<br />
Akhirnya, semua udah terbongkar dan nggak ada lagi yang tersembunyi. Akupun udah merasa lega dan tenang banget bisa mengungkapkan isi hatiku selama ini. Ternyata perasaan aku dan Dado selama ini sama, cuma kemunafikan yang jadi penghalang kami. Sekarang setelah tau semuanya. aku bisa merasakan kebahagianaan yang dianugerahkan Tuhan buat aku. Terima kasih Tuhan buat semua ini.**Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8517200595495541089.post-84564379405676082272011-06-04T19:02:00.001-07:002011-06-04T19:02:35.750-07:00Aku di 17 TahunTepat pukul 00.00 WIB.<br />
<br />
‘’Happy B’dAy Gezy, SLamt Ultah yAch yaNg k 17,’’ kulihat rangkaian kata di layar ponselku. Rasa ngantuk yang masih bertengger di kepalaku, memaksaku membuka kelopak mataku untuk mengetik ucapan terima kasih kepada si pengirim. Kemudian kucoba untuk melanjutkan tidurku. Lagi-lagi getar ponselku tak berniat untuk diam. Kucoba meraih ponselku lagi, kulihat tertulis 1 massage, namun tak kuhiraukan. Selang beberapa menit getarnya membuat aku harus membuka mata. Sekarang sudah tertulis 7 massage.<br />
Oke, sekarang aku bangun, batinku.<br />
<br />
Kubuka satu-persatu pesan yang masuk, semua berisi pesan yang sama. Sekarang ngantuk di mataku telah pergi. Dengan gesit jari-jariku menekan keyped untuk membalas SMS tersebut. Setelah itu kuletakkan kembali ponselku di samping bantalku.<br />
‘’Masih ada yang ingat hari ulang tahunku,’’ ucapku bangga.<br />
<br />
Sekarang aku 17 tahun, semoga semua berjalan dengan baik dan semoga papa cepat sembuh, sambungku sambil berdoa dalam hati dan mencoba untuk tidur kembali. Lima menit, 30 menit dan sekarang sudah pukul 02.00 WIB, dari semua SMS yang masuk ke handphone-ku, tak satu pun tertulis pesan atau telepon dari pacarku, Deri.<br />
<br />
Kucoba untuk tenang, mungkin dia dia ingin membuat kejutan batinku. Deri pacar pertamaku, hari ini di hari ulang tahunku, hubungan kami juga genap 3 bulan. Aku mencoba berpikir semua yang baik tentang dia. Mataku terpejam tapi tidak tidur, otakku membuat rangkaian cerita yang manis. Kucoba mengulang waktu setahun yang lalu di ingatanku. Sesuatu yang harus aku perbaiki dengan bertambahnya umurku. Sesekali bibirku tersenyum ketika ingatanku tiba di waktu Deri berhasil membuatku kagum dan akhirnya tiga bulan lalu dia resmi menjadi pacarku.<br />
Ini ulang tahun pertamaku saat aku punya pacar. Kata orang biasanya yang bakal ngasih selamat pasti pacar, tapi kok enggak kayak cerita-cerita yang kudengar ya, ucapku kecewa pada diri sendiri.<br />
<br />
Lama menunggu membuat otakku lelah berpikir dengan imajinasi ku sendiri, aku pun tidur. Aku tak mempedulikan lagi getar di handphone-ku.<br />
Saat sinar mentari pagi menyusup ke celah-celah jendela kamarku, matakupun terbuka. Aku bangun dari tidurku, kulihat ponsel,Tertulis 11 kali miscall dan 8 SMS. Semua dari teman-temanku, tidak ada yang dari Deri. Tapi aku masih tetap berpikir positif tentangnya. Kuambil handuk yang tergantung di belakang pintu kamarku, dan kulangkahkan kaki untuk membersihkan tubuhku.<br />
<br />
Liburan semester ini kuputuskan untuk tidak keluar kota. kondisi papa sedang tidak baik. Tiga bulan terakhir ini papa sering bolak-balik ke rumah sakit. Jantung papa tidak lagi bersahabat dengan obat-obat yang diberikan dokter. Terkadang papa terbaring di rumah sakit beberapa hari. Namun sekarang ini papa sudah jauh lebih baik. Terkadang air mataku tak henti keluar jika papa menginap di rumah sakit. Aku ingin papa bersamaku terus, teriakku setiap kali kulihat papa sedang tertidur.<br />
<br />
Di rumah ini aku anak tunggal. Aku juga baru menyelesaikan pendidikanku di bangku SMA. Mama sibuk bekerja untuk menstabilkan ekonomi keluargaku dengan kondisi papa seperti sekarang.<br />
<br />
Baju kaos putih, celana hitam panjang, sepatu kets dan tas sandang hitam menjadi pilihanku untuk pergi bersama teman-teman ku. Hari ini aku berniat mentraktir kedua sahabatku, Wulan dan Veny. Mereka teman SMA-ku. Hampir beberapa pekan tidak bertemu, banyak cerita yang menjadikan kami lupa waktu. Termasuk ingatanku tentang Deri.<br />
<br />
Dari awal aku memang terbiasa sendiri, terkadang meskipun Deri sudah menyandang predikat sebagai pacarku, namun waktuku banyak bersama teman-temanku. Aku sayang dia dan dia sayang aku. Tidak ada masalah dan kami mempunyai kegiatan masing-masing. Kami hanya banyak menggunakan komunikasi melalui handpone dan jarang untuk pergi berdua.<br />
<br />
Nonton, makan dan hangout berjam-jam membuat aku, Wulan dan Veny lupa akan jam yang menunjukan pukul lima sore. Aku sudah minta izin kepada Mama. Mama sudah menginzinkan aku pergi karena hari ini aku ulang tahun, apa lagi hari ini hari Ahad. Papa dan mama sudah sepakat hari ini ingin di rumah, mereka tidak ingin ikut bersamaku.<br />
<br />
‘’Lan, Ven cabut yuk, dah sore,’’ ajakku sambil meraba isi tasku untuk mengabil handpone, aku panik. Kukeluarkan semua isi tasku tapi ponselku tak ada.<br />
<br />
‘’Tinggal di rumah kali Gez,’’ sambung Veny mencoba menenangkan ku.<br />
<br />
‘’Kayaknya iya, aku lupa masukin ke dalam tasku tadi,’’ sambungku pasrah ketika aku mencoba mengingat sebelum aku pergi tadi.<br />
‘’Gez, Deri mana?’’ suara Wulan menyadarkanku tentang Deri.<br />
<br />
‘’Enggak tahu juga, tadi malam dia enggak nelpon aku, SMS pun tidak. Padahal hari ini aku jadian sama dia juga genap 3 bulan,’’ jawabku sambil menghabiskan makanan di tanganku. Mungkin dia sibuk, atau ponselnya lagi error kali, sambungku lagi.<br />
‘’Kamu yakin nggak ada apa-apa?’’ Sahut Veny dengan muka serius. “Hari ini ulang tahunmu, hari ini juga hari jadian kalian, dia tidak ada sama sekali nemui kamu?”<br />
<br />
Aku diam, aku merasa semua baik-baik saja. Mungkin Deri lagi sibuk atau apalah. Ini cuma hari ulang tahun dan hari jadian kami. Bukan hal yang besar, dunia juga tidak bakal runtuh kalau dia lupa dengan hari ini. Aku Cuma nyengir mendengar ucapan Veny.<br />
<br />
‘’Gezi, kamu terlalu cuek dengannya, kau sayang dia, tapi kamu tidak perhatian sama dia, nanti nyesel baru tahu rasa,’’ celoteh Wulan panjang-lebar padaku.<br />
<br />
Sepanjang perjalanan pulang aku mencoba memutar kembali rekaman ucapan Wulan dan Veny tadi. Aku tidak bisa setenang tadi, rasa cemas hilang- timbul pada diriku.<br />
<br />
Tiba di depan rumah, kulihat rumahku sepi. Pintu pun terkunci. Papa dan Mama tidak ada di rumah.<br />
<br />
‘’Duh pada ke mana ya, mana handphone-ku tinggal di dalam lagi,” ucapku kesal karena kecerobohanku.<br />
<br />
‘’Gezi, mamamu nyuruh ke rumah sakit. Papamu jantungnya kumat lagi. Di rumah sakit biasa tempat papamu berobat,’’ teriak tante Eli dari balik pagar rumahku.<br />
<br />
Tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke dalam mobilku dan bergegas ke rumah sakit. Jantungku tidak beraturan, cemasku bertambah, wajah papa melekat di ingatanku.<br />
<br />
Hentakan kakiku membuat mata di sekitar ruangan rumah sakit melihat ke arahku. Kakiku berhenti seratus meter dari tempat Mama duduk di salah satu kamar rumah sakit. Air mata mama keluar. Wajah mama pucat. Banyak saudara papa dan mama berkumpul di ruangan. Kakiku seperti terikat beban untuk melangkah ke kerumunan keluargaku. Mama sadar akan kedatanganku. Dia menghampiriku dan memelukku erat, erat sekali. Semua mata kasihan tertuju pada kami. Dari kamar keluar sebuah tempat tidur. Di sana sedang tertidur wajah orang yang aku sayangi tertutup kain putih. Kulepaskan pelukan mama dari tubuhku. Kulihat dengan dekat wajah pria yang tertidur itu, air mataku mengalir tak henti.<br />
Kepalaku pusing, nafasku tak beraturan, semua terlihat gelap. Aku tidak ingat apa-apa lagi.<br />
<br />
***<br />
Sekarang aku tinggal berdua dengan mama. Kepergian papa sangat terasa bagi kami berdua. Aku pingsan saat di rumah sakit waktu itu. Saat aku sadar, papa sudah dimandikan dan akan di kuburkan. Seperti mimpi paling buruk melihat papa ditimbun dengan tanah, Papa sendiri di sana.<br />
‘’Sayang kita harus ikhlas papa pergi,’’ ucap mama saat masuk ke kamarku.<br />
<br />
‘’Iya Ma, aku ikhlas semoga papa dapat tempat yang layang di sisi Yang Maha Kuasa,’’ jawabku seadanya.<br />
Ini ada kado dari Deri, mama lupa bilang sama kamu. Kemarin sebelum papa dibawa kerumah sakit, Deri datang ke sini. Dia juga cari kamu, HP kamu tinggal saat itu jadi mama tidak bisa memberi tahu kamu. Dia pun langsung pamit sama mama,’’ ucap mama sambil memberikan bungkusan pink berukuran besar ketanganku.<br />
<br />
‘’Iya, makasih Ma,’’ jawabku singkat pada mama.<br />
Mama pun keluar meninggalkan aku dan bungkusan itu. Sadar akan kebera dan handphone-ku yang sudah tidakku lihat selama sepekan ini, tanganku mencar-cari ponsel itu. Akhirnya kutemukan di selipan ujung kasur tempat tidurku. Tertulis 40 SMS dan 113 kali panggilan tak terjawab. Kubuka panggilan tak terjawab, kulihat deretan nama teman-teman SMA-ku. Deri juga salah satuya.<br />
<br />
Dia menghubungiku 43 kali. Kulihat waktu panggilanya. Ini kan ketika aku lagi pergi sama Wulan dan Veny, ucapku pada diri sendiri.<br />
Kubaca juga pesan yang masuk, tertulis selamat ulang tahun dan pesan ucapan duka cita dari teman-temanku. Kuhentikan jemari saatku menemukan pesan dari Deri, ada ucapan selamat ulang tahun dan dan pesan yang membuatku teringat pada kata Wulan dan Veny. Entar nyesal baru tau, ucap mereka saat itu.<br />
<br />
Kubuka kado dari Deri yang terletak di depanku. Tak kupedulikan lagi ponselku. Kotak besar yang terbungkus kertas kado pink itu berisi bantal bola basket dan bola basket asli serta sepasang baju basket yang sangat aku inginkan dari dulu.<br />
<br />
Ingatanku kembali saat Deri bilang suka padaku di lapangan basket ketika aku sedang latihan. Di selipan baju kutemukan kertas bertuliskan, Dear Gezi, gadis pemain basketku. Kubaca satu demi satu kalimat yag ada di kertas itu. Mataku berhenti pada kalimat Aku sayang kamu, tapi aku merasa kamu tidak sayang padaku. Semoga dengan bertambahnya umur kamu, kamu lebih dewasa untuk menghargai sesuatu yang penting di hidupmu, khususnya perasaan orang-orang yang menyayangi kamu.<br />
<br />
Deri Gusryza<br />
<br />
Kulipat kertas itu kurebahkan tubuhku di atas kasur. Kupejamkan mataku. Lagi-lagi otakku kembali memutar rekaman tentang sosok cowok yang pernah singgah di hatiku itu.***Unknownnoreply@blogger.com0